Beranda / Romansa / Dinodai Sebelum Malam Pertama / 227. Sepotong kisah di dangau

Share

227. Sepotong kisah di dangau

Penulis: Piemar
last update Terakhir Diperbarui: 2023-07-26 17:43:30

Pemandangan pertama kali yang Anggara lihat ialah Bagas tengah digiring oleh dua orang security berwajah sangar dalam kondisi setengah sadar. Bau alkohol menyeruak dari tubuhnya.

Anggara pun segera meraih satu tangan besar sang ayah ke pundaknya, memapahnya menuju taxi yang tengah menunggunya. Setelah mengamankan Bagas, barulah Anggara masuk ke dalam kelab lagi untuk membayar ganti rugi akibat kekacauan yang diperbuat oleh ayahnya.

“Berapa?” tanya Anggara pada seorang manajer yang tengah menghitung jumlah properti kelab yang rusak; kursi, botol minuman dan meja kaca yang pecah belah.

“Total semua dua belas juta rupiah,” jawab sang manajer kelab malam, menjumlahkan nominal angka pada layar mesin penghitung.

“Bisa kurang?”

Anggara menengok dompet kulitnya. Hanya tersisa beberapa lembar uang berwarna merah. Tujuh puluh persen gajinya sebagai sekretaris Darren Dash ia tabungkan dalam bentuk deposito dan cicilan sebuah rumah. Ia hanya menyimpan uang ala kadarnya untuk biaya hidup sehari-ha
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
jihan sufyan
next kak.,..,
goodnovel comment avatar
Riana Tepuna
asikkkl menarik perhatian ditunggu lanjutanya ditunggu lanjutanya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   228. Sebaris pesan yang sesuatu

    Siapa sangka kehadiran Darren Dash di kolam tempat pemancingan ikan mampu mengundang atensi warga sekitar. Mereka terkagum-kagum melihat sosok lelaki yang berwajah sedikit berbeda dengan mereka dan berpenampilan ala turis, mengenakan kaos oblong putih dengan celana tiga perempat berbahan denim hitam dan memakai topi bertuliskan NY serta memakai sandal karet, ikut bergabung bersama para warga yang gemar menghabiskan waktu mereka dengan memancing sebagai hobi. Darren Dash biasa menemani ayahnya memancing di kolam halaman rumahnya sehingga kemampuan memancingnya tak bisa diragukan lagi. Entah faktor keberuntungan yang selalu membuatnya berhasil memancing. Ia memperoleh tangkapan ikan berukuran dua kilo gram sebanyak sepuluh buah. Sebuah usaha yang tak mengkhianati hasil. Alwi sampai cengo melihat kemampuan Darren Dash. Apalagi ia hanya gigit jari karena hanya mendapat ikan kecil yang belum siap dipanen. Dengan bersungut-sungut Alwi melepas kepergian ikan kecil kembali ke habitatnya. Pa

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-27
  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   229. Kembara rindu

    Setiba di kediaman ke dua orang tuanya, Darren merasa aneh melihat sikap Nuha yang dingin mendadak. Apalagi yang membuatnya mood swing. Terkadang ia kewalahan menyikapi istrinya yang tengah hamil. Nuha akan seringkali sensitif, mudah marah dan melankolis tanpa alasan yang jelas.Nuha turun dari dalam mobil dengan wajah yang ditekuk. Melenggang begitu saja, mengabaikan suaminya yang kerepotan membongkar muatan dari dalam bagasi. Mungkin Nuha letih selama dalam perjalanan. Darren merasa lega, Nuha tak lagi ketiduran ketika berada di dalam mobil. Tak terbayang Darren harus mengangkat tubuh Nuha yang begitu berat semenjak kehamilannya.Darren mengeluarkan satu buah koper berwarna merah muda berukuran medium dan tas berbahan kain berisi beberapa kontainer makanan berjumlah lima buah dari dalam bagasi. Semua makanan adalah oleh-oleh yang dibawa dari kampung mama mertuanya. Sengaja, Aruni membuatnya. Dua kontainer berisi laksa dan tiga kontainer berisi asinan bogor. Asinan bogor dibuat khusu

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-28
  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   230. Balada hati yang terluka

