Beranda / Romansa / Dinikahi Berondong Mesum / Farel Telah Kembali

Share

Farel Telah Kembali

Penulis: FitriElmu
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Sementara itu, gadis cantik dengan tubuh semampai memandangi gedung menjulang di depannya. Senyum smirknya tersungging. Dengan koneksi yang dimilikinya, mudah saja dia menjalankan rencana.

Dengan heels tinggi menyentak tanah, dan kepercayaan diri yang sama tingginya, dia melangkahkan kaki menuju perusahaan tersebut. Kedatangannya cukup menyita perhatian. Cantik dan elegan. Persis model yang tengah berjalan di atas catwalk.

Tap! Tap! Tap!

Bahkan intonasi dan ketukannya pun terdengar elegan. Tak heran bila karyawan pria langsung melongo melihatnya. Berbeda dengan karyawan perempuan yang langsung minder. Apa boss mereka menyewa model untuk keluaran produk terbaru? Kalau iya, wah, ini sangat sempuran. Batin mereka.

"Bisa beritahu saya dimana ruangan pak Farel?"

Karyawan wanita penjaga meja resepsionis terkesip.

"Ah, iya, Nona. Lantai dua lima paling atas. A-apa Nona ada janji?"

Senyum samar tersungging di bibirnya.

"Benar. S
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Ziza Ziz S
omg..kesel
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Dinikahi Berondong Mesum   Melupakan Semuanya

    "Fa-Farel..." ucapku tertahan. Air mata jatuh berderi. Nyeri, sakit melihatnya pulang dengan Yulia. Lalu, apa maksud perkataan dia di telepon tadi, semudah itukah berubah?"Siapa kamu!"Keterkejutanku yang tadi belum sempat hilang, kini ditambah dengan kejutan yang lain. Farel tidak mengenalku. Bahkan tatapan ketidak sukaannya mengarahku. Beringsut aku turun dari ranjang."Rel, kamu gak---""Oh, dia... dia pembantu kita sayang."Jleb.Perkataan Yulia cukup membuat langkahku terhenti. Sa-sayang katanya? Dan, pembantu? Argh!!"Huh! Pembantu? Lancang sekali kau berada di kamar kami. Keluar!"Tak pernah sebelumnya bentakan keluar dari bibir Farel. Pun, saat kita masih kecil. Dan kini, dia membentakku, dihadapan Yulia. Lututku lemas. Aku jatuh terduduk."Eh, malah nangis. Apa perlu aku seret keluar hah!""Sayang, jangan gitu dong. Mungkin dia tadi sedang beberes kamar kita.""Beres-beres macam apa kalau dia saja bersant

  • Dinikahi Berondong Mesum   Bertahanlah

    Sudah beberapa hari sejak kedatangan Yulia.Meremat perasaan nyeri yang menghujam. Bayangkan saja, mereka bahkan tak segan bermesraan di depanku. Seolah aku ini tak ada. Farel, kamu benar-benar telah berubah.Seperti pagi ini, aku menyiapkan sarapan untuk mereka. Dari arah tangga Yulia menggelayut manja di lengan Farel. Ku buang pandangan cepat. Setelah itu kembali ke dapur. Tak mau melihat kemesraan mereka. Menyakitkan. Tapi rupanya, Yulia memang sengaja. Mendayu-dayukan suaranya dan membahas sesuatu yang tak pantas dibicarakan. Ah! Apakah mereka melakukannya? Hubungan suami istri itu? Semestinya... itu tidak terjadi. Walau bagaimanapun, istri sahnya tetaplah aku. Bukan Yulia.Lama-lama tak kudengar suara mereka. Itu berarti mereka telah pergi. Ku langkah kaki menuju ruang tamu. Tapi, yang kulihat justru menyakiti hatiku. Mereka... ah! Bagaimana sanggup aku bertahan melihat pemandangan nyata di depanku. Kedua bibir yang tengah berpagut di meja m

