Share

PENGAKUAN KALISTA

Penulis: Squirrel Crush
last update Terakhir Diperbarui: 2024-09-21 08:01:03

"Apa aku akan diberi gaji jika berhasil lulus kualifikasi? Sepertinya kesempatanku hampir tidak ada." Kalista akhirnya meminta izin di toilet. Padahal tante Rosela sudah memutar microphone ke arahnya.

Kontan saja setelah dikecewakan oleh ekspektasi perkara mie instan dan telur ceplok, Kalista juga dinilai mengulur waktu. Padahal Kalista memang kebelet ingin buang air kecil.

"Makanya aku mengatakan sejak awal, kalau jalan kita tidak akan mudah. Tapi aku mohon, jangan .... "

"Lari. Aku tidak akan lari." Kalista langsung menyambung kalimat Liam.

"Nanti aku sedih. Aku kalau patah hati tidak sekuat kau masalahnya," sahut Liam.

Liam mengecup kening Kalista dan keduanya saling tersenyum manis. Setelahnya, mereka kembali ke ruang pertemuan. Belum ada dua detik keduanya duduk, Rosela langsung saja melontarkan pertanyaan yang sempat tertunda.

Kalista menahan diri untuk tidak menyeletukkan kata-kata tak enak didengar, karena dirinya be
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Dipaksa Menikah dengan Suami Sahabatku   KAWIN LARI

    Yang dilakukan Kalista pertama kali ketika ia melihat punggung Liam adalah memeluk pinggang sang kekasih. Kalista butuh sarana untuk menenangkan diri setelah dicecar oleh tetua di keluarga besar Liam. Apalagi Kalista baru saja bertemu dengan Bian. Perasaannya mendadak campur aduk. Liam yang mengerti, hanya berdiri diam dengan tangan memegangi jemari Kalista di perutnya. Liam mengerti bila Kalista pasti butuh menumpahkan segala isi hatinya. "Kal, aku boleh memelukmu?" Liam jadi meminta izin terlebih dahulu, siapa tahu Kalista tidak ingin dilihat saat sedih. "Boleh. Peluk yang lama," pinta Kalista. Liam pun berbalik dan memeluk kekasihnya. Liam kecupi wajah Kalista dan membiarkan sang pacar menangis sejadi-jadinya. "Kita ke mobil dulu, Sayang," bisik Liam. Masih dengan Kalista yang bersandar pada dada Liam, mereka berjalan menuju mobil. Bian yang memperhatikan pemandangan manis itu, tentu sangat menyakitkan hatinya. Kalistan

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-21
  • Dipaksa Menikah dengan Suami Sahabatku   SALAH SANGKA

    Liam dan Kalista sudah tiba di kediaman Bian dan Jihan. Keduanya berdiri di depan rumah mewah tersebut dengan perasaan yang berbeda. Kalista yang langsung terkenang bila sempat menjadi nyonya kedua di sana. Di mana segala hal serba dilayani oleh pelayan. Meski Kalista tahu bila di belakangnya, diam-diam mereka membicarakan dirinya yang dituduh menjadi perebut suami sang nyonya utama. Berbeda dengan Liam, meski ia jarang berkunjung. Namun ia sering lewat rumah itu untuk memperhatikan Jihan yang sering jalan-jalan sore dengan santai di halamannya. Sekarang, aktivitas itu tidak lagi digeluti Liam, karena hatinya sudah dimiliki oleh Kalista. Seseorang yang lebih dari cukup untuknya. Kalista dan Liam pun dipersilakan masuk oleh salah seorang pelayan yang tersenyum ramah pada keduanya. Kalista balas tersenyum meski dalam hati menggerutu, karena pelayam tersebut juga pernah menjelekkan Kalista diam-diam. "Hai, kalian sudah datang." Jihan menyambut mereka denga

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-21
  • Dipaksa Menikah dengan Suami Sahabatku   SUAP UNTUK LIKHA

    "Batal lagi? Apa kakak terlalu sibuk sehingga tidak bisa membuat acara masak-masak dua kali berturut-turut?" Likha merengut. Bibirnya sampai mencebik. Likha sangat antusias menyiapkan acara tersebut padahal. Meski hanya acara masak-masak biasa dan mengobrol santai, Likha begitu excited. Apalagi setelah mendengar kalau Liam akan ikut. "Ibu jam berapa pulang?" tanya Kalista yang sepulang kerja langsung menuju rumah ibunya. Kalista duduk di sofa dan langsung merobek bungkus biskuit kecil bulat yang di atasnya terdapat kembang gula berwarna-warni yang ia beli di toko depan gang rumah ibunya. Lantas, Likha ikut duduk di samping Kalista. Rupanya Likha sedang menonton tayangan konser BTS kesukaannya. "Kakak apa kabar? Si Shooky sudah bisa apa?" tanya Likha tanpa mengalihkan pandangannya dari laptop. "Aku sedang pusing. Shooky sudah bisa memilih ayah sambungnya."Likha yang mendengar hal tersebut langsung menoleh dan mengabaikan tontonannya.

