Share

Karma Tak Bersalah

Penulis: FitriElmu
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Kakiku enggan melangkah lebih dekat. Tante Billa menangis. Sedang Ella tidur di sampingnya. Mama juga menangis. Entah apa yang mereka bicarakan.

"Mungkin ini karma karena kak Mukhtar pernah menyakitimu."

Karma? Kak Mukhtar? Om Mukhtar yang waktu itu? Jadi, apa tante Billa ini adik om Mukhtar? Aku membekap mulutku sendiri saat berbagai praduga muncul di otakku.

"Tak berapa lama aku sampai di sana. Aku dilecehkan oleh pria bedebah. Bahkan bukan hanya itu, uang dan ponselku pun dibawa pergi. Aku stress, frustasi dan hampir bunuh diri. Kalau saja tidak datang seorang ibu, yang akhirnya merawatku."

Deg! Jadi, selain adik om Mukhtar, tante Billa juga--

ah, kasihan sekali. Padahal kata mama, tante Billa ini orang baik. Kenapa hidup ini tak  adil.

"Aku hamil, Ly. Hancur sudah harapanku. Aku meminum ramuan apapun yang bisa membuatnya gugur. Tapi semuanya sia-sia. Dan saat itu, aku teringat denganmu. Ah, ternyata begini rasanya. Menyakitka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Dinikahi Berondong Mesum   Sebuah Ajakan

    Aku segera menarik tangan Farel. Dan kulihat senyum lebarnya tersungging di bibirnya. Dasar pria aneh. Dia hendak memelukku, tapi langsung kucubit perutnya. Gak lihat apa ada tante Billa sama mama."Siapa?" tanya Tante Billa bingung."Saya? Belahan jiwanya tante. Haha. Aw!"Kapok! Kucubit sekali lagi perutnya. Dia meringis, tapi tersenyum lebar ke arahku. Tahu saja, pipiku merah karena perkataanya tadi. Malu dong."Oh. Haha... aku kira siapa. Kok manggilnya Yulia? Bukan Ha--""Eh, Bil... sudah makan?"Napasku tercekat. Untung saja mama cepat bereaksi. Memotong perkataan tante Billa. Kulihat tante Billa tambah bingung. Jantungku berdegup. Farel sudah mendengar sebagian perkataan tante Billa yang menanyakan panggilannya barusan. Tapi setelah ku tatap takut-takut, ekspresinya biasa saja."Belum, Ly. Mau nawarin makan ya?"Mama melirikku, memberi isyarat agar mengajak Farel masuk. Aku mengangguk dan menarik tangannya.

  • Dinikahi Berondong Mesum   Pertemuan yang Menakutkan

    Selama dua hari mengurus urusannya, Farel jarang mengajakku keluar. Hanya saat malam tiba. Itupun hanya sekitar hotel. Wajar saja sih. Dia lelah. Dari pagi sampai sore ada pertemuan terus. Jadilah kalau siang aku hanya menghabiskan waktu di kamar. Sekedar nonton film atau tiduran. Tidak bosan, karena sudah biasa. Farel juga membolehkan aku memesan makanan online. Hanya saja, kata dia, kalau ada pengantar makanan, harus menyalakan kran dulu serta menutup pintu kamar mandi. Biar dikira ada orang lain di dalam. Jadi orang enggan berbuat macam-macam. Aku menuruti apa yang dia katakan. Lagipula aku rasa itu benar. Dan mungkin bentuk lain dari kepeduliannya karna tak bisa menjagai dua puluh empat jam. Dia merasai bersalah karena dia yang mengajakku kesini. Dan malah berakhir dianggurin. Hari ini hari terakhir urusannya. Dia membuka pintu saat aku sedang selfi. Cepat-cepat ku sembunyikan ponselku. Berpura-pura tak terjadi apa-apa. "Su-sudah selesai?" ucapku gugup. Dia t

  • Dinikahi Berondong Mesum   Yulia!

