Share

Aku Takut

"Wajahmu pucat, kamu sakit?"

Bagaimana tidak pucat saat hatiku tengah kacau begini? Ku tepis telapak tangannya yang mendarat di dahiku.

"Tidak. Aku hanya tidak memakai make up."

"Kita ke dokter ya?" ucapnya mengabaikan penjelasanku.

"Aish! Sudah kubilang. Aku gak sakit Farel... Kau pegang wajahku kan? Tidak panas kan?"

Dia diam saja. Tapi sorot khawatirnya tak menghilang. Menghela napas lalu berbalik duduk di kursi.

"Aku tidak kerja," ucapnya dan melepas dasi yang baru saja kupasangkan.

"Eh! Siapa yang nyuruh? Gak. Sana berangkat."

"Kamu sedang tidak baik-baik saja kan? Katakanlah. Kalau tidak aku tidak jadi berangkat."

Keras kepalanya pria satu ini. Kuhampiri dia, sedikit menunduk karena dia tengah duduk. Memasangkan kembali dasi di kerah kemejanya. Tak lupa menyungging senyum termanis.

"Kenapa suamiku ini ngeyelan, hm?"

"Karena aku khawatir."

"Tapi aku baik-baik saja, Rel. Hanya tidak memakai make up, da
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status