Bukan Sekedar Sahabat

Bukan Sekedar Sahabat

last updateTerakhir Diperbarui : 2023-04-28
Oleh:  Bai_NaraTamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
21 Peringkat. 21 Ulasan-ulasan
97Bab
24.8KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi

Rafina Nara Paramitha adalah bungsu dari pasangan Nasha - Rayyan memiliki sahabat kental bernama Zionathan. Terbiasa bersama membuat hubungan keduanya ambigu. Antara apakah menyayangi sebagai sahabat atau cinta layaknya seorang wanita pada seorang lelaki. Hubungan keduanya semakin rumit saat masing-masing dekat dengan orang lain. Fina dekat dengan Kahfi sementara Zio dekat dengan Azizah. Karena baik Azizah maupun Kahfi saling mencemburui. Kahfi cemburu pada Zio sedangkan Azizah cemburu pada Fina. Keduanya sepakat untuk saling menjauh demi menghargai perasaan kekasih hati masing-masing. Tetapi semuanya tidak mudah. Karena entah takdir atau kebetulan, baik Zio dan Fina selalu harus terlibat dalam kebersamaan. Hingga suatu hari, sebuah rahasia besar menghantam keempat orang yang berada dalam hubungan percintaan yang rumit. Kepada siapakah hati Fina akan berlabuh? Pada Zio sang sahabat atau Kahfi sang cinta pertama? Lalu bagaimana dengan Azizah?

Lihat lebih banyak

Bab 1

1. Rumah Sakit

Seorang dokter muda yang memiliki wajah blasteran sedang menangani seorang ibu hamil yang mengalami kesulitan karena bayi yang di kandungnya berada dalam posisi malang. Sang ibu muda dan suaminya terlihat sangat khawatir. Bahkan sang ibu muda sudah sejak tadi menangis.

"Dokter, apa saya harus dioperasi?" Si ibu muda bertanya dengan masih sesenggukan.

"Iya Bu, ibu yang sabar ya? Insya Allah semua akan baik-baik saja. Semua juga kami lakukan demi kesehatan ibu dan dedek bayinya. Ibu yang ikhlas ya? Minta sama Allah agar semuanya berjalan lancar." Fina nama dokter itu mencoba memberi semangat pada sang ibu muda.

"Kamu gak usah khawatir. Ada aku di sini. Ibu sama bapak juga dalam perjalanan ke sini. Kamu yang tenang ya?" hibur sang suami pada istrinya.

"Iya, Mas."

Setelah ditenangkan hampir lima belas menit. Si ibu sudah tak menangis lagi. Si ibu yang diketahui Fina bernama Lisa nampaknya sudah pasrah dengan keadaan yang menimpa dirinya. Berharap bisa melahirkan secara normal, ternyata malah berujung sesar.

"Saya akan menyiapkan semuanya. Bu Lisa sama Pak Adi di sini dulu ya? Saya dan para perawat akan menyiapkan segala sesuatunya untuk operasi. Sekaligus menunggu dokter bedah dan dokter anak yang saat ini sedang melakukan operasi juga."

Fina mencoba memberi pengertian dan diangguki oleh pasutri tadi.

Fina segera berjalan keluar IGD, dia segera meminta para perawat menyiapkan ruang operasi dadakan. Setengah jam kemudian, Fina berada di ruang operasi bersama dokter bedah dan dokter anak. Suara tangisan bayi menggema di ruang operasi membuat orang-orang yang berada di dalamnya mengucap hamdallah bersamaan. Lisa sendiri tak berhenti bersyukur sambil menangis haru karena akhirnya buah cintanya bersama sang suami telah lahir. Sementara Adi yang berada di luar ruangan pun tak kalah berucap syukur ketika mendengar suara tangisan dari ruang operasi.

"Kita lakukan IMD dulu ya, Bu Lisa. Kami akan menjahit luka ibu."

Lisa hanya mengangguk. Dia tak bisa berkata-kata karena keharuan yang menyelimuti hatinya saat sang putri sudah berada di atas dadanya. Mencari-cari sumber makanan pertamanya yang dimiliki oleh sang ibu. Sementara para dokter kini fokus dengan penanganan setelah operasi sesar. Setelah selesai, ketiganya masih berada di ruang operasi sambil mengobservasi keadaan Lisa dan sang anak sebelum dipindahkan ke ruang perawatan.