    Di sebuah rumah kontrakan sederhana yang biasa sepi, kini sudah tiga hari terasa lebih hangat bahkan sedikit memanas. Bagas tinggal di rumah Anggara selama tiga hari dengan berbagai alasan. Anggara dengan tangan terbuka menyambut kehadiran sosok ayah yang selama ini menjauh darinya. Kendati ia tahu ayahnya yang oportunis hanya menjadikannya semacam pelarian ketika ia tengah bermasalah dengan istrinya.Di ruang tamu berukuran empat kali empat meter, dua buah sofa tergolek berhadap-hadapan, di mana di tengahnya meja bundar berdiameter kurang lebih tiga puluh centi meter berada, tampak Bagas dan Anggara tengah duduk bersebrangan.Anggara tengah duduk sembari mengancingkan kemejanya, bersiap-siap berangkat ke kantor. Bagas tengah duduk bersilang kaki masih memakai piyama tidurnya.“Apa kata dunia, seorang sekretaris di perusahaan JD Group hanya mampu tinggal di rumah kontrakan sepetak? Ini tak lebih dari kandang burung! Apakah gajimu sedikit hah?”Bagas mengedarkan pandangannya sembari wa

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-29
  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   231. Kepanikan

    Hari minggu itu kota hujan menggeliat. Semua orang begitu semangat menyambut hari libur dengan penuh sukacita. Sebagian besar penghuni perumahan elit di sana menghabiskan waktunya dengan berolahraga, jogging, bersepeda dan pergi ke gym. Pasangan muda yang memiliki anak balita memilih bermain ke kawasan taman di mana tersedia wahana permainan untuk anak-anak.Para remaja lebih memilih bersepeda bersama komunitas, tertawa dan menikmati kebersamaan mereka di sepanjang jalan yang dipagari pohon-pohon ketapang kencana yang hijau nan asri. Pohon tersebut banyak tumbuh di sana sengaja ditanam sebab memiliki fungsi menyerap polusi udara dan melindungi pejalan kaki dari terik matahari. Bentuk pohonnya yang mirip payung sangat cocok untuk tempat berteduh.Seperti halnya mereka, keluarga Jonathan memiliki cara tersendiri menikmati minggu yang indah. Darren mengajak Nuha berjalan kaki menuju taman yang terdekat. Usia kandungan Nuha sudah mencapai sembilan bulan sehingga ia mulai bergerak aktif se

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-29
  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   232. Hujan air mata

    “Langit! Slow down! Daripada celaka, lebih baik kita menepi sejenak! Hujan sangat deras. Bahaya jika kita meneruskan perjalanan.” Tania sesekali menengok arlojinya dengan gelisah. Seharusnya ia sudah tiba di Jakarta karena kedatangan neneknya dari Belanda. Namun karena ia memiliki banyak urusan di kota Bogor akhirnya ia pulang terlambat. Tania sedang mengurus surat-surat jual beli aset tanah di kota Bogor yang ia miliki untuk masa depan yang mana sudah ditata rapi olehnya, ketika ia masih menjalin hubungan dengan Darren Dash. Meskipun ia disibukkan oleh kuliah dan karirnya selama di Belanda, ia tetap memikirkan masa depannya bersama kekasihnya waktu itu. Diam-diam ia membeli tanah sebagai investasi kelak untuk masa depannya di sana. Namun rencana hanyalah tinggal rencana sebab kuasa sang pencipta di luar dugaan manusia. Untuk menghapus jejak bayangan mantan kekasihnya, ia memilih menuntaskan semua urusannya di kota hujan dengan menjual asetnya dan memilih menetap di Jakarta serta me

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-30
  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   233. Dua malaikat kecil

    Awan cirrus yang bertengger membentuk lukisan pada kanvas langit berwarna lazuardi dengan begitu indah, bergerombol mirip gumpalan-gumpalan kecil dakron yang bertebaran. Awan badai beberapa hari yang lalu telah tergantikan dengan awan cerah sore itu. Seolah langit merayakan selarik harsa yang tengah bertandang pada keluarga kecil yang baru saja menyambut kedatangan dua anggota baru mereka.Muhammad Asyraf Firdaus Dash dan Annisa Farah Delisha Dash, sepasang bayi kembar hasil buah cinta Mariyam Nuha dan Darren Dash. Ke dua malaikat kecil yang akan menjelma pelita harapan untuk singgasana kehidupan ke dua orang tuanya. Kinanti Wicaksono rupanya merupakan salah satu orang yang begitu antusias melihat kedatangan mereka. Dengan penuh haru ia langsung meraih Asyraf terlebih dahulu.“Ya Tuhan! Kau diberkati wajah tampan mirip sekali ayahmu. Hanya saja alisnya tebal mirip ibumu.”Kinan menggendong Asyraf dengan penuh rasa cinta dan perasaan kagum. Perpaduan wajah Darren Dash dan Mariyam Nuh

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-31
  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   234. Kebaikan vs keburukan

