Share

Kenapa Harus Bertemu?

Dia, gadis yang memanggil Farel tadi adalah Yulia. Ketakutan terbesarku itu muncul di hadapanku. Dengan riang dia menghampiri kami. Kakiku terasa lemas. Tenggorokan tercekat. Begitupun dengan sesak yang menusuk dalam dadaku. Inikah akhir dari semuanya?

"Farel," ucapnya mengulas senyum manis. Farel tak bereaksi. Tatapannya tetap datar seperti tadi. Aku yang ketar ketir makin bingung melihatnya.

"Aku kangen kamu."

Ya Tuhan. Tiba-tiba saja Yulia memeluk Farel di hadapanku. Sementara Farel, apa yang dia pikirkan? Kenapa dia diam saja. Tidak membalas, juga tidak melepas.

Getir. Kurasakan bibirku mengulas senyum getir. Ah, katakanlah aku bodoh karena menuruti permintaan Farel untuk menambah satu hari lagi. Kalau tahu begini, aku bahkan akan terus merengek. Percuma. Semuanya sudah terlambat. Aku memilih pergi. Daripada disini menyiksa lara. Tapi, kurasakan tangan Farel menahanku. Ku toleh ke arahnya. Dan dia tanpa ekspresi. Yulia, dia masih memeluk Fare
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status