"Kamu mesti segera punya momongan Fin? Bilang sama suamimu harus disegerakan." Dokter anak yang bernama Abizar akhirnya bersuara di sela-sela mengawasi keadaan putri Bu Lisa dari balik layar putih. Sementara Fina dan dokter bedah bernama Faisal sedang sesekali masih mengawasi keadaan Lisa maupun luka bekas operasi di perut Lisa.

"Doakan aja Mas. Kita segera diberi momongan. Lagian baru juga nikah sebulan Mas. Mas Abi sama Risa juga gak langsung jadi, 'kan?"

"Iya." Abizar menyahut pendek.

"Nikah sebulan, dan langsung ditinggal sehari setelah akad. Hahaha. Ngenes amat nasibmu, Fin." Faisal yang usianya sebaya dengan Fina ikut-ikutan berkomentar.

"Kasihan deh kamu! Jablay. Hahaha." Lagi-lagi Faisal menggoda Fina.

"Harusnya pengantin baru itu banyakin uwu-uwu ini malah LDR-an. Hahaha. Ngenes banget sih Fin!"

Fina menatap sebal ke arah Faisal dan hanya dibalas oleh Faisal dengan seringai menggoda.

"Gak usah sok-sokan goda aku ya, Sal. Kalau dalam realitanya aku masih mending. Masih selangkah lebih maju dari kamu. Aku sih udah ngerasain apa tuh namanya unboxing. Kamu? Istri aja gak punya gimana mau unboxing. Eh, jangankan istri, cewek aja gak punya kan ya? Ups."

Fina tertawa mengejek Faisal sementara Faisal sudah mengerucutkan bibirnya. Sial! Bukannya membully Fina, Faisal malah yang kini balik dibully. 

"Kenapa? Gak usah cemberut. Kan aku ngomong kenyataan."

"Ya ya ya. Terserah. Udah ah, aku mau pulang. Lagian udah satu jam. Dan Bu Lisa gak ada keluhan. Aku balik."

"Cieee yang ngambek?" goda Fina dan hanya ditanggapi Faisal dengan segera berlalu dari ruang operasi.

"Hahaha. Beneran ngambek ih."

Abizar cuma tersenyum lalu dia pun pamitan pada Fina.

"Pulang dulu ya Fin."

"Hooh salam buat Risa, Abyan sama calon adiknya Byan ya Mas Abi."

"Ya."

Setelah kedua rekannya pergi. Fina segera menuju ke tempat Lisa.

"Nanti kita pindahin ke ruang perawatan ya Bu Lisa. Nanti suster yang akan membantu Bu Lisa. Kalau ada apa-apa jangan lupa kasih tahu suster yang jaga."

"Baik, Bu. Terima kasih."

"Sama-sama."

Fina segera keluar dari ruang operasi dan segera menuju ke ruang kerjanya.

Suara pintu dari ruang kerja di sebelahnya terbuka. Tampak kakak kulkasnya keluar dengan wajah yang terlihat lelah.

"Mas Rei, mau pulang?"

"Iya. Jadwal operasi udah selesai. Kamu mau pulang juga gak?"

"Fina masih piket."

"Oke. Hati-hati ya?"

"Ashiap."

"Mas Rei juga hati-hati."

"Iya."

Fina menatap sang kakak sulung hingga Reihan tak terlihat lagi. Baru dia masuk ke dalam ruang kerjanya. Melepas jas serta sneli yang tergantung di leher. Kemudian mencoba rebahan di atas kasur. Sungguh dia lelah sekali. Tak sampai lima menit Fina sudah tertidur pulas. Dia tak mendengar nada panggilan dari ponselnya yang sudah memanggil-manggil dari sejak dua jam yang lalu.

Seseorang di tempat lain hanya terkekeh. Dia paham pasti sang istri sedang sibuk sehingga mengabaikan panggilannya. 

"Ckckck. Bener-bener pengen segera lulus deh biar ketemu kamu, Yang. Biar gak LDR-an lagi." 

Si pria segera menaruh ponselnya di saku kemudian berjalan menuju ke mobilnya. Dia harus segera sampai di kantor papahnya. Tadi papahnya menelepon, katanya ada masalah serius di perusahaan. Sang papah memintanya untuk membantu menyelesaikan masalah yang terjadi.

