Share

Pertemuan yang Menakutkan

Selama dua hari mengurus urusannya, Farel jarang mengajakku keluar. Hanya saat malam tiba. Itupun hanya sekitar hotel. Wajar saja sih. Dia lelah. Dari pagi sampai sore ada pertemuan terus. Jadilah kalau siang aku hanya menghabiskan waktu di kamar. Sekedar nonton film atau tiduran. Tidak bosan, karena sudah biasa. Farel juga membolehkan aku memesan makanan online. Hanya saja, kata dia, kalau ada pengantar makanan, harus menyalakan kran dulu serta menutup pintu kamar mandi. Biar dikira ada orang lain di dalam. Jadi orang enggan berbuat macam-macam. Aku menuruti apa yang dia katakan. Lagipula aku rasa itu benar. Dan mungkin bentuk lain dari kepeduliannya karna tak bisa menjagai dua puluh empat jam. Dia merasai bersalah karena dia yang mengajakku kesini. Dan malah berakhir dianggurin.

Hari ini hari terakhir urusannya. Dia membuka pintu saat aku sedang selfi. Cepat-cepat ku sembunyikan ponselku. Berpura-pura tak terjadi apa-apa.

"Su-sudah selesai?" ucapku gugup. Dia t
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status