Bunyi alarm yang memekakkan telinga dapat membangun kan siapa saja,namun tidak dengan gadis yang usianya sebentar lagi menginjak 20 tahun.Dia masih setia bergelung di balik selimut tebal miliknya.
"Nessa! "Bangun! Teriak Melda memenuhi setiap penjuru rumah,bahkan asisten rumah tangga mereka sudah memaklumi hal itu.Mereka sudah terbiasa mendengar drama Ibu dan anak itu setiap paginya. Nessa yang kaget segera bangun dan mematikan weker yang tidak berfungsi sama sekali bagi nya.Entah untuk apa Dia menyetel alarm setiap malamnya kalau suara mamanya lebih bermanfaat dari jam weker tersebut. Melda masuk ke dalam kamar Nessa sambil berkacak pinggang. "Kamu ya,apa nggak capek kesiangan terus tiap hari!alarm kamu itu tidak berfungsi sama sekali hanya mengganggu telinga orang rumah saja! "Aku nggak dengar Ma!"jawab Nessa sambil menguap besar. "Lihat sekarang jam berapa!"ucap Melda. Nessa melihat jam dan ternyata benar sekarang sudah jam 9,itu artinya Dia sudah telat.Hari ini Dia ada mata kuliah pagi yaitu jam 09:15.Dia hanya memiliki waktu 15 menit lagi untuk segera sampai kampus. Nessa berlari masuk ke kamar mandi yang membuat Melda menggelengkan kepala melihat anak gadisnya itu. "Punya anak gadis bisanya cuma bikin darah tinggi! Sekitar 5 menit Nessa sudah selesai dengan aktivitasnya di kamar mandi,5 menit untuk bersiap-siap ke kampus dan hanya tersisa 5 menit lagi untuk dirinya sampai kampus. "Argg telat ! "ucapnya frustasi menuruni tangga. "Ma,Aku berangkat ya bye!"ucapnya berlalu namun sebelum itu mencium pipi Melda terlebih dahulu. "Nggak sarapan dulu?",teriak Melda. "Udah telat banget Ma!"teriaknya sedikit berlari. Nessa segera mengemudikan mobil yang sudah di persiapkan oleh Ujang salah satu pekerja di rumah nya.Nessa harus buru-buru karena Dia tahu pagi ini yang mengajar di kelasnya adalah Dosen killer.Dosen tersebut tidak segan-segan menghukum mahasiswa nya bagi siapa saja yang telat memasuki kelasnya. "Ya ampun kenapa ini lampu pakai merah segala sih ayo hijau buruan! Gue nggak mau di hukum sama Dosen killer itu!"ucapnya panik memain-mainkan jarinya di setir mobil.Hal itu sering ia lakukan jika sedang panik. Tak lama lampu berubah warna jadi hijau,karena terburu-buru Nessa langsung saja tancap gas tanpa memperhatikan mobil yang ada di depannya. "Brak!"bagian depan mobilnya beradu dengan bagian belakang mobil yamg ada di depannya. "Oh astaga Nessa!",pekiknya pada diri sendiri. Tak lama seseorang keluar dari mobil tersebut yang ia pastikan itu adalah si pemilik mobil. "Tok!! "Tok!! "Tok!! Kaca mobil Nessa di ketuk dari luar membuatnya mau tak mau keluar dari mobilnya. "Maaf Mas,saya nggak sengaja buru-buru soalnya!"ucap Nessa. "Apa anda sudah buta Nona?"tanya sopir tersebut yang membuat Nessa mengarahkan matanya ke arah belakang mobil yang ia tabrak. "Oh shit!"umpat Nessa saat melihat mobil yang ia tabrak terlihat cukup parah namun masih bisa di gunakan. "Maaf Mas saya buru-buru banget,ini kartu nama saya!"ucap Nessa memberikan kartu namanya pada si pengendara mobil dan langsung masuk ke mobilnya meninggalkan tempat tersebut. "Maaf membuat anda menunggu Pak"ucap sopir