    “Aku salut padamu Mbak. Kau wanita terhebat dan berhati sangat baik yang pernah aku temui.”Langit tak henti-hentinya memuji majikannya yang sialnya masih terlihat cantik meskipun tampil dalam muka bantal, tanpa polesan. Sama sekali tak ada cela atau apapun yang membuatnya buruk rupa pagi itu. Mengenakan piyama pendek yang memperlihatkan beberapa bagian tubuhnya. Rambut dicepol begitu tinggi mengekspos leher jenjangnya menambah kesan seksi sang empunya. Apalagi wajahnya perpaduan Belanda-Jawa terkesan menambah keunikan eksklusif pada rupanya.Sebagai lelaki normal pernah beberapa kali Langit Jagal menelan saliva tak sengaja menikmati pemandangan yang mungkin baginya hanyalah sebuah fatamorgana. Bagaimana bisa memalingkan wajah jika di hadapannya sosok bidadari versi dunia tampak nyata dengan segala pesonanya. Tania Anne Sudibyo wanita dewasa dengan perawakan yang mirip model seringkali menggodanya lewat busana yang ia pakai. Cara ia bicara dan berjalan benar-benar melumpuhkan setengah

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-01
  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   235. Aqiqah

    Suasana rumah berlantai dua milik Darren Dash kini terlihat riuh ramai oleh semua anggota keluarga inti termasuk sanak famili. Kehadiran Asyraf dan Farah mampu menyatukan keluarga Jonathan Dash-Kinanti Wicaksono, Arunika dan Naufal Alatas-Sahila.Hari ini Darren Dash dan Mariyam Nuha akan mengadakan acara syukuran aqiqah ke dua anak mereka di kediamannya. Darren Dash hanya mengundang jamaah pria untuk mengadakan proses pengajiannya, berasal dari kawan-kawan sahabat sesama mualaf dan sahabat hijrah. Keluarga yang tak mengikuti acara tersebut menunggu di ruang keluarga sembari berbincang hangat dengan keluarga yang lain dan menikmati kudapan tradisional dan modern yang disediakan.Arunika terlihat yang paling sibuk menyambut tamu sebagai ibu dari Mariyam Nuha, menyajikan kudapan dan beramah tamah. Sementara itu Darren Dash mengikuti prosesi pengajian yang digelar di halaman rumah di bawah kanopi tenda yang dihias sedemikian rupa.Mariyam Nuha menggendong Asyraf dan Salwa mendapat tugas

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-01

Bab terbaru

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Extra part

    Setahun kemudian,Yusuf dan Farah kini sudah tinggal terpisah dari keluarganya masing-masing. Sebagai seorang suami yang bertanggung jawab, Yusuf membangun sebuah rumah mewah untuk istrinya. Tak kalah mewah dengan rumah keluarga istrinya.Karena Yusuf seorang yang paham agama sehingga ia meyakini bahwa ia harus memberikan yang terbaik untuk istrinya. Bahkan ia memberikan nafkah terbaik, lebih baik dari apa yang istrinya dapatkan dari ayahnya. Yusuf bekerja keras di perusahaan sang ayah. Ia juga menjadi dosen di salah satu perguruan tinggi swasta di akhir pekan untuk mengamalkan ilmunya dalam ilmu Quran dan hadist. Selain itu, pemuda tampan itu membuat buku dan banyak melakukan seminar dan workshop sebagai seorang penulis dan pendidik.Malam itu, Yusuf pulang terlambat ke rumah. Tepat pukul sembilan malam, ia baru saja memarkirkan kendaraan SUV miliknya di halaman rumahnya yang sangat asri.Rumah itu dibangun di atas lahan hektaran. Pemuda yang visioner itu ingin kelak memiliki banyak

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 95 (happy ending)

    Perlahan, Yusuf pun melepas jilbab Farah dan tersenyum menatapnya. Tangannya dengan lembut melepas ikatan rambut Farah hingga membuat rambutnya terburai. Rambutnya yang hitam nan panjang mencuri atensinya.Tanpa sàdar, Yusuf merengkuh sejumput rambutnya yang halus kemudian menciumnya seraya memejamkan matanya. Farah menatap suaminya dengan tatapan penuh damba. Pemuda tampan itu kita sudah menjadi miliknya seutuhnya.“Yusuf, aku mau mandi,” ucap Farah dengan gugup. Berdekatan dengan Yusuf sungguh membuat tubuhnya panas dingin. Ia butuh waktu untuk beradaptasi dengan suaminya.“Tentu, Sayang,” jawab Yusuf sembari berdiri. Pemuda tampan itu berjalan menuju lemari dan mengambil handuk. Kemudian ia menoleh ke arah Farah yang masih sibuk merapikan aksesoris pengàntin. “Sayang, ini handuknya. Aku taruh di atas nakas.”Dipanggil dengan sebutan sayang, Farah semakin salah tingkah. Ia lantas berpikir nama panggilan untuk suaminya. “Yusuf, aku harus memanggilmu apa? Hum, meskipun kita seumuran, k