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-22
  • Dipaksa Menikah dengan Suami Sahabatku   PERJUANGAN MASIH PANJANG

    Liam dan Kalista tahu kalau jawaban ibunya tidak akan merestui hubungan dirinya dengan Liam. Namun, tetap saja Kalista merasa sedih. Mungkin karena perasaannya sedang sensitif, kombinasi kehamilan yang ia alami dan banyak pikiran yang menimpa akhir-akhir ini. "Ibu, apa Liam boleh tahu apa alasan ibu tidak merestui kami?" "Kau dan Kalista berbeda, Liam. Keluargamu berbeda segalanya dari kami. Ibu tidak ingin Kalista direndahkan lagi oleh keluarga kalian." Melisa cukup belajar dari kesalahan. Ia tidak akan lagi membiarkan anaknya sakit hati, karena diperlakukan tidak pantas oleh keluarga pasangan. "Saya mencintai Kalista, Bu. Izinkan saya membahagiakan Kalista dan tidak akan saya biarkan siapapun menyakitinya." Bahu Melisa melorot pasrah, "Nevan dan Jihan pernah mengatakan hal yang serupa."Yang terjadi adalah kebalikannya. Kalista yang tidak pernah dihargai oleh ibunya Nevan dan selanjutnya, Jihan dan Bian yang malah menyakiti Kalista.

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-22
  • Dipaksa Menikah dengan Suami Sahabatku   KELAS PRENATAL

    Kelas prenatal hari itu berlangsung seperti hari pertama Kalista mengikuti. Awalnya, Kalista berpikir kalau kelas hanya diikuti oleh para ibu hamil. Namun, nyatanya kelas prenatal juga dihadiri oleh pasangan. Kalista sebagai single mother, tentu cengo saat menghadiri kelas pertama kali. Kemarin ketika kelas menjahit baju bayi, sampai setengah jam, Kalista menyimak materi sendirian saja. Hingga akhirnya Bian tiba-tiba muncul dan tanpa permisi duduk di sampingnya membantunya menjahit. Sekarang Kalista kembali sendirian. Walau memang kemarin, Liam mengatakan ingin menemani, tetap saja Kalista tidak terlalu banyak berharap. Namun meski sendirian, Kalista tetap ingin mengikuti kelas dengan baik.Karena kali ini adalah kelas senam ibu hamil, maka Kalista melakukannya sendirian ketika semua ibu hamil di sana disertai suaminya. Kalista melakukan gerakan demi gerakan dengan baik. Meski saat gerakan yang membutuhkan sandaran, Kalista sangat hati-hati agar tidak se

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-22
  • Dipaksa Menikah dengan Suami Sahabatku   CINTA YANG SALAH

    Liam sudah lebih dari siap jika seandainya identitas Vallent ketahuan oleh ayahnya serta seluruh keluarga besarnya. Namun yang dikhawatirkan oleh ayahnya lebih dari kekhawatiran Liam sendiri. Kehormatan dan harga diri adalah sesuatu yang paling dijunjung tinggi oleh Saddam. Ketika ia tahu bahwa putra semata wayangnya memiliki sisi gelap sebagai penulis novel stensil yang sangat bertolak belakang dengan diri Liam sebagai keturunan kakek Aiden yang dianggap bermartabat di mata masyarakat, kontan membuatnya naik pitam. Saddam menganggap bahwa Liam sukses membuat seluruh anggota keluarga tidak percaya sepenuhnya lagi pada Liam. Ketika skandal dirinya dan Kalista sudah mencuat sampai akhirnya terklarifikasi sendiri, anggota keluarga yang lain sudah tidak begitu respect lagi terhadap mereka. Pilihan pasangan hidup Liam juga dikritik habis-habisan. Semua anggota keluarga tidak merestui. Saddam pun demikian. Namun ketika Kalista diketahui hamil sang pewaris tah

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-23
  • Dipaksa Menikah dengan Suami Sahabatku   SEMISAL AKU PUN TIDAK BERSEDIA, AKU TETAP TIDAK AKAN MEMILIHMU