    Garden Bay the Bay adalah tempat yang kami kunjungi pertama kali. Kawasan botani dengan hampir satu koma lima juta jenis tumbuhan itu menjadi wisata yang menyegarkan. Apalagi mengunjunginya pagi-pagi begini. Terasa benar segarnya oksigen yang dilepas dari tetumbuhan disini. Bahkan ada seratus lima puluh ribu lebih tanaman yang ditanam di pohon Baja. Unik sekali memang tempat ini. Sesekali Farel memintaku berpose untuk kemudian dia ambil gambar. Atau kadang dia mengajakku selfi. Layaknya pasangan muda pada umumnya.Tempat ini memang indah, wajar saja pernah mendapat banyak penghargaan. Salah satunya yang paling bergengsi adalah Guinnes World Record untuk kategori “Rumah Kaca Terbesar”. Ah, andai kalian ada kesempatan, kunjungilah negara terdekat dari Batam itu.Ada banyak spot di Garden Bay the Bay yang sebenarnya sayang untuk di lewatkan. Flower Dome, Cloud Forest, Super Tree, OCBC Skywalk, dan masih banyak lagi. Tapi yang menarik perhatianku adalah OCBC Skywalk.

  • Dinikahi Berondong Mesum   Kenapa Harus Bertemu?

    Dia, gadis yang memanggil Farel tadi adalah Yulia. Ketakutan terbesarku itu muncul di hadapanku. Dengan riang dia menghampiri kami. Kakiku terasa lemas. Tenggorokan tercekat. Begitupun dengan sesak yang menusuk dalam dadaku. Inikah akhir dari semuanya?"Farel," ucapnya mengulas senyum manis. Farel tak bereaksi. Tatapannya tetap datar seperti tadi. Aku yang ketar ketir makin bingung melihatnya."Aku kangen kamu."Ya Tuhan. Tiba-tiba saja Yulia memeluk Farel di hadapanku. Sementara Farel, apa yang dia pikirkan? Kenapa dia diam saja. Tidak membalas, juga tidak melepas. Getir. Kurasakan bibirku mengulas senyum getir. Ah, katakanlah aku bodoh karena menuruti permintaan Farel untuk menambah satu hari lagi. Kalau tahu begini, aku bahkan akan terus merengek. Percuma. Semuanya sudah terlambat. Aku memilih pergi. Daripada disini menyiksa lara. Tapi, kurasakan tangan Farel menahanku. Ku toleh ke arahnya. Dan dia tanpa ekspresi. Yulia, dia masih memeluk Fare

  • Dinikahi Berondong Mesum   Aku Takut

    "Wajahmu pucat, kamu sakit?"Bagaimana tidak pucat saat hatiku tengah kacau begini? Ku tepis telapak tangannya yang mendarat di dahiku."Tidak. Aku hanya tidak memakai make up.""Kita ke dokter ya?" ucapnya mengabaikan penjelasanku."Aish! Sudah kubilang. Aku gak sakit Farel... Kau pegang wajahku kan? Tidak panas kan?"Dia diam saja. Tapi sorot khawatirnya tak menghilang. Menghela napas lalu berbalik duduk di kursi."Aku tidak kerja," ucapnya dan melepas dasi yang baru saja kupasangkan."Eh! Siapa yang nyuruh? Gak. Sana berangkat.""Kamu sedang tidak baik-baik saja kan? Katakanlah. Kalau tidak aku tidak jadi berangkat."Keras kepalanya pria satu ini. Kuhampiri dia, sedikit menunduk karena dia tengah duduk. Memasangkan kembali dasi di kerah kemejanya. Tak lupa menyungging senyum termanis."Kenapa suamiku ini ngeyelan, hm?""Karena aku khawatir.""Tapi aku baik-baik saja, Rel. Hanya tidak memakai make up, da

