Share

23. Digendong

Angga melangkah ke arah pintu apartemennya yang baru saja diketuk. Pria itu berjalan dengan kondisi tubuh setangah basah. Angga baru saja selesai mandi. Bahkan ia hanya menggunakan handuk untuk menutupi tubuh bagian bawahnya.

Tangan kekar itu meraih gagang pintu. Perlahan Angga menarik pintu apartemen tersebut.

Cklek ...

“Pagi, Kak, aku ....” Kalimat Davita terhenti, matanya membulat melihat Angga hanya menggunakan handuk, sehingga tubuh bagian atasnya terekspos. Davita langsung mengalihkan wajah karena malu. “M-maaf mengganggu Kakak pagi-pagi. Aku hanya ingin mengantarkan ini.”

Angga menatap secangkir susu yang disodorkan Davita. Ia melirik Davita, pipi wanita itu memerah, tampaknya karena malu dan salah tingkah.

“Bukannya nanti aku akan ke sana?”

Davita berdeham pelan. “Aku kira Kakak akan buru-buru berangkat pagi ini, jadi tidak sempat sarapan di apartemenku. Maaf, aku tidak bermaksud sengaja menguping pembicaraanmu di telpon tadi malam.”

Angga meraih gelas susu yang disodorkan Dav
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status