  • Dinikahi Berondong Mesum   Sebuah Rencana

    (POV FAREL)Kepalaku berkedut memikirkan berbagai peristiwa yang menimpa. Argh! Sial! Kenapa harus serumit ini sih. Semua gara-gara wanita siala itu. Brengsek! Argh!Sebuah panggilan membuyarkan lamunanku. Mama. Meraih ponsel dengan helaan napas berat terasa."Iya, Ma.""Kamu dimana sekarang?"Emosi yang jelas ku dengar dari seberang sana. Ku pejamkan mata sesaat. Menarik napas panjang."Di kantor, Ma. Ada apa?""Ke rumah sekarang.""Tapi, Ma? Farel sekarang sedang di kantor.""Ke rumah sekarang Farel!"Mama terdengar emosi."Mama ada apa sih? Marah-marah? Aneh.""Kamu tuh yang aneh. Mama gak habis pikir sama jalan fikiranmu, Rel. Huh!"Lagi-lagi ku hela napas berat."Apa salah Farel, Ma?""Pake nanya! Udah, cepat kesini!""Iya, Ma. Aku bangunkan Yulia dulu.""Jangan membawa jal*ng otu ke rumah!""Ma! Yulia bukan jal*ng. Mama kok gitu. Kenapa mama seperti itu pada menantu kesayangan mama sendiri."

  • Dinikahi Berondong Mesum   Sebuah Misi

    "Apa? Kak Hana hamil?"Decisan terkejut terdengar dari seberang. Aku mengangguk samar. Mengusap wajahku kasar. Setelah tadi malam dia pingsan, tentu aku kalut sekali. Gegas membawanya ke rumah sakit. Karena kalau di rumah, takut Yulia mendadak terbangun. Meski sebenarnya mustahil terjadi karena obat tidur yang kucampurkan dalam minumnya.Senang? Tentu saja. Layaknya calon ayah yang lain, aku senang mendengarnya mengandung benihku. Tapi, disisi lain aku juga sedih, tak bisa mengungkapkan perasaan gembiraku. Sengaja aku tak memberi tahu Kak Hana tentang kehamilannya. Takut dia justru kepikiran. Tapi sepertinya mereka sudah tahu. Melihat mama yang murka padaku tadi pagi adalah bukti."Lalu, sekarang kak Hana bagaimana?"Dialah Devan, adik kak Hana. Dia yang tahu segala rahasiaku selama ini. Ku hela napas kasar."Dia pulang ke rumah.""Aish! Sialan. Sebenarnya aku ingin memakimu, Bang. Kalau saja tak ingat misi kita belum selesai. Aish!""Ini semua salahku, Dev," lagi-lagi aku mengusap ka

  • Dinikahi Berondong Mesum   Hampir Ketahuan

    "Rel, ntar malam makan di luar, yuk."Aku tak menyahut. Memandangi sofa yang biasanya di duduki kak Hana. Dengan senyum lebarnya menyambutku pulang. Tapi kini, ah. Wanita ular ini yang berada di sampingku."Farel! Kok diam sih!"Aku tersentak. Menyungging senyum paksa."Oh, sory. Aku kepikiran sesuatu.""Siapa? Cewek pembantu itu?"Ada nada tak suka dari bicaranya. Bodo amat. Sayang sekali, bibirku harus mengulas senyum."Bukan sayang. Untuk apa aku memikirkan pembantu lancang itu, hm?" Yulia menggelayut manja di lenganku. Sebenarnya aku muak, tapi, Ya Tuhan, sampai kapan aku bertahan dengan wanita ular ini?"Ayo ke dalam. Emang kamu mau berdiri disini terus?" ajaknya dan menggamit lenganku menuju kamar.******Kamar ini, kamar yang menjadi saksi cinta tersembunyi kami. Saling bercanda, saling mengungkapkan kata cinta berkali-kali. Kehadirannya yang begitu menenangkan yang mampu menghapus penatku seharian. Senyumnya yang bagai candu. Ah! Kak Hana, apa kamu bakal membenciku?Aku mengus