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 94

    Sebulan berlalu. Persiapan pernikahan Farah dan Yusuf sudah rampung. Hari bahagia yang dinantikan itu telah tiba. Setelah melewati berbagai macam ujian dan rintangan dalam kisah cinta mereka, akhirnya, Farah dan Yusuf bisa bersanding di sebuah tempat yang sakral dan suci.Pagi itu, pukul 09.00 WIB Farah dan Yusuf akan melangsungkan akad walimah yang diadakan di ballroom salah satu hotel bintang lima milik sang ayah. Di pelaminan, Yusuf dan sang ayah—Attar serta pamannya sudah bergabung dengan keluarga inti pihak perempuan; Darren Dash, Jonathan Dash yang kini sudah duduk di kursi roda, Naufal Alatas, Daniel Dash, penghulu, dan saksi. Di tempat yang berbeda Farah ditemani sang ibu dan keluarga perempuannya menunggu detik demi detik acara yang sakral itu dimulai. Pernikahan diadakan secara syariat di mana pihak lelaki dan perempuan dipisah.Suara microphone mulai menggema. Seorang MC mulai mengarahkan acara hingga tibalah waktunya Yusuf mengucapkan kalimat ijab qabul dengan lantang. Set

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 93

    Darren mendapat telepon dari asistennya yang mengatakan bahwa putrinya mengendarakan mobil mewahnya dengan sangat cepat menuju pantai. Ia terkejut mendengarnya dan langsung berniat menyusul putrinya. Ia memiliki firasat buruk. Semenjak pagi ia merasa tak enak hati. Ia terus memikirkan putrinya.Tak biasanya putrinya pergi bepergian jauh tanpa mengabarinya. Terdengar aneh bukan!Darren Dash semakin tersulut emosi saat ia berada di jalan menuju pantai yang biasa putrinya kunjungi, ia melihat mobil Yusuf berada di depannya. Tak lain tak bukan, pemuda itu juga terlihat akan pergi ke pantai. Bahkan ia melajukan kendaraannya dengan sangat cepat. Sisi lain, Darren Dash memilih memelankan laju kendaraannya karena ingin tahu apa yang mereka lakukan di pantai berduaan. Tak bisa dibiarkan! Farah sudah keterlaluan.Darren berzikir untuk mengendalikan emosinya. Ia pun melihat mobil milik Yusuf sudah terparkir di area parkir yang luas area pantai. Pria dewasa itu terus melangkahkan kakinya, berjal

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 92

    Setelah kejadian kecelakaan tadi, Yusuf tergesa-gesa mengejar kembali Farah meskipun kendaraannya ketinggalan jauh. Pemuda itu hanya mengkhawatirkan kondisi gadis itu yang tengah kalut. Kabar tentang cerita masa lalu ke dua orang tuanya sungguh melukai batinnya. Saat ini gadis bermanik hazel itu belum menerima fakta mengejutkan itu.“Argh! Farah jangan bertindak bodoh!” geram Yusuf usai membanting ponselnya hingga terbanting ke atas kursi. Beruntung, ponsel itu tidak jatuh ke kolong kursi mobil.Nomor telepon Farah tidaklah aktif. Yusuf hanya bisa menghela nafas berat mengingat karakter Farah yang memang keras kepala.“Allah, lindungilah Farah. Amin,” gumam Yusuf tak henti-hentinya berzikir. Yusuf mengedarkan pandangannya mencari mobil putih milik Farah. Sial, di jalan yang dilewatinya ada banyak mobil putih namun bukan mobil Farah barang tentu. Mobil Farah termasuk mobil mewah.Yusuf pun menepikan mobilnya menuju pom bensin terdekat. Ia akan mengisi bahan bakar terlebih dahulu untuk