  • Dinikahi Berondong Mesum   Farel Telah Kembali

    Sementara itu, gadis cantik dengan tubuh semampai memandangi gedung menjulang di depannya. Senyum smirknya tersungging. Dengan koneksi yang dimilikinya, mudah saja dia menjalankan rencana.Dengan heels tinggi menyentak tanah, dan kepercayaan diri yang sama tingginya, dia melangkahkan kaki menuju perusahaan tersebut. Kedatangannya cukup menyita perhatian. Cantik dan elegan. Persis model yang tengah berjalan di atas catwalk.Tap! Tap! Tap!Bahkan intonasi dan ketukannya pun terdengar elegan. Tak heran bila karyawan pria langsung melongo melihatnya. Berbeda dengan karyawan perempuan yang langsung minder. Apa boss mereka menyewa model untuk keluaran produk terbaru? Kalau iya, wah, ini sangat sempuran. Batin mereka."Bisa beritahu saya dimana ruangan pak Farel?"Karyawan wanita penjaga meja resepsionis terkesip. "Ah, iya, Nona. Lantai dua lima paling atas. A-apa Nona ada janji?"Senyum samar tersungging di bibirnya."Benar. S

  • Dinikahi Berondong Mesum   Melupakan Semuanya

    "Fa-Farel..." ucapku tertahan. Air mata jatuh berderi. Nyeri, sakit melihatnya pulang dengan Yulia. Lalu, apa maksud perkataan dia di telepon tadi, semudah itukah berubah?"Siapa kamu!"Keterkejutanku yang tadi belum sempat hilang, kini ditambah dengan kejutan yang lain. Farel tidak mengenalku. Bahkan tatapan ketidak sukaannya mengarahku. Beringsut aku turun dari ranjang."Rel, kamu gak---""Oh, dia... dia pembantu kita sayang."Jleb.Perkataan Yulia cukup membuat langkahku terhenti. Sa-sayang katanya? Dan, pembantu? Argh!!"Huh! Pembantu? Lancang sekali kau berada di kamar kami. Keluar!"Tak pernah sebelumnya bentakan keluar dari bibir Farel. Pun, saat kita masih kecil. Dan kini, dia membentakku, dihadapan Yulia. Lututku lemas. Aku jatuh terduduk."Eh, malah nangis. Apa perlu aku seret keluar hah!""Sayang, jangan gitu dong. Mungkin dia tadi sedang beberes kamar kita.""Beres-beres macam apa kalau dia saja bersant

  • Dinikahi Berondong Mesum   Bertahanlah

    Sudah beberapa hari sejak kedatangan Yulia.Meremat perasaan nyeri yang menghujam. Bayangkan saja, mereka bahkan tak segan bermesraan di depanku. Seolah aku ini tak ada. Farel, kamu benar-benar telah berubah.Seperti pagi ini, aku menyiapkan sarapan untuk mereka. Dari arah tangga Yulia menggelayut manja di lengan Farel. Ku buang pandangan cepat. Setelah itu kembali ke dapur. Tak mau melihat kemesraan mereka. Menyakitkan. Tapi rupanya, Yulia memang sengaja. Mendayu-dayukan suaranya dan membahas sesuatu yang tak pantas dibicarakan. Ah! Apakah mereka melakukannya? Hubungan suami istri itu? Semestinya... itu tidak terjadi. Walau bagaimanapun, istri sahnya tetaplah aku. Bukan Yulia.Lama-lama tak kudengar suara mereka. Itu berarti mereka telah pergi. Ku langkah kaki menuju ruang tamu. Tapi, yang kulihat justru menyakiti hatiku. Mereka... ah! Bagaimana sanggup aku bertahan melihat pemandangan nyata di depanku. Kedua bibir yang tengah berpagut di meja m

