Share

37. Tawaran Davita

Hani menggeram melihat Davita keluar dari ruangan kerja Angga. Ia langsung berdiri dari duduknya, lalu melangkah tergesa ke arah Davita.

“Kenapa kau ada di sini?” geram Hani kepada Davita.

Davita pun sedikit terkejut melihat keberadaan Hani. Ia tersenyum tenang, menatap mantan sahabatnya itu dengan ekspresi angkuh.

“Terserahku ingin di sini atau di mana saja. Itu bukan urusanmu. Tidak harus aku melapor dan memberitahumu jika ingin ke mana-mana, bukan?” Davita tersenyum sinis.

Tangan Hani terkepal. Seketika ia mengingat laporan Gino tadi malam. “Tidak mungkin Davita benar-benar sedang dekat dengan Angga ‘kan? Dia hanya seorang karyawan toko bunga. Tidak mungkin Angga tertarik kepadanya yang hanya seorang wanita miskin yatim piatu. Dia sekarang di sini, pasti karena mengantar buket bunga seperti biasa, cih,” decihnya dalam hati.

“Oh, iya. Kau juga di sini, apa setiap hari datang ke sini untuk bertemu dengan Tuan Muda Naradipta? Tapi ... kenapa setiap kali kita bertemu di sini, kau selal
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status