Share

24. Berlebihan

“Kak.”

Angga menoleh, ia menatap Davita yang baru saja memanggilnya. Davita tersenyum singkat, lalu mendekat dan menunjuk dasi Angga.

“Dasi Kakak sedikit miring, mungkin karna siap makan tadi.”

Angga menunduk, ia meraih dasinya berniat membenarkan posisi yang katanya miring. Davita terkekeh ketika melihat dasi itu malah semakin miring.

“Miringnya ke kiri, Kak. Coba geser ke kanan sedikit. Bagian atas dan bawahnya juga sedikit tidak rapi,” tutur Davita kepada Angga.

“Tidak ada kaca.”

Davita terkekeh. “Boleh aku bantu?”

Angga terdiam sejenak. Lalu ia menggangguk. Melihat Angga mengizinkan, Davita perlahan mendekat. Wanita itu berdiri tepat di depan Angga, lalu meraih dasi CEO muda itu.

Angga terpaku, ia menunduk memperhatikan Davita yang tengah serius merapikan dasinya. Pemuda itu memandangi Davita dengan tatapan intens. Tanpa sadar sebelah tangannya keluar dari saku celana, lalu meraih pingging Davita.

Grep ...

Tubuh Davita mematung, bahkan napasnya tercekat. Belum lagi mata bos toko b
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status