Bab terbaru

  • Dinikahi Berondong Mesum   Last be Forever

    Rapat direksi berjalan lumayan alot. Menguras tenaga dan pikiran. Ditambah Farel yang meski berada di ruang ber-Ac merasakan panas dingin. Mungkin karena dia kepikiran yang di rumah. Beruntung presentasinya lancar. Mendapatkan aplouse dari yang lain. Kembali ke mejanya dengan gugup. Papanya menepuk pundaknya, mengacungkan jempol.Tak lama rapat selesai. Tapi masih dilanjut dengan obrolan ala-ala bapak-bapak khas. Farel bergerak gelisah. Dan rupanya itu disadari Dirga. Belum sempat Dirga mengatakan sesuatu, ponselnya berdering."Ah, maaf. Ada panggilan."Pak Manaf mengangguk.Dirga berjalan agak menjauh."Halo sayang--""Farel ada sama kamu kan?""Em, iya. Kenapa?""Cepat ke rumah sakit. Hana akan melahirkan."Dirga terkejut. Menoleh ke arah Farel. Pantas saja putranya sedari tadi gelisah."Oh, oke. Segera."Telpon dimatikan. Dirga segera menghampiri Farel."Segera ke rumah sakit. Istrimu mau melahirkan."Mulut Farel ternganga, tapi dia malah bingung."Tunggu apalagi. Ajak mertuamu, na

  • Dinikahi Berondong Mesum   Menunggu Hadirnya

    Beberapa hari kemudian, Farel sudah boleh dibawa pulang. Merayakan kepulangan Farel dengan mengadakan pesta kecil-kecilan. Tentu hadir juga David dan keluarga Billa.Disela obrolan itu Bram mengomeli Farel karena dikiranya selingkuh dengan wanita waktu itu. Untung saja Bram belum mengatakan pada yang lainnya. Hanya dia pendam sendiri. Dan setelah tahu kenyataannya, dia lega. Yang paling membuat terkejut adalah pernyataan Billa, bahwa Yulia adalah putrinya dengan pria brengsek waktu itu. Dia tahu karena melihat berita yang ramai dibicarakan di televisi dan portal berita online lainnya. Menelisik asal negara dan nama ayahnya, Billa yakin, Yulia itu benar putrinya. Tentu saja itu menggemparkan. Mereka jadi tak enak pada Billa. Tapi Billa bilang tak apa. Mungkin karena didikan ayahnya sehingga Yulia seperti itu. Billa sendiri nanti rencananya akan menemui Yulia saat kondisi sudah kondusif.Pesta dilanjut dengan kecerewetan dari Devan. Dia memang mood booster. Tahu sendirilah, keturunan D

  • Dinikahi Berondong Mesum   Tetaplah Disini

    Kenapa harus ada session rumah sakit lagi untuk kisahnya? Dan kali ini pun, pria itu yang terbaring di ranjang pesakitan. Hana menggenggam tangan Farel. Beberapa jam yang lalu, Farel memasuki ruang gawat darurat untuk mengeluarkan peluru di pinggir punggungnya. Untung saja tak sampai tembus mengenai organ dalamnya. Tapi yang namanya peluru panas tetap saja membuat korbannya terbaring tak berdaya. Kini Farel dipindahkan di ruang yang sama dengannya. Frans mati di tempat akibat tiga peluru yang dia tembakkan. Sedang Yulia kini juga dirawat di ruang yang berbeda. Wanita itu rupanya tahan banting. Devan, David dan papanya mendapat perawatan ringan atas luka yang mereka peroleh dari hasil gulat dini hari tadi. Sedangkan kawanan penjahat lain berhasil di ringkus polisi. Termasuk penjahat yang hanya memakai celana dalam itu. Dia terbangun bingung saat mendapati keadaannya yang memalukan.Sampai saat ini, Hana masih tak paham dengan yang dilakukan Farel. Kenapa pria itu datang bersama yang

  • Dinikahi Berondong Mesum   Jangan Pergi, Farel!