    Kalista tidak begitu kaget saat mendapati Bian muncul di depan pintunya pagi itu. Yang terbesit di kepala Kalista saat itu adalah sebuah pertanyaan. "Ada apa?" "Bisa bicara empat mata?" Kalista menghela napas berat, "Aku belum mandi." Karena di hari minggu kala itu, Kalista sengaja untuk bangun siang. "Tidak masalah. Kau tetap menakjubkan." Meski itu kalimat rayuan, Kalista tampak tidak tergugah sama sekali. Bian mengendikkan bahu saat Kalista berbalik dan mengajaknya ke arah bangsal. Keduanya berjalan bersisian tanpa salah satu memulai untuk bicara. Bian melirik Kalista yang tampak terlihat biasa saja. Hal tersebut sedikit membuat Bian kecewa. Sepertinya memang benar, apabila Bian hanya mencintai sendiri. Padahal Bian cukup gugup harus berhadapan kembali dengan Kalista seperti ini. "Kenapa diam saja? Bukankah kau ingin bicara?" Akhirnya Kalista memecah kebi

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-23
  • Dipaksa Menikah dengan Suami Sahabatku   ANGKAT KAKI

    "Jadi kau benar-benar mengundurkan diri, Liam Benedicta?""Ya, Ayah. Makanya aku ingin berpamitan denganmu." Liam muncul di depan kamar Saddam dengan sebuah koper di tangannya. Liam hanya mengenakan pakaian kasualnya kala itu. Penampilan yang sangat tidak biasa ketika biasanya Liam sudah rapi dengan setelan kerja di jam pagi yang sama sebelumnya."Liam, kau tidak akan bisa menginjakkan kaki lagi di rumah ini apabila kau sudah memutuskan untuk keluar.""Aku tahu, Ayah. Mohon doa restu untuk anakmu ini yang akan memulai segalanya tanpa uangmu." Saddam kecewa, karena menyaksikan keteguhan hati Liam. Saddam hanya ingin mengulur waktu dengan harapan semoga Liam mengurungkan niatnya untuk angkat kaki. Saddam tidak begitu serius saat mengucapkannya. "Aku juga meminta restumu untuk menikah dengan Kalista, Ayah," lanjut Liam. Saddam tidak bisa. Sungguh tidak bisa. Tidak adakah perempuan lain sehingga harus memilih Kalista? Da

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-23

Bab terbaru

  • Dipaksa Menikah dengan Suami Sahabatku   HARI ULANG TAHUN PERNIKAHAN (ENDING)

    Semua orang berkumpul di tempat itu. Berbagai hidangan lezat tersaji dan semuanya tinggal pilih. Para pelayan berkeliling menawarkan minuman kepada tamu undangan. Ruangan yang biasanya berisi perabotan rumah sekarang disulap menjadi tempat pesta mewah ulang tahun peringatan pernikahan yang ke dua puluh. Sang raja dan ratu pesta sedang bergandengan mesra menyapa para tamu. Keduanya tersenyum lebar, berbicara ramah kepada semua orang yang menyapa. Dari aura keduanya, terpancar bahagia yang membuat semua orang iri. Mereka dinilai pasangan paling bahagia sekarang. Meski banyak diterpa cobaan, akhirnya mereka berhasil melewati cobaan itu bersama. Ketika keduanya sama-sama ikhlas, akhirnya mereka menemukan kelegaan dan bisa bersama sampai detik ini. "Bian, Jihan! Selamat, ya!" Kalista langsung menghambur ke pelukan Jihan. Liam dan Bian pun sudah memiliki obrolannya sendiri. Sedangkan Jihan dan Kalista malah bernostalgia ke masa lalu. "Kal,

  • Dipaksa Menikah dengan Suami Sahabatku   VANO

    "Drew, kata tante Kalista, kau mendaftar les di ruang teacher, ya?" tanya Namira yang saat itu sedang menikmati salad buah di kantin sekolah. Drew menutup bukunya dan kini melipat tangannya sebelum mengangguk, menjawab pertanyaan gadis berambut panjang di hadapannya. "Kalau begitu, aku nanti mendaftar les di sana juga, ah! Pasti ayah mengizinkan kalau ada kaunya." Namira mendorong salad buahnya untuk lebih menghadap Drew. Drew menggeleng karena ia tidak begitu suka salad buah. Chicken teriyaki pesanannya belum tiba sama sekali. "Mengapa ayahmu sangat percaya aku? Kalau aku tiba-tiba berbuat jahat padamu, bagaimana?" Drew mengatakannya dengan begitu ketus. Namun, Namira tidak terlihat sakit hati karena Namira setiap hari meladeni sikap Drew yang demikian. "Maka Kak Vano akan menghantuimu dan membalaskan dendamku," jawab Namira sambil mengendikkan bahu. "Kau pikir Kak Vano mati penasaran? Gentanyangan? Jangan bercanda," tegur

