Share

25. Dia Suka

“Baik, Pak. Saya akan segera ke sana sebentar lagi, terima kasih, Pak Maizal.”

“Astaga, apa-apaan ini? Rasanya sangat aneh kalau berbicara formal seperti ini denganmu, Davita.”

Davita terkekeh mendengar kalimat Maizal di seberang telepon. “Kita ‘ka sedang membahas bisnis, jadi harus profesional, dong?”

“Ya-ya, terserah-mu. Intinya sebagai rekan bisnis, aku sudah memberitahumu. Sekarang aku ingin bertanya masalah pribadi.”

Kening Davita berkerut samar. “Masalah pribadi? Rasanya aku tidak punya masalah apa pun denganmu, Kak.”

“Ck, ini masalah Angga.”

Kedua alis Davita bertaut. “Kenapa dengan Tuan Muda Naradipta?”

“Jurus apa yang kamu gunakan, sampai Angga jadi seperti itu?”

“Hah? Seperti apa?” Davita tak paham maksud Maizal.

“Bukan aku bermaksud memandang rendah bisnismu. Toko bungamu sangat keren, paling besar di Jakarta, bahkan di Indonesia. Hanya saja, aku heran karena Angga selalu ingin membicarakan masalah bisnis langsung denganmu. Biasanya, perusahaan besar pun, perusahaan-perusah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status