***

Rasanya Fina baru saja memejamkan mata ketika dirinya merasakan ada guncangan halus di bahunya.

"Iya, kenapa Sus Hera?"

"Anu, Dokter Fina. Ada emergency. Kecelakaan."

"Oke. Lakukan tindakan pertolongan pertama dulu. Butuh bantuan dokter lainnya gak?"

"Dokter Faisal sudah ikut menangani, Dok. Saya sudah menghubungi Dokter Orthopedi tapi belum tersambung."

"Ck. Mentang-mentang baru nikah juga. Wait, biar aku yang hubungi istrinya dulu."

"Baik Dok."

Fina segera bangkit dari ranjang kemudian melakukan stretching. Dia mengambil ponselnya. Matanya terbelalak melihat banyaknya pesan dan misscaled dari sang suami. Fina segera mengetik pesan kepada suaminya.

[Sabar ya Mas Bojo, nanti aku telepon balik. Aku masih sibuk]

Pesan yang sudah dia ketik segera dia kirimkan ke sang suami. Selesai mengirim pesan. Fina segera mencari-cari nomer sahabatnya, Dara. Lima menit kemudian ada suara di seberang sana menyahut Fina.

"Kenapa, Fin?"

"Tolong bilangin sama Aska, emergency."

"Oke."

Fina segera keluar dari ruangannya. Sampai di ruang IGD terlihat beberapa tenaga dokter dan perawat yang sedang melakukan tindakan pertolongan pada korban kecelakaan. Fina sedikit terhenyak ketika melihat salah satu rekan kerjanya datang hanya dengan kaos pendek dan celana pendek juga. Mau tak mau dia tertawa tapi sengaja dia tutupi mulutnya. 

"Gak usah ketawa. Udah tahu ini jam dua belas malam. Aku kan lagi indehoy sama Yayang. Ish ish ish, beneran dah."

Aska segera menyambar jasnya dan masuk ke ruang IGD meninggalkan Fina yang masih dalam mode tertawa. 