  • Dipaksa Menikah dengan Suami Sahabatku   DREW MALLORY LIANDRA

    "Tante Kalista, Drew tadi di sekolah merokok dengan Angkasa!" "Heh?! Dasar tukang adu!" Gadis yang masih mengenakan seragam SMA-nya tersebut menjulurkan lidahnya pada Drew yang baru saja melepaskan sepatunya sehabis pulang sekolah. Gadis tersebut langsung berlari pergi ke rumahnya sendiri. Kalista yang tadinya menyambut kedatangan putranya dengan berdiri beberapa meter darinya, seketika berkacak pinggang dan menatap tajam pada Drew. "Bunda, jangan percaya Namira!" Drew tidak akan sanggup lagi kalau harus dihukum oleh bundanya. Kakinya masih pegal sampai sekarang, setelah kemarin, Kalista memukul kakinya dengan sapu lidi. Ya. Bundanya memang tidak menerapkan parenting modern. Berbeda dengan Papa Liam dan Mama Jihannya yang selalu memilih jalan diskusi sebagai penyelesaian masalah. Bahkan ketika Drew meminta tolong pada sang ayah, beliau cenderung berpikir agar menurut saja dengan bundanya dengan alasan agar hidup aman sentosa.

  • Dipaksa Menikah dengan Suami Sahabatku   KESURUPAN VALLENT

    "Val!""Sayang!""Vallent!"Kalista berdecak kesal karena suaminya dipanggil-panggil tidak ada sahutan. "Liam Benedicta! Kau dimana?!" Kalista menggerutu. Liam tidak ada kelihatan batang hidungnya sama sekali. Maka, Kalista pun dengan tertatih turun dari tempat tidur. Ketika tungkainya menginjak permukaan lantai dan ia mencoba berdiri, Kalista nyaris terseok. Untung saja ia memegangi header ranjang untuk menstabilkan kedua kakinya terlebih dahulu. Setelah ia tegak berdiri, barulah Kalista mencoba berjalan, meski harus meringis kesakitan akibat ibadah sucinya dengan Liam. "Sayang, kau mau kemana?" tanya Liam yang baru muncul dengan badan penuh keringat. Sepertinya Liam baru pulang dari lari pagi di sekitar pantai. Liam juga hanya mengenakan kaos tanpa lengan agak ketat dan celana pendek longgarnya. Liam langsung menghampiri Kalista dan memapahnya yang terlihat kesulitan berjalan. "Sakit sekali ya, Sayang?" tanya Liam yang malah membuat Kalista ingin mencubit hidung sang suami. "

  • Dipaksa Menikah dengan Suami Sahabatku   MERUNTUHKAN PERTAHANAN

    Jihan sadar jika yang ia lakukan sekarang bukan mimpi.Napasnya dan Bian terengah. Jihan malu bukan main karena bisa-bisanya berpikir kalau ia hanya di dalam mimpi. Tanpa menunggu lagi, Jihan pun dengan cepat turun dari tempat tidur tanpa menoleh ke arah Bian yang langsung kaget dengan perubahan sikap Jihan. Namun, karena terlalu terburu-buru, kaki Jihan tersandung sesuatu dan membuatnya mengaduh kesakitan. "Jihan, mana yang sakit?!" tanya Bian yang sudah sigap duduk bersimpuh di depan kaki Jihan. Bian meraih kaki yang diusap-usap oleh Jihan, kemudian sekali lagi bertanya, bagian mana yang sakit sambil mendongak ke atas untuk melihat ke wajah Jihan. Jihan langsung berjalan mundur dengan gugup sambil berusaha menutupi rasa malunya.Bian yang sadar kalau Jihan sekarang kembali takut, akhirnya lebih dulu mengucap maaf. "Maaf." Bian pun berdiri dan berbalik menjauhi Jihan. Bian berusaha membuka pintu kamarnya

  • Dipaksa Menikah dengan Suami Sahabatku   TERPESONA

    Bian duduk menghadapi pekerjaannya kembali. Namun, pekerjaannya hanya teronggok begitu saja. Bian sedang mengatasi gejolak yang tiba-tiba membara di dalam dirinya. Bian malu kalau harus ketahuan Jihan bahwa ia sedang ingin sekarang. Tidak hanya rasa malu yang mencoba ditutupi Bian. Namun, juga ia tidak ingin kalau Jihan sampai salah paham terhadap dirinya. Apalagi Bian merasa kalau Jihan masih tidak terlalu nyaman berada di dekatnya. "Drew sudah tidur lagi, Mas," ucap Jihan yang membuat Bian sedikit gelagapan. Bian tersenyum kikuk dan mengangguk singkat. Hening kembali menerpa keduanya. Hanya terdengar suara hujan yang berisik di luar sana. Jihan pun memilih untuk duduk di tepi tempat tidur Bian yang menghadap box bayi Drew. Jihan memilih memandangi Drew sambil tersenyum hangat. Meski Drew bukan anak kandungnya, Jihan tetap merasa sangat bahagia ketika merawatnya. Jihan tidak menuntut apa-apa sama sekali selama membantu Kalista mengu

  • Dipaksa Menikah dengan Suami Sahabatku   GODAAN YANG TIDAK DISENGAJA

    "Drewnya ketiduran sejak tadi. Maaf baru memberitahumu sekarang karena aku tidak tega menghentikan ceritamu."Jihan yang tadinya hanya ingin menghela napas sejenak, langsung urung melanjutkan dongeng yang dikarangnya secara ototidak. Syukurlah, Drew sudah tidur pikirnya. Baiklah. Sekarang saatnya kembali ke rumah Bian. Jihan pun berbalik arah dan diikuti Bian. Sepanjang perjalanan ketika menuju rumah utama adalah siksaan yang menyesakkan untuk mereka berdua. Karena Jihan yang tidak menyahut, makanya Bian juga jadi ragu untuk kembali membuka obrolan. Hingga mereka tiba di rumah utama, Jihan menyerahkan stroller kepada Bian karena Jihan ingin pamit. "Memangnya kau mau kemana?" "Pulang," jawab Jihan singkat. "Mengapa jadi pulang? Nanti kalau Drew rewel lagi bagaimana?" Bian terdengar seperti merengek. Antara memang khawatir kalau Drew menangis seperti tadi dan juga ia ingin sekalian modus. Ehem. "Kau ayahnya, bukan? Jadi kau harus bisa mengurusnya sendiri."Bian ingin protes. Namu

  • Dipaksa Menikah dengan Suami Sahabatku   BIAN YANG KALANG KABUT

    Sesuai persetujuan, Drew dibawa Bian ke kediamannya selama Liam dan Kalista berbulan madu. Bian yang sudah merasa menjadi ayah, tentu sangat yakin apabila ia bisa mengasuh Drew dengan baik. Ketika Drew dibawa ke rumah yang pasca perceraian Bian dan Jihan, jarang disinggahi sang tuan, kontan saja, kehadiran tuan besar dan tuan kecil disambut sangat antusias oleh para pekerja di rumah Bian. Bian juga sudah menyiapkan berbagai macam perlengkapan yang menunjang dirinya untuk mengasuh bayi berusia tiga bulan tersebut. Bian tersenyum-senyum sendiri melihat kamarnya yang semenjak menjadi duda, suasananya sepi. Sekarang dipenuhi perabotan lucu, seperti box tidur untuk Drew, gelantungan bintang bulan berkelap kelip yang diletakkan di atas box bayi Drew. Bahkan Bian juga membeli banyak mainan meski itu belum cukup usia untuk dimainkan oleh Drew. "Oke, Kal. Oke. Aku sudah mengerti caranya, bahkan bila Jihan tidak membantu pun, aku bisa. Apa kau ingat kalau aku rut

  • Dipaksa Menikah dengan Suami Sahabatku   PERNIKAHAN KALISTA DAN LIAM

    Selain Kalista yang berbahagia hari itu, Jihan pun demikian. Apalagi ketika ia diberi izin untuk menggendong Drew, nama yang sudah diberikan oleh Bian hari itu. Melisa sempat protes meski hanya berbisik pada Kalista apabila nama sang cucu susah disebut. Melisa padahal ingin menamai sang cucu dengan nama lokal saja. Namun, Melisa baru ingat jika pada cucunya mengalir darah seorang Bian Qais Liandra, yang tentunya kita semua tahu bahwa ia bukanlah pria sembarangan. Apalagi bila Melisa melihat Nicholas dan Margareth, dirinya saja seketika minder mendadak. Melisa juga mengingat kalau Kalista pernah menceritakan tentang seseorang yang disebut-sebut sebagai Kakek Aiden, yang katanya sebagai sosok yang membuat Bian bisa seperti sekarang. Jadi terima saja lah. Seorang Melisa bisa apa? Yang penting cucunya sehat, anaknya sehat, dan berharap tidak ada masalah lagi yang menimpa keluarga mereka. "Wajahnya tidak mirip Bian sama sekali," celetuk Margareth y

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status