    "Dor! Dor!"Langkah Farel terhenti. Terkejut. Devan segera menariknya ke tempat tersembunyi."Van, siapa?"Devan menggeleng. Tatapannya awas. Mencoba bersikap tenang. Suara ini masih di dekat sini. Jantungnya berdegup kencang. Terpikirkan keberadaan papanya. Ck! Harusnya dia tadi bersama papanya. Tapi, ah...Totalnya ada empat orang yang berhasil mereka lumpuhkan tadi. Jadi, sebenarnya ada berapa orang yang ada disini.Sebuah bayangan hitam berkelebat melewati mereka. Secepat kilat Devan merebut pistol dari tangan Farel. Bersiaga. "Om! Cari keberadaan Farel!"Astaga! Itu, David. Spontan Devan keluar."Bang David."Sontak bayangan itu menoleh."Farel?"Farel muncul.Baru saja David hendak berkata, terdengar suara lain."Itu mereka!"Suara tembakan kembali terdengar. Secepat kilat mereka merunduk mencari tempat aman. "Brengsek! Sial! Dimana curut-curut itu!"Degh!Farel tersentak. Dia tak asing dengan suara itu. Mirip dengan pria yang mendorongnya ke jurang itu. Pria yang bersama deng

  • Dinikahi Berondong Mesum   Upaya Penyelamatan

    Sebuah gudang bekas pabrik lama. Di ruangan yang samar akan penerangan. Sesosok wanita tertunduk dengan kaki dan tangan yang diikat. Mulutnya tersumpal plester besar. Dia masih pingsan akibat bius yang terhirup olehnya beberapa jam yang lalu. Ada dua penjaga yang bersiaga di luar pintu.Sementara di ruangan yang lain, tiga orang pria dan satu wanita tengah menikmati minuman keras di hadapan mereka."Brengsek! Dia masih belum sadar juga?" Wanita itu berkata."Sepertinya kalian tadi memberinya bius terlalu banyak," tukas sang pria."Sory, boss. Dia memberontak kuat. Jadi terpaksa," ucap salah satu dari dua orang yang lain itu. Menuangkan isi botol ke gelas yang diacungkan oleh pria itu."Argh! Aku gak sabar buat nyiksa dia. Frans, ayo kita kunjungi dia sekarang.""Tapi dia belum sadar sayang...""Akan kubuat dia sadar. Ayo! Tanganku sudah gatal menyiksanya."Frans tersenyum. Membelai pipi wanita itu. Lalu mengecup bibirnya singkat."Kau ini bernafsu sekali, hmm? Baiklah, ayo."Keduanya

  • Dinikahi Berondong Mesum   Jebakan

    Pukul setengah sembilan malam saat dia memutuskan pergi. Belum terlalu malam, tapi mama dan papanya juga sudah pergi tidur. Dengan mengendap-endap, Hana menuruni tangga, membuka pintu depan, dan menutupnya kembali.Angin dingin langsung menerpanya. Untung dia memakai sweater yang lumayan tebal. Juga syal merah jambu yang dia lilitkan di lehernya. Dan juga topi rajut menutupi rambut dan telinganya. Mendongak ke langit, gelap. Bahkan tak ada bintang yang tampak. Wajar saja mendung. Anginnya saja dingin luar biasa.Nekat, Hana melongok ke pos satpam. Aman. Mungkin pak Dito sedang di dalam. Mengendap-endap dia membuka gerbang, dan menutupnya lagi. Bergegas mencari tempat aman.Dia sudah memesan taksi online dari aplikasi di ponselnya. Hanya saja taksi pesanannya belum datang. Wanita itu melongok ke arah jalanan dengan tangan dimasukkan ke dalam saku. Menghalau dingin yang teramat menusuk. Menyesal, kenapa dia malah hanya memakai sweater, bukan langsung jaket. Tahu dinginnya begini, dia p

