Share

Bab 41

Sean menatap Tiffany dengan serius dan suaranya juga penuh dengan ketulusan. Menyadari bahwa percakapan mereka semakin intim, Genta buru-buru memberi isyarat kepada Chaplin untuk meninggalkan ruangan.

Pintu ruang kerja pun tertutup. Wajah Tiffany memerah saat dia menatap Sean. "Iya."

"Tiffany." Suara Sean terdengar lebih dalam dan serius, "Dalam hubungan suami istri, nggak ada yang namanya utang budi."

Tiffany mengangguk pelan. "Oh ... oke, aku nggak akan mengatakannya lagi."

Sean mengusap keningnya, "Bukan hanya nggak boleh mengatakannya, tapi juga nggak boleh mikir seperti itu."

"Tapi aku merasa sudah berutang budi besar padamu. Kalau nggak mikir seperti itu, aku harus mikir gimana?" tanyanya dengan polos.

Melihat betapa polos dan bodohnya Tiffany, Sean tersenyum tipis. "Kamu bisa menggantinya dengan sesuatu yang sepadan."

"Apa itu?" tanya Tiffany dengan penasaran.

"Kau berutang padaku seorang anak."

Tiffany langsung terdiam.

....

Meskipun Tiffany berhasil menghindari Thalia yang men
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status