Tampilkan Lebih Banyak
Bab Selanjutnya
Unduh

Bab terbaru

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

10
100%(21)
9
0%(0)
8
0%(0)
7
0%(0)
6
0%(0)
5
0%(0)
4
0%(0)
3
0%(0)
2
0%(0)
1
0%(0)
10 / 10.0
21 Peringkat · 21 Ulasan-ulasan
Tulis Ulasan
user avatar
Gavin Farel
habis cerita ini lanjut ceritnya si Aslan triplet ya thor
2023-04-11 00:33:42
0
user avatar
Gavin Farel
yahhhh jg abis dulu lah, kenpa sih kalo yg ceritnya bagus dan bermutu cepat tamatnya
2023-04-09 00:04:55
0
user avatar
Susi Marif
Ega sabar nugu fin fin dan zizi respesi nikhan dan winda dpt karma
2023-04-08 21:18:06
0
user avatar
Gavin Farel
semngat trus upnya thor
2023-04-06 19:31:59
0
user avatar
Gavin Farel
akhirnya Zizi nikah juga sama Fin fin, yg di tunggu" selama 2 hari
2023-04-05 05:26:21
0
user avatar
Gavin Farel
ceritanya the best , jg lma lma up nya ya thor
2023-04-04 21:44:55
0
default avatar
Sulis Selanydut
salah satu novel favorit
2023-04-03 07:50:34
0
default avatar
Sulis Selanydut
salah satu bacaan terfavorit
2023-04-03 07:50:00
0
user avatar
@gothil
ceritanya bagus banget, mengharu biru,menggelora,menggetarkan dada, sarat akan makna plus banyak jg humornya...... nano nano rasanya makasih Mak,karya terbaiknya...️...️
2023-04-03 06:17:59
0
user avatar
Tari Ambu Azka
good story , bikin baper iya, bikin gemesin iya, nano2 dah, bikin penasaran sama cerita yg lain, soalnya saling sambung menyambung menjadi satu itulah kaeya mamak bai_nara .........
2023-04-03 04:57:38
0
user avatar
Gavin Farel
ceritnya seru bagus pokoknya beda dg yg lain dak bosenin bacanya , semngat terus UU p nya ya thor
2023-04-03 02:07:44
0
user avatar
Aisyah Rizky
Akhirnya kapal zizi sama fin fin mulai berlayar semangat athor jangan lupa sering2 up yah thor
2023-04-01 08:16:32
0
user avatar
Hilmi Pratama
cerita yg bagus.. lanjutan critanya mana nih..?? koq mentok d bab 56..
2022-12-07 23:03:21
0
user avatar
march nanarahmawati
lanjut dg thor,,,,
2022-11-21 18:50:40
1
user avatar
Nisya Kharem
nungguin lanjutannya.....
2022-11-01 20:34:34
0
  • 1
  • 2
97 Bab
1. Rumah Sakit
Seorang dokter muda yang memiliki wajah blasteran sedang menangani seorang ibu hamil yang mengalami kesulitan karena bayi yang di kandungnya berada dalam posisi malang. Sang ibu muda dan suaminya terlihat sangat khawatir. Bahkan sang ibu muda sudah sejak tadi menangis."Dokter, apa saya harus dioperasi?" Si ibu muda bertanya dengan masih sesenggukan."Iya Bu, ibu yang sabar ya? Insya Allah semua akan baik-baik saja. Semua juga kami lakukan demi kesehatan ibu dan dedek bayinya. Ibu yang ikhlas ya? Minta sama Allah agar semuanya berjalan lancar." Fina nama dokter itu mencoba memberi semangat pada sang ibu muda."Kamu gak usah khawatir. Ada aku di sini. Ibu sama bapak juga dalam perjalanan ke sini. Kamu yang tenang ya?" hibur sang suami pada istrinya."Iya, Mas."Setelah ditenangkan hampir lima belas menit. Si ibu sudah tak menangis lagi. Si ibu yang diketahui Fina bernama Lisa nampaknya sudah pasrah dengan keadaan yang menimpa dirinya. Berharap
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-02-03
Baca selengkapnya
2. LDR
Fina sedang menikmati semangkuk soto buatan Nasha sambil menatap layar ponsel di depannya. Sementara lelaki yang berada di layar ponsel Fina sedang sibuk push up."Udah berapa ronde, Mas Jo?""96, 97, 98, 99, 100. Huh!" Lelaki di seberang sana berdiri dengan badan setengah telanjang. Dia hanya memakai training ketat sedangkan tubuh bagian atasnya tak tertutupi sehelai benang pun. Hingga tubuh kekarnya terlihat begitu mempesona di depan Fina. Fina menatap keindahan tubuh suaminya dengan ekspresi penuh gairah. Sang suami yang mengerti sedang diperhatikan oleh sang istri, sengaja melakukan gerakan-gerakan menggoda seperti memainkan barbel hingga otot bisepnya terlihat. Tak lupa senyuman mautnya dia tebarkan pada sang istri."Ganteng ya, Fin?""Hooh.""Enak loh Fin di grepe-grepe kayak pas malam pertama kita, sebulan yang lalu.""Hooh.""Dikecup-kecup juga loh, Fin.""Iya."Terdengarlah tawa di seberang sana sementara Fina b
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-02-18
Baca selengkapnya
3. Sang Masa Lalu
Sebagai calon spesialis obgyn kegiatan Fina di semester-semester terakhir banyak sekali berhubungan dengan praktek langsung di rumah sakit yang ditunjuk oleh pihak kampus. Bahkan tak jarang dia juga harus menjalani piket malam."Dok.""Hai Sus Reta.""Jaga ya Dok.""Iyups.""Moga-moga gak ada keadaan darurat ya Dok. Malam ini, saya pengen sedikit santai. Hehehe."Fina hanya tersenyum saja. Lalu di dan Suster Reta memilih mengobrol. Obrolan bersifat random dan cukup membuat keduanya bisa mengalahkan kantuk.Pukul sepuluh malam, tiba-tiba perawat dari bagian IGD yang meminta bantuan Fina. Karena di IGD ada keadaan gawat darurat. Pasien mereka adalah ibu hamil. Fina segera berlari menuju ke ruang IGD. Sampai di sana, dia segera melihat kondisi sang ibu hamil. Setelah melakukan pemeriksaan, Fina segera meminta sang ibu dipindahkan ke ruang operasi. Dia sendiri menghubungi dokter-dokter senior.Satu jam kemudian terdeng
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-03-02
Baca selengkapnya
4. Tak Ada Kesempatan Kedua
Fina kaget mendapati sosok lelaki di depannya. Dia melirik ke arah Suster Reta. Suster Reta hanya bisa meringis sambil memasang mimik meminta maaf karena tidak bisa mencegah kedatangan si pria blasteran berdarah Perancis itu."Hai, Fin. Aku sengaja datang mau ngajak kamu makan siang. Ikut aku yuk? Aku mau ngajak kamu ke tempat biasa kita makan bareng Jo."Fina hanya bersedekap lalu menatap sosok lelaki di depannya."Kamu tahu ini hari apa?""Senin.""Kamu tahu kebiasaanku apa setiap hari senin dan kamis?""Kebiasaan? Kebiasaan apa?"Nathan terlihat mengerutkan kening. Dia berusaha mengingat-ingat dengan hari senin. Senin itu kan awal hari setelah libur, anak sekolah biasanya upacara, lalu orang muslim biasanya puasa sunah."Kamu puasa?""Iyup. Jadi maaf aku gak bisa ikut kamu, lagi pu
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-03-14
Baca selengkapnya
5. Ketemu Mas Jo
Lagi, Fina hanya bisa geleng-geleng kepala melihat tingkah Nathan yang tanpa tahu malu menemuinya lagi."Apa lagi?""Kamu bohong, 'kan?""Apa yang kamu katakan sama Mom waktu itu bohong?" lanjutnya."Kamu lihat ini?"Fina menunjukkan cincin pernikahannya. Nathan menatap tak percaya."Kamu lihat, 'kan?" Fina masih memperlihatkan cincin di jari manis kirinya."Ini cincin pernikahanku. Memang kami baru akad. Tapi pernikahan kami sudah tercatat di KUA, aku sudah punya buku nikah juga. Masalah resepsi, itu bisa belakangan yang penting sah secara agama dan negara udah terpenuhi. Jadi nanti kalau aku hamil, status anakku jelas." Meski diucapkan dengan nada biasa tapi jelas ada sindiran dalam setiap kalimat Fina."Fin.""Aku udah pernah bilang ke kamu, Nathan. Aku cuma nganggep kamu teman. Se
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-03-14
Baca selengkapnya
6. Keluarga Nara
Hai semua, ini adalah Kisah Rafina anak Bungsu Rayyan-Nasha (Bukan Calon Kakak Ipar). Jadi ini flashback gitu ya. Di bab 1-5 kalian udah lihat sedikit konfliknya kan? Nah, pasti penasaran kan Fina itu nikah sama siapa? Di bab 6 dan seterusnya akan dibuka semua tabirnya. Yuk ikuti.   Jangan kaget jika alurnya maju mundur. Karena memang seperti itu mamak nyusunnya.   ****   Seorang gadis berusia lima belas tahun tengah menatap kedua orang tua dan saudara-saudaranya. Ckckck. Benar-benar ngenes. Ini adalah acara ulang tahun keponakan cantiknya, Royya. Acara sudah berakhir satu jam yang lalu. Teman-tema Royya sudah pada pulang. Royya sendiri sedang bermain bersama Rael ditemani oleh si dokter ganteng bermuka dingin tapi penyayang.  Mumpung duo krucil lagi ada boy sitter super kece, justru malah dimanfaatkan oleh tiga pasangan buat yayang-yayangan. Nasha dan Rayyan lagi pijit-pijitan. Eh, maksudnya Rayyan minta di
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-03-21
Baca selengkapnya
7. Jumpa Pertama
Fina menatap seluruh bangunan SMADA yang dapat ia tangkap melalui netra matanya. Ada kebahagiaan tersendiri dalam hati Fina karena selangkah lagi cita-citanya akan segera terwujud."Yok." Reihan segera menghampiri Fina setelah memarkirkan mobilnya."Bisa parkir tadi Mas.""Bisa."Kedua kakak beradik itu segera memasuki tempat pengumpulan berkas siswa baru. Berhubung sekarang pendaftaran sudah menggunakan sistem online, jadi Fina hanya tinggal menyerahkan berkas fisik saja yang memang diminta untuk dikumpulkan.Fina duduk dengan manis di samping sang kakak. Mau tak mau, banyak mata yang melihat ke arah Fina dan Reihan. Ya mau gimana lagi, wajah blasteran dengan iris mata cokelat terang terlalu berharga buat dilewatkan. Fina dan Reihan yang sudah biasa menjadi pusat perhatian memilih cuek. Apalagi Reihan, dia memasang sikap cool dan fokus pada ponselnya. Fina sendiri sibuk celingak celinguk kanan kiri. Dia terlalu antusias mengamati keadaan sekitar.
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-03-21
Baca selengkapnya
8. Sahabat Sengklek
Keluarga Nara sedang berkumpul semua. Seperti biasa minimal sebulan sekali, keluarga Elang dan Royyan menginap. Bagi anak-anak Nara, mengunjungi dan menginap di rumah orang tua adalah suatu keharusan sekaligus sebagai tanda bakti kepada orang tua yang telah melahirkan dan merawat mereka sejak kecil. "Gimana Fin, sekolahnya?" tanya Elang."Lancar, Mas El.""Udah dapat gebetan belum Fin?" tanya Royyan dengan mimik muka jahil."Ckckck. Fina masih kecil ya Mas, belum mikir ke situ.""Masih kecil kok tingginya udah 160 lebih. Kecil dari mana coba?""Terserah Mas Roy deh, asal Mas bahagia aja. Kan kalau bahagia jatah belanja Mbak Aya aman sentosa. Ya 'kan Mbak?" Fina menoleh ke arah kakak iparnya."Betul, Fin. Apalagi skincare lagi mahal sekarang. Jadi Mbak harus pastikan, papinya anak-anak senang biar uang yang mengalir gak tersendat-sendat hahaha.""Mbak Aya keren, pokoknya.""Harus, punya suami sukses harus dimanfaatk
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-03-21
Baca selengkapnya
9. Primadona
Menjadi sosok yang pendiam, kurang populer dan tak dianggap keberadaannya itu menyedihkan. Tetapi terlalu populer dan sering disorot pun tak kalah menyebalkan. Itulah yang dirasakan oleh Fina. Fina mengakui dia cantik, soalnya kaca di rumahnya setiap hari sudah ngasih tahu. Bahkan baru bangun tidur dengan rambut awut-awutan dan ada bekas iler di bibir aja dia masih terlihat cantik.Fina mendesah, baru saja kakinya menginjak bumi SMADA, beberapa pasang mata yang berpapasan dengannya langsung menyoroti langkahnya. Fina hanya bisa memasang senyum manis dan memamerkannya pada semua orang yang ia temui. "Hai, Fin," sapa salah satu kakak senior. Jelas cowok lah yang nyapa."Hai.""Hai, Fin.""Hai.""Halo, Fina.""Halo.""Pagi Fina.""Pagi.""Hai, Cantik."Fina hanya tersenyum menanggapi salah satu teman seangkatannya mulai melancarkan jurus rayuan gombal bekas jemuran yang sudah jamuran.Fina mengemb
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-03-21
Baca selengkapnya
10. Bakal Calon Kakak Ipar
Fina menatap Reihan yang sedang membuka dompetnya dengan penuh perhatian. Mereka sedang berada di Mall untuk membeli tas dan sepatu. Karena Reihan masih single, dia yang paling sering membelikan Fina ini itu. Sedangkan kedua kakaknya yang lain jarang karena sudah berkeluarga. Kalau Papah dan Mamah Fina jelaslah sebagai donatur utama segala kebutuhan Fina. "Ke mana lagi?" tanya Reihan setelah memasukkan kembali dompetnya ke saku celana.Fina mengerjapkan matanya beberapa kali kemudian nyengir mendapati Reihan menatapnya penuh selidik."Ngapain lihatin dompetnya Mas kayak gitu?""Hehehe, lihatin dollarnya Mas. Hehehe," jawab Fina ngaco."Kan udah mas kasih semua pecahan dollarnya, Fin."Fina cuma tertawa dan memilih segera membawa tas dan sepatu yang baru dibelikan Reihan. Fina tidak mau tertangkap basah sedang mengamati potret di dompet Reihan. Fina sangat-sangat yakin di bawah foto keluarga Nara tersimpan sesuatu karena secara tidak se
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-03-21
Baca selengkapnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status