  • Dinikahi Berondong Mesum   Pesan Asing

    Seharian ini, David mengantarnya kemanapun Hana mau. Jelang sore, mereka kembali. Senyum kembali terpatri di bibir Hana. Meski sebenarnya itu palsu."Makasih, Vid, udah jadi sopirku sehari," kekehnya kecil. David tertawa."Siap tuan putri. Kemana tuan putri mengajak pergi, sang supir siap mengantar."Hana terkekeh."Mampir?"tawarnya."Em, lain kali aja deh, Na. Gak bawa apa-apa. Malu.""Haha. Kayak apa aja. Yuk, gak papa. Mampir."David tetap menggeleng."Udah sore juga, Na. Lain kali deh.""Emm, ya udah. Makasih ya Vid."David mengangguk, tersenyum. Lalu memutar laju mobilnya, melesat pergi. Hana memandangi mobil itu hingga menghilang dari pandangannya. Menghela napas sejenak, dan membuka gerbang rumahnya. Melangkah dengan tak semangat. Tanpa dia tahu, ada orang asing yang sedari tadi memperhatikannya.*******"Baru pulang sayang?"Hana menghentikan langkahnya. Mendapati mamanya yang tengah menyiram bunga. Lalu menghampirinya."Iya, Ma. Jalan-jalan dulu. Hehe."Lily tersenyum. Syukur

  • Dinikahi Berondong Mesum   Kejahatan Yulia

    Aku menunduk. Terpaksa harus menjelaskan semuanya. Bahkan percuma juga berbohong. Yulia juga sudah tahu. Tapi, tentunya aku akan menyembunyikan alasan pribadi melakukan penipuan ini."Jadi--- ah, aku bahkan gak habis pikir, Rel. Tega kamu ya."Yulia menangis. Meski aku tahu, air mata buaya."Maafkan aku Yulia. Aku hanya tidak mau kamu sakit hati karena membayangkan yang tidak-tidak tentangku dan kak Hana. Jadi, aku terpaksa harus berbohong.""Lalu, kenapa saat berada di Singapura kamu berpura tidak mengenalku?" tukasnya tajam."Maaf. Saat itu aku belum ingat. Tapi, saat sudah di tanah air, aku mengingatmu. Makanya pas kamu ke kantor, aku langsung mengenalimu. Itu karena aku tak bisa berbohong tentang perasaanku Yulia."Yulia mendengkus. Ayolah, kenapa susah sekali membuatnya percaya."Dan, kenapa aku berpura tak mengenal kak Hana, itu karena aku takut kamu sakit hati membayangkan hari yang telah aku lalui bersama wanita itu karena selalu menganggap dia adalah kamu, sayang."Kugenggam

  • Dinikahi Berondong Mesum   Pria Lain

    Sampai di kantor, aku bergegas menuju ruang meeting. Ada klien dari Australia dan salah satunya orang lokal yang harus kutemui. Yulia? Entah kemana dia. Posisinya sebagai sekretaris semakin tak terurus semenjak dia mengakui sebagai istriku waktu itu. Untung saja sekretaris lamaku masih bisa kuandalkan. Sebenarnya aku muak, ditambah sikapnya yang angkuh dan semaunya sendiri. Tidak hanya aku saja yang jengah, melainkan karyawanku yang lain mengeluhkan hal yang sama. Hanya saja mereka menutupinya meski terlihat jelas mereka hanya pura-pura."Oh, kamu ya menantunya Doni. Aku sering mendengarmu dari istriku. Tapi baru kali ini ketemu. Haha."Salah satu klien yang mengenalkan diri bernama om Bram itu menyapaku. Aku tersenyum tipis. Bagaimana pula aku harus menjawabnya."Who's?""Ah, begini mr. Smith. Dia ini ternyata menantu Doni, rekan bisnis kita," jelas om Bram. "Oh, really?"Aku semakin bimbang. Mengakui, itu jelas mereka akan terbongkar seandainya mereka tahu Yulia yang menjadi istrik

DMCA.com Protection Status