tersebut setelah masuk ke dalam mobil. "Silahkan kamu urus!"balasnya yang terlihat fokus pada layar yang tengah ia pegang. **************** Nessa sampai di kampus 09:30 itu artinya Dia sudah telat 15 menit. "Mampus Gue!"makinya saat melihat Dosen killer tersebut sudah memulai pembelajaran bahkan sudah 15 menit yang lalu. Di saat Dosen tersebut lengah,Nessa mengendap masuk dan meminta teman satu kelasnya untuk diam.Namun emang hari ini nasibnya sial,Dosen tersebut malah mengetahui nya. "Hanya ayam yang masuk secara diam-diam! Bagaimana bisa Dia tahu,padahal dirinya sudah diam nyaris tidak bersuara sama sekali.Apalagi posisi Dosen tersebut yang membelakangi dirinya. "Hehe maaf Pak saya telat!"ucapnya nyengir kuda. "Kamu tahu aturan jam kelas saya?"tanya Andi si Dosen killer berkumis tebal itu. "Tau Pak,tadi saya ada insiden di jal-- "Saya tidak butuh alasan kamu,silahkan keluar dan jangan masuk sebelum saya selesai!"potong Andi membuat Nessa menghela nafasnya. "Temui saya setelah selesai kelas!"ucap Andi sebelum Nessa benar-benar keluar Sonya hanya menatap kasihan pada sahabat nya itu,Dia juga tidak bisa berbuat apa-apa jika sudah menyangkut Dosen paling killer di kampus ini. Nessa berjalan ke arah kantin untuk mengisi perutnya yang belum di isi apa-apa sedari tadi. "Buk soto ayamnya satu ya!"ucap nya setelah sampai di kantin. "Siap Non!"jawab Ibu kantin. "Apes benar Gue pagi ini,udah bangunnya telat,nabrak mobil orang mana mobilnya mahal lagi,terus sekarang malah nggak bisa masuk kelas,habis ini apa lagi?"gerutunya kesal. Tak lama soto yang di pesannya datang,Nessa yang sudah kelaparan segera melahap habis soto tersebut hingga tak bersisa. "Biar hati sama otak lagi bermasalah,urusan perut tetap nomor satu!"ucapnya setelah meneguk satu gelas air. "Laper banget ya Ness?"tanya Bima yang baru saja datang.Dia adalah teman satu kampus Nessa. "Iya,dua hari nggak makan Gue!"balas Nessa bercanda. "Ya kali 2 hari!"jawab Bima tidak percaya. "Nggak ada kelas lo?"tanya Nessa. "Bentar lagi!"jawab Bima. Tak lama setelah selesai kelas,Sonya menghampiri sahabatnya itu di kantin. "Ness,lo di panggil ke ruangannya Pak Andi tuh!"ucap Sonya. "Ya elah,mau apa sih tuh Dosen tua!"kesal Nessa. "Hus nggak boleh ngomong kayak gitu,lagian ini juga salah lo siapa suruh telat,tahu sendiri Pak Andi orangnya gimana!"jawab Sonya. "Ya udah,Gue mau ke ruangannya dulu!"ucap Nessa berdiri. "Nih,tolong bayarin pesenan Gue!"ucapnya meletakkan uang 100 ribu dia atas meja dan berlalu meninggalkan Sonya dan Bram. "Teman lo kenapa?"tanya Bima. "Telat masuk kelasnya Pak Andi!"jawab Sonya. "Owh,cantik tapi tukang telat mulu!"gumam Bima. Nessa sudah sampai di depan ruangannya Pak Andi si Dosen killer. "Masuk!"jawabnya dari dalam setelah Nessa mengetuk pintu. "Ada apa ya Pak saya di panggil ke sini?"tanya Nessa. "Kamu bertanya ada apa?Kamu sadar tidak dengan kesalahan yang telah kamu perbuat selama kelas dengan saya? "Maaf Pak,tadi saya benar-benar habis nabrak mobil orang!"jawab Nessa. "Saya tidak butuh alasan dari kamu,selama kelas dengan saya kamu hanya hadir 2 kali sisanya kamu selalu saja telat!"ucap Andi