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 91

    Semua orang yang berada di cafe panik saat melihat adegan yang terjadi di antara Farah dan Elia.Tanpa belas kasih, Elia mengambil cangkir kopi dari nampan—yang dibawa pelayan kemudian menumpahkannya pada wajah Farah dengan gerakan yang sangat cepat.Namun, sebuah pertolongan datang. Dengan gerakan yang lihai dan gesit, sosok pemuda tampan maju, berusaha melindungi Farah. Ia memeluk Farah. Meski tidak benar-benar memeluk karena ke dua tangannya tidak menyentuh tubuh gadis itu.Farah hanya memejamkan matanya reflek saat air cipratan itu mengenai pipinya. Namun saat ia membelakan matanya, ia tersentak kaget, karena Yusuf berada di sana melindunginya dari aksi keji Elia. Kini punggung Yusuf yang terkena cipratan kopi yang panas itu.“Yusuf,” imbuh Farah dengan berurai air mata. Entahlah, perasaan Farah berkecamuk. Cerita dari bibir Elia tentang ayahnya dan menatap Yusuf yang selalu saja menjadi garda terdepan dalam menolongnya, membuat lelehan air mata terus menerus menetes.Tatapan Yusuf

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 90

    Di sebuah ruang keluarga bernuansa mewah, terlihat sepasang suami dan istri yang sedang duduk berdua sembari menikmati tontonan chanel luar negeri—yang tengah menampilkan sebuah destinasi wisata di Eropa.“Mas, indah sekali ya? Aku pengen jalan-jalan lagi sekeluarga. Berkeliling Eropa dan menikmati musim semi yang indah di sana.”Nuha mengungkapkan keinginannya saat tatapannya tertuju pada colosseum Roma yang berdiri pongah.Darren hanya mengangguk pelan. Meskipun raganya berada di sana, namun pikiran Darren terseret pada memori-memori kelam nan buruk yang seringkali menghantuinya.“Mas, ini salad buah yang diminta,” ucap Nuha pada suaminya ketika ART menaruh semangkuk salad untuk menemani waktu rehat mereka. Darren pun melirik pada mangkuk salad kemudian ia berusaha mengambilnya.PrangTiba-tiba saja Darren menjatuhkan mangkuk salad buah itu. Namun dengan sigap, ART sudah langsung membereskan kekacauan yang ada. “Mas, kenapa?”Nuha terkejut saat melihat suaminya yang tampak syok dan

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 89

    Dua orang wanita cantik berbeda usia sedang mengobrol di sebuah cafe. Suasana terasa tegang saat wanita berusia kepala lima itu mulai bercerita. Sebetulnya, wanita itu enggan bertemu dengannya setelah apa yang terjadi. Namun karena gadis muda itu bersikukuh akhirnya mau tak mau ia pun mengiyakan permintàan.Di sinilah mereka berada. Sebuah rooftop yang terletak di lantai dua sebuah kafe kopi yang berada tak jauh dari rumah sakit di mana gadis itu bertugas.Mereka adalah Farah dan Maesarah. “Jadi … Om Attar itu mantan tunangannya ibuku?”Farah pun menimpali cerita yang baru saja ibunya Yusuf katakan. Gadis bermanik hazel itu bertanya sekedar untuk mengkonfirmasi.Malam itu, Farah tak sengaja mendengar percakapan yang terjadi di antara ibunya dan tantenya. Namun percakapan itu hanya sekilas sehingga ia dilanda penasaran.Jika Farah bertanya pada mereka, ia yakin mereka tidak akan memberikan jawaban apapun yang memuaskan hatinya.Oleh karena itu, Farah berinisiatif bertanya langsung pad

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 88

    “Mas kenapa sih? Bete begitu!” beo Daniel pada sang kakak yang sedari tadi terlihat tidak fokus dalam bekerja. Daniel Dash sengaja datang ke kantor kakaknya, membawa sejumlah kontrak kerja hingga menjelaskan laporan soal saham perusahaan. Namun Darren Dash hanya terdiam dengan tatapan yang kosong mirip orang kesambet setan.Lama kelamaan Daniel mulai jenuh melihat respon kakaknya—yang seakan tidak menghargai usaha dirinya. Padahal ia sangat sibuk. Namun demi menyampaikan amanat perusahaan ia mengunjungi kantor pusat PT Jonathan Dash Group. “Mas Darren aku pamit pulang! Lain kali saja aku melapor,” ucap Daniel Dash kemudian membereskan berkas penting perusahaan dan memasukannya kembali ke dalam tas miliknya.“Tunggu! Apa? Kau bahas apa tadi? Sorry, Mas lagi banyak pikiran, jadi gak fokus,” imbuh Darren mengklarifikasi. Seharusnya, Darren juga bisa menahan diri untuk tidak melamun saat jam kerja. Namun siang itu seperti siang sebelumnya, ia masih kepikiran soal omongan Attar dan sikap

DMCA.com Protection Status