Share

Sebuah Misi

"Apa? Kak Hana hamil?"

Decisan terkejut terdengar dari seberang. Aku mengangguk samar. Mengusap wajahku kasar. Setelah tadi malam dia pingsan, tentu aku kalut sekali. Gegas membawanya ke rumah sakit. Karena kalau di rumah, takut Yulia mendadak terbangun. Meski sebenarnya mustahil terjadi karena obat tidur yang kucampurkan dalam minumnya.

Senang? Tentu saja. Layaknya calon ayah yang lain, aku senang mendengarnya mengandung benihku. Tapi, disisi lain aku juga sedih, tak bisa mengungkapkan perasaan gembiraku. Sengaja aku tak memberi tahu Kak Hana tentang kehamilannya. Takut dia justru kepikiran. Tapi sepertinya mereka sudah tahu. Melihat mama yang murka padaku tadi pagi adalah bukti.

"Lalu, sekarang kak Hana bagaimana?"

Dialah Devan, adik kak Hana. Dia yang tahu segala rahasiaku selama ini. Ku hela napas kasar.

"Dia pulang ke rumah."

"Aish! Sialan. Sebenarnya aku ingin memakimu, Bang. Kalau saja tak ingat misi kita belum selesai. Aish!"

"Ini semua salahku, Dev," lagi-lagi aku mengusap ka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status