marah. "Sekarang kamu kerjakan jurnal ini,saya beri waktu 2 hari!kalau tidak selesai saya akan tambah hukuman kamu! "Baiklah Pak!"jawab Nessa pasrah. "Dan satu hal lagi,ini kesempatan terakhir untuk kamu,kalau terjadi lagi saya pastikan kamu akan mengulang di semester ini!"peringat Andi yang membuat Nessa tersenyum kecut mendengar nya. Nessa segera keluar dari ruangan Dosen killer tersebut,kupingnya terasa panas mendengar semua ocehan Dosen yang sudah berumur 50 tahun itu. "Dasar Pak tua,kerjanya marah-marah terus,nggak takut darah tinggi apa!"gerutunya di sepanjang jalan. Tiba-tiba ponselnya berdering yang menandakan ada panggilan masuk,namun dari nomor yang tidak di kenal. "Hallo,siapa?"tanya Nessa. Namun setelah tahu siapa yang menelepon,dirinya semakin mengumpat kesal. "Argh!"teriaknya mengacak rambut sendiri. "Ini aja belum kelar, sekarang ada lagi!Sementara itu di sebuah perusahaan seorang pria baru saja selesai meeting dengan kliennya.Dia adalah Arga Dewantara CEO sekaligus penerus satu-satunya dari PT.Kencana Abadi.Arga adalah Pria dingin dan keras dalam bekerja,Dia tidak pandang bulu dalam berbisnis.Wataknya yang keras dan berkharisma di tambah memiliki wajah yang sangat tampan membuat banyak wanita menggilainya.Bahkan tak jarang mereka rela melemparkan tubuh nya untuk Pria kaya seperti Arga."Saya sudah menghubungi gadis itu Pak!"ucap Ray asisten sekaligus sahabat dekat Arga."Temui dirinya!"Baik Pak,kalau begitu saya permisi!"jawab Ray dan segera keluar dari Ruangan CEO tersebut.****************Nessa tengah menunggu seseorang di sebuah cafe,sebelumnya mereka sudah berjanji untuk bertemu di sana."Mana sih ini orang?"gerutu Nessa,hari ini benar-benar membuat moodnya berantakan."Permisi Nona,maaf saya sedikit terlambat!"ucap seorang pria membuat Nessa menoleh."Ah iya,silahkan duduk!"balas Nessa.Ray duduk di hadapan Ne
Arga pulang dari kantor pukul 6 sore,perawakannya yang dingin membuat para pekerja di rumah mewah tersebut begitu menghormatinya. "Arga, besok Papa ingin mengenalkan kamu dengan sahabat Papa!"Siapa Pa?"tanya Arga."Dia sahabat Papa dari SMP,karena kesibukan masing-masing membuat kita jarang bertemu!"jawab Surya.Selesai makan malam Arga menuju ruang kerjanya,ada beberapa pekerjaan yang belum sempat ia periksa saat di kantor tadi.****************Sementara itu di kediaman orang tua Nessa,gadis itu tengah mengerjakan tugas tambahan yang di berikan oleh dosennya."Dasar Dosen killer,ngasih tugas nggak kira-kira!"gerutu Nessa.Walaupun Nessa kurang disiplin waktu namun dirinya adalah anak yang cerdas dan pintar.Terbukti nilai IPK nya di setiap semester selalu saja bagus.Itu lah kadang yang membuat orang tuanya bangga namun terkadang juga suka membuat mamanya darah tinggi dengan kelakuan nya.Pukul 02.00 dini hari Nessa baru selesai dengan tugasnya,alhasil membuatnya tidur larut malam d
"Apa kau tidak punya mata?"maaf Om,Aku nggak sengaja!"ucap Nessa sekali lagi yang membuat pria itu semakin marah."Kau!"tunjuk Arga marah,ya pria itu adalah Arga."Apa?saya kan udah bilang nggak sengaja Om,dan saya juga sudah minta maaf!"jawab Nessa tidak ada rasa takut sama sekali."Udah Ness,kita ke kampus sekarang yuk ngeri Gue liat tatapannya!"bisik Sonya."Maaf Pak,saya baru dari toilet!"ucap Ray yang baru saja sampai dan melihat Boss nya sedang berbicara dengan seseorang wanita."Minta orang mengantar pakaian saya sekarang!"perintah Arga marah."Loh,Anda bukannya yang kemarin ya?"tunjuk Nessa saat melihat Ray.Ray menoleh,dirinya cukup terkejut dengan kehadiran gadis yang di temui nya kemarin.Dahi Arga berkerut saat melihat gadis menyebalkan ini kenal dengan asistennya."Apa kau mengenalnya Ray?"tanya Arga."Iya Pak,Dia gadis yang saya temui kemarin!"jawab Ray membuat Arga seketika teringat dengan foto yang di perlihatkan Ray kemarin."Jadi Kau orangnya!"ucap Arga menatap sinis
"Lo kenal sama cowok yang di cafe tadi?"tanya Sonya."Nggak!"jawab Nessa menatap jalanan di depannya."Kok lo bisa kenal sama cowok yang satunya lagi?"tanya Sonya heran."Gue belum cerita ya ke lo?"Cerita apa?lo nggak ad cerita apa-apa sama Gue!"jawab Sonya."Lupa gara-gara Dosen killer narsis itu hukum Gue kemarin!"ucap Nessa."Ya udah gimana ceritanya lo kenal sama asistennya tapi nggak kenal sama Boss nya?"tanya Sonya."Kemarin itu Gue nggak sengaja nabrak mobil tuh orang,karena buru-buru takut telat Gue sama si killer,eh nggak tahunya telat juga!"cerita Nessa."Terus?Nessa menceritakan semuanya pada Sonya tanpa ada yang di tutupi.Mulai dari minta ganti rugi sampai Dia mengatai Arga di telepon waktu itu."Gila sih lo menurut Gue!"ucap Sonya."Dia tu yang gila,minta ganti rugi seenak jidatnya aja!"kesal Nessa."Tapi walaupun begitu Dia ganteng banget loh Ness!"puji Sonya."Turun udah sampai!"balas Nessa yang tidak menghiraukan ucapan sahabatnya itu."Asistennya juga ganteng tapi l
"Ck, dasar bocah pembawa petaka!" kesal Arga berlalu dari sana namun Nessa malah dengan beraninya menarik lengan Arga. "Apa Om bilang? pembawa petaka? yang ada Om tuh yang pembawa petaka! setiap Aku ketemu Om selalu saja membuat Aku sial!" balas Nessa tak mau kalah. "Eh bocah, bukankah Kau yang menabrak mobil Ku? Kau juga yang mengata-ngatai Ku di telepon, dan sekarang Kau juga yang menumpahkan minuman ke celana ku! apa lagi namanya kalau bukan pembawa petaka?" sarkas Arga menatap tajam Nessa. "Tapi itu kan nggak sengaja!" jawab Nessa tak mau kalah yang membuat Arga semakin gregetan dengan gadis yang ada di hadapannya saat ini. Orang tua mereka yang tengah berada di ruang tamu mendengar keributan tersebut dari arah dapur. Mereka segera melihatnya dan terkejut saat menyaksikan ke-dua nya tengah perang mulut. "Kalian sudah saling kenal?" tanya Surya membuat kedua nya menoleh. "Nggak!" jawab mereka serentak. "Terus kenapa kalian ribut?" tanya Irawan bingung. "Om ini yang mulai du
"Dim, kamu berasa liat orang nggak sih?" tanya Melda pada puteranya yang baru saja sampai di meja makan."Liat Ma, kenapa emangnya?" tanya Dimas."Tapi kenapa dari tadi nggak kedengaran suaranya ya?" tanya Melda yang lagi-lagi menyindir puteri nya itu."Lagi sariawan kali Ma, atau lagi puasa ngomong!" jawab Dimas ikut memojokkan Nessa.Nessa yang merasa jengah segera berdiri dari posisinya, menyandang tas kuliahnya dan segera pergi dari sