Share

Bab 44

Tiffany mengerutkan kening. "Bisa nggak, lain kali nggak usah suruh orang untuk jemput aku lagi? Aku sudah pelajari rute busnya. Dari kampus ke rumah cuma perlu dua kali ganti bus. Mudah saja," lanjutnya.

Sean tersenyum tipis. "Apakah dengan naik bus, teman-temanmu akan berhenti menggosipkanmu?"

Tiffany terkejut. "Kamu ... tahu semuanya?" Namun setelah dipikir-pikir, jika Sean bisa mengirim ayah Leslie untuk menjemputnya, tentu dia juga sudah mengetahui apa yang terjadi di sekolah.

Menyadari hal itu, Tiffany diam-diam mencuri pandang ke arah Sean. Awalnya, Tiffany mengira harus merawat Sean seumur hidup karena telah menikahinya. Namun sekarang, dia semakin merasa bahwa Sean adalah orang yang sulit ditebak.

Bahkan sebagai orang yang sehat, Tiffany merasa justru dia yang lebih banyak mendapatkan perhatian dari Sean ....

Sean tersenyum tipis lagi. "Kamu benar-benar mengira aku ini pria buta yang nggak peduli dengan apa yang terjadi di luar sana?" Nada bicara Sean terdengar agak mencemooh
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status