Share

MEMBANTAI KALISTA

Pertemuan keluarga hari itu terbilang tidak membahagiakan suasananya. Meski pertemuan itu diadakan untuk mewawancarai Kalista, calon istri Liam Benedicta, tetap saja kesedihan masih meliputi suasana duka akibat musibah yang menimpa Jihan.

Selain Saddam, di sana juga berhadir Nicholas dan Margareth. Beberapa anggota sepupu mereka juga sudah tiba dan duduk di sebuah ruangan, di mana kursi dan meja disusun melingkar. Kalista yang sudah tiba sejak setengah jam yang lalu dipersilakan mengisi kursi kosong di tengah-tengah mereka.

Liam juga mengisi kursi kosong di samping Kalista. Liam memegangi tangan Kalista untuk sekadar menguatkan rasa gugup.

Para tetua memperhatikan keduanya dengan ekspresi yang berbeda. Ada yang berdecak kesal, ada yang kecewa, ada yang tampak acuh, bahkan ada yang terkesan uring-uringan. Margareth dan Nicholas jelas termasuk dari mereka yang kesal dicampur kecewa. Sedangkan Saddam, ia terpaksa menahan rasa malunya pada saudara dan para
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status