Share

Hampir Ketahuan

"Rel, ntar malam makan di luar, yuk."

Aku tak menyahut. Memandangi sofa yang biasanya di duduki kak Hana. Dengan senyum lebarnya menyambutku pulang. Tapi kini, ah. Wanita ular ini yang berada di sampingku.

"Farel! Kok diam sih!"

Aku tersentak. Menyungging senyum paksa.

"Oh, sory. Aku kepikiran sesuatu."

"Siapa? Cewek pembantu itu?"

Ada nada tak suka dari bicaranya. Bodo amat. Sayang sekali, bibirku harus mengulas senyum.

"Bukan sayang. Untuk apa aku memikirkan pembantu lancang itu, hm?" Yulia menggelayut manja di lenganku. Sebenarnya aku muak, tapi, Ya Tuhan, sampai kapan aku bertahan dengan wanita ular ini?

"Ayo ke dalam. Emang kamu mau berdiri disini terus?" ajaknya dan menggamit lenganku menuju kamar.

******

Kamar ini, kamar yang menjadi saksi cinta tersembunyi kami. Saling bercanda, saling mengungkapkan kata cinta berkali-kali. Kehadirannya yang begitu menenangkan yang mampu menghapus penatku seharian. Senyumnya yang bagai candu. Ah! Kak Hana, apa kamu bakal membenciku?

Aku mengus
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status