  • Dinikahi Berondong Mesum   Pria Lain

    Sampai di kantor, aku bergegas menuju ruang meeting. Ada klien dari Australia dan salah satunya orang lokal yang harus kutemui. Yulia? Entah kemana dia. Posisinya sebagai sekretaris semakin tak terurus semenjak dia mengakui sebagai istriku waktu itu. Untung saja sekretaris lamaku masih bisa kuandalkan. Sebenarnya aku muak, ditambah sikapnya yang angkuh dan semaunya sendiri. Tidak hanya aku saja yang jengah, melainkan karyawanku yang lain mengeluhkan hal yang sama. Hanya saja mereka menutupinya meski terlihat jelas mereka hanya pura-pura."Oh, kamu ya menantunya Doni. Aku sering mendengarmu dari istriku. Tapi baru kali ini ketemu. Haha."Salah satu klien yang mengenalkan diri bernama om Bram itu menyapaku. Aku tersenyum tipis. Bagaimana pula aku harus menjawabnya."Who's?""Ah, begini mr. Smith. Dia ini ternyata menantu Doni, rekan bisnis kita," jelas om Bram. "Oh, really?"Aku semakin bimbang. Mengakui, itu jelas mereka akan terbongkar seandainya mereka tahu Yulia yang menjadi istrik

  • Dinikahi Berondong Mesum   Kejahatan Yulia

    Aku menunduk. Terpaksa harus menjelaskan semuanya. Bahkan percuma juga berbohong. Yulia juga sudah tahu. Tapi, tentunya aku akan menyembunyikan alasan pribadi melakukan penipuan ini."Jadi--- ah, aku bahkan gak habis pikir, Rel. Tega kamu ya."Yulia menangis. Meski aku tahu, air mata buaya."Maafkan aku Yulia. Aku hanya tidak mau kamu sakit hati karena membayangkan yang tidak-tidak tentangku dan kak Hana. Jadi, aku terpaksa harus berbohong.""Lalu, kenapa saat berada di Singapura kamu berpura tidak mengenalku?" tukasnya tajam."Maaf. Saat itu aku belum ingat. Tapi, saat sudah di tanah air, aku mengingatmu. Makanya pas kamu ke kantor, aku langsung mengenalimu. Itu karena aku tak bisa berbohong tentang perasaanku Yulia."Yulia mendengkus. Ayolah, kenapa susah sekali membuatnya percaya."Dan, kenapa aku berpura tak mengenal kak Hana, itu karena aku takut kamu sakit hati membayangkan hari yang telah aku lalui bersama wanita itu karena selalu menganggap dia adalah kamu, sayang."Kugenggam

  • Dinikahi Berondong Mesum   Pesan Asing

    Seharian ini, David mengantarnya kemanapun Hana mau. Jelang sore, mereka kembali. Senyum kembali terpatri di bibir Hana. Meski sebenarnya itu palsu."Makasih, Vid, udah jadi sopirku sehari," kekehnya kecil. David tertawa."Siap tuan putri. Kemana tuan putri mengajak pergi, sang supir siap mengantar."Hana terkekeh."Mampir?"tawarnya."Em, lain kali aja deh, Na. Gak bawa apa-apa. Malu.""Haha. Kayak apa aja. Yuk, gak papa. Mampir."David tetap menggeleng."Udah sore juga, Na. Lain kali deh.""Emm, ya udah. Makasih ya Vid."David mengangguk, tersenyum. Lalu memutar laju mobilnya, melesat pergi. Hana memandangi mobil itu hingga menghilang dari pandangannya. Menghela napas sejenak, dan membuka gerbang rumahnya. Melangkah dengan tak semangat. Tanpa dia tahu, ada orang asing yang sedari tadi memperhatikannya.*******"Baru pulang sayang?"Hana menghentikan langkahnya. Mendapati mamanya yang tengah menyiram bunga. Lalu menghampirinya."Iya, Ma. Jalan-jalan dulu. Hehe."Lily tersenyum. Syukur

Bab terbaru

  • Dinikahi Berondong Mesum   Last be Forever

    Rapat direksi berjalan lumayan alot. Menguras tenaga dan pikiran. Ditambah Farel yang meski berada di ruang ber-Ac merasakan panas dingin. Mungkin karena dia kepikiran yang di rumah. Beruntung presentasinya lancar. Mendapatkan aplouse dari yang lain. Kembali ke mejanya dengan gugup. Papanya menepuk pundaknya, mengacungkan jempol.Tak lama rapat selesai. Tapi masih dilanjut dengan obrolan ala-ala bapak-bapak khas. Farel bergerak gelisah. Dan rupanya itu disadari Dirga. Belum sempat Dirga mengatakan sesuatu, ponselnya berdering."Ah, maaf. Ada panggilan."Pak Manaf mengangguk.Dirga berjalan agak menjauh."Halo sayang--""Farel ada sama kamu kan?""Em, iya. Kenapa?""Cepat ke rumah sakit. Hana akan melahirkan."Dirga terkejut. Menoleh ke arah Farel. Pantas saja putranya sedari tadi gelisah."Oh, oke. Segera."Telpon dimatikan. Dirga segera menghampiri Farel."Segera ke rumah sakit. Istrimu mau melahirkan."Mulut Farel ternganga, tapi dia malah bingung."Tunggu apalagi. Ajak mertuamu, na

  • Dinikahi Berondong Mesum   Menunggu Hadirnya

    Beberapa hari kemudian, Farel sudah boleh dibawa pulang. Merayakan kepulangan Farel dengan mengadakan pesta kecil-kecilan. Tentu hadir juga David dan keluarga Billa.Disela obrolan itu Bram mengomeli Farel karena dikiranya selingkuh dengan wanita waktu itu. Untung saja Bram belum mengatakan pada yang lainnya. Hanya dia pendam sendiri. Dan setelah tahu kenyataannya, dia lega. Yang paling membuat terkejut adalah pernyataan Billa, bahwa Yulia adalah putrinya dengan pria brengsek waktu itu. Dia tahu karena melihat berita yang ramai dibicarakan di televisi dan portal berita online lainnya. Menelisik asal negara dan nama ayahnya, Billa yakin, Yulia itu benar putrinya. Tentu saja itu menggemparkan. Mereka jadi tak enak pada Billa. Tapi Billa bilang tak apa. Mungkin karena didikan ayahnya sehingga Yulia seperti itu. Billa sendiri nanti rencananya akan menemui Yulia saat kondisi sudah kondusif.Pesta dilanjut dengan kecerewetan dari Devan. Dia memang mood booster. Tahu sendirilah, keturunan D

  • Dinikahi Berondong Mesum   Tetaplah Disini

    Kenapa harus ada session rumah sakit lagi untuk kisahnya? Dan kali ini pun, pria itu yang terbaring di ranjang pesakitan. Hana menggenggam tangan Farel. Beberapa jam yang lalu, Farel memasuki ruang gawat darurat untuk mengeluarkan peluru di pinggir punggungnya. Untung saja tak sampai tembus mengenai organ dalamnya. Tapi yang namanya peluru panas tetap saja membuat korbannya terbaring tak berdaya. Kini Farel dipindahkan di ruang yang sama dengannya. Frans mati di tempat akibat tiga peluru yang dia tembakkan. Sedang Yulia kini juga dirawat di ruang yang berbeda. Wanita itu rupanya tahan banting. Devan, David dan papanya mendapat perawatan ringan atas luka yang mereka peroleh dari hasil gulat dini hari tadi. Sedangkan kawanan penjahat lain berhasil di ringkus polisi. Termasuk penjahat yang hanya memakai celana dalam itu. Dia terbangun bingung saat mendapati keadaannya yang memalukan.Sampai saat ini, Hana masih tak paham dengan yang dilakukan Farel. Kenapa pria itu datang bersama yang

  • Dinikahi Berondong Mesum   Jangan Pergi, Farel!

    "Dor! Dor!"Langkah Farel terhenti. Terkejut. Devan segera menariknya ke tempat tersembunyi."Van, siapa?"Devan menggeleng. Tatapannya awas. Mencoba bersikap tenang. Suara ini masih di dekat sini. Jantungnya berdegup kencang. Terpikirkan keberadaan papanya. Ck! Harusnya dia tadi bersama papanya. Tapi, ah...Totalnya ada empat orang yang berhasil mereka lumpuhkan tadi. Jadi, sebenarnya ada berapa orang yang ada disini.Sebuah bayangan hitam berkelebat melewati mereka. Secepat kilat Devan merebut pistol dari tangan Farel. Bersiaga. "Om! Cari keberadaan Farel!"Astaga! Itu, David. Spontan Devan keluar."Bang David."Sontak bayangan itu menoleh."Farel?"Farel muncul.Baru saja David hendak berkata, terdengar suara lain."Itu mereka!"Suara tembakan kembali terdengar. Secepat kilat mereka merunduk mencari tempat aman. "Brengsek! Sial! Dimana curut-curut itu!"Degh!Farel tersentak. Dia tak asing dengan suara itu. Mirip dengan pria yang mendorongnya ke jurang itu. Pria yang bersama deng

  • Dinikahi Berondong Mesum   Upaya Penyelamatan

    Sebuah gudang bekas pabrik lama. Di ruangan yang samar akan penerangan. Sesosok wanita tertunduk dengan kaki dan tangan yang diikat. Mulutnya tersumpal plester besar. Dia masih pingsan akibat bius yang terhirup olehnya beberapa jam yang lalu. Ada dua penjaga yang bersiaga di luar pintu.Sementara di ruangan yang lain, tiga orang pria dan satu wanita tengah menikmati minuman keras di hadapan mereka."Brengsek! Dia masih belum sadar juga?" Wanita itu berkata."Sepertinya kalian tadi memberinya bius terlalu banyak," tukas sang pria."Sory, boss. Dia memberontak kuat. Jadi terpaksa," ucap salah satu dari dua orang yang lain itu. Menuangkan isi botol ke gelas yang diacungkan oleh pria itu."Argh! Aku gak sabar buat nyiksa dia. Frans, ayo kita kunjungi dia sekarang.""Tapi dia belum sadar sayang...""Akan kubuat dia sadar. Ayo! Tanganku sudah gatal menyiksanya."Frans tersenyum. Membelai pipi wanita itu. Lalu mengecup bibirnya singkat."Kau ini bernafsu sekali, hmm? Baiklah, ayo."Keduanya

  • Dinikahi Berondong Mesum   Jebakan

    Pukul setengah sembilan malam saat dia memutuskan pergi. Belum terlalu malam, tapi mama dan papanya juga sudah pergi tidur. Dengan mengendap-endap, Hana menuruni tangga, membuka pintu depan, dan menutupnya kembali.Angin dingin langsung menerpanya. Untung dia memakai sweater yang lumayan tebal. Juga syal merah jambu yang dia lilitkan di lehernya. Dan juga topi rajut menutupi rambut dan telinganya. Mendongak ke langit, gelap. Bahkan tak ada bintang yang tampak. Wajar saja mendung. Anginnya saja dingin luar biasa.Nekat, Hana melongok ke pos satpam. Aman. Mungkin pak Dito sedang di dalam. Mengendap-endap dia membuka gerbang, dan menutupnya lagi. Bergegas mencari tempat aman.Dia sudah memesan taksi online dari aplikasi di ponselnya. Hanya saja taksi pesanannya belum datang. Wanita itu melongok ke arah jalanan dengan tangan dimasukkan ke dalam saku. Menghalau dingin yang teramat menusuk. Menyesal, kenapa dia malah hanya memakai sweater, bukan langsung jaket. Tahu dinginnya begini, dia p

  • Dinikahi Berondong Mesum   Pesan Asing

    Seharian ini, David mengantarnya kemanapun Hana mau. Jelang sore, mereka kembali. Senyum kembali terpatri di bibir Hana. Meski sebenarnya itu palsu."Makasih, Vid, udah jadi sopirku sehari," kekehnya kecil. David tertawa."Siap tuan putri. Kemana tuan putri mengajak pergi, sang supir siap mengantar."Hana terkekeh."Mampir?"tawarnya."Em, lain kali aja deh, Na. Gak bawa apa-apa. Malu.""Haha. Kayak apa aja. Yuk, gak papa. Mampir."David tetap menggeleng."Udah sore juga, Na. Lain kali deh.""Emm, ya udah. Makasih ya Vid."David mengangguk, tersenyum. Lalu memutar laju mobilnya, melesat pergi. Hana memandangi mobil itu hingga menghilang dari pandangannya. Menghela napas sejenak, dan membuka gerbang rumahnya. Melangkah dengan tak semangat. Tanpa dia tahu, ada orang asing yang sedari tadi memperhatikannya.*******"Baru pulang sayang?"Hana menghentikan langkahnya. Mendapati mamanya yang tengah menyiram bunga. Lalu menghampirinya."Iya, Ma. Jalan-jalan dulu. Hehe."Lily tersenyum. Syukur

  • Dinikahi Berondong Mesum   Kejahatan Yulia

    Aku menunduk. Terpaksa harus menjelaskan semuanya. Bahkan percuma juga berbohong. Yulia juga sudah tahu. Tapi, tentunya aku akan menyembunyikan alasan pribadi melakukan penipuan ini."Jadi--- ah, aku bahkan gak habis pikir, Rel. Tega kamu ya."Yulia menangis. Meski aku tahu, air mata buaya."Maafkan aku Yulia. Aku hanya tidak mau kamu sakit hati karena membayangkan yang tidak-tidak tentangku dan kak Hana. Jadi, aku terpaksa harus berbohong.""Lalu, kenapa saat berada di Singapura kamu berpura tidak mengenalku?" tukasnya tajam."Maaf. Saat itu aku belum ingat. Tapi, saat sudah di tanah air, aku mengingatmu. Makanya pas kamu ke kantor, aku langsung mengenalimu. Itu karena aku tak bisa berbohong tentang perasaanku Yulia."Yulia mendengkus. Ayolah, kenapa susah sekali membuatnya percaya."Dan, kenapa aku berpura tak mengenal kak Hana, itu karena aku takut kamu sakit hati membayangkan hari yang telah aku lalui bersama wanita itu karena selalu menganggap dia adalah kamu, sayang."Kugenggam

  • Dinikahi Berondong Mesum   Pria Lain

    Sampai di kantor, aku bergegas menuju ruang meeting. Ada klien dari Australia dan salah satunya orang lokal yang harus kutemui. Yulia? Entah kemana dia. Posisinya sebagai sekretaris semakin tak terurus semenjak dia mengakui sebagai istriku waktu itu. Untung saja sekretaris lamaku masih bisa kuandalkan. Sebenarnya aku muak, ditambah sikapnya yang angkuh dan semaunya sendiri. Tidak hanya aku saja yang jengah, melainkan karyawanku yang lain mengeluhkan hal yang sama. Hanya saja mereka menutupinya meski terlihat jelas mereka hanya pura-pura."Oh, kamu ya menantunya Doni. Aku sering mendengarmu dari istriku. Tapi baru kali ini ketemu. Haha."Salah satu klien yang mengenalkan diri bernama om Bram itu menyapaku. Aku tersenyum tipis. Bagaimana pula aku harus menjawabnya."Who's?""Ah, begini mr. Smith. Dia ini ternyata menantu Doni, rekan bisnis kita," jelas om Bram. "Oh, really?"Aku semakin bimbang. Mengakui, itu jelas mereka akan terbongkar seandainya mereka tahu Yulia yang menjadi istrik

DMCA.com Protection Status