Share

Bab 49

"Khawatir ...." Tiffany menguap lagi dan hampir saja menceritakan tentang masalahnya dengan Thalia. Namun kemudian, dia tersadar dan segera menutup mulutnya.

Akal sehatnya mengatakan bahwa masalah ini tidak boleh diberitahukan kepada Sean. Mengeluh tentang uang kepadanya akan terlihat seperti meminta uang secara tidak langsung.

Jadi, dia tersenyum dan mencoba mengalihkan perhatian dengan berkata, "Aku cuma khawatir sama ujian fisika hari ini."

"Aku memang nggak pandai fisika," tambahnya dengan agak gugup. Bulu matanya bergetar dan pandangannya terlihat bingung.

Sean mengerutkan kening, tetapi memutuskan untuk tidak membongkar kebohongannya. "Kalau begitu, sebaiknya kamu belajar baik-baik."

Tiffany berpikir sejenak, lalu melanjutkan, "Apa aku bisa pulang lebih lambat setelah sekolah nanti? Nggak usah suruh Pak Genta jemput aku. Aku mau belajar di perpustakaan, lalu pulang sendiri naik bus. Boleh?"

Setiap hari dijemput oleh Genta terasa lebih seperti sebuah pengawasan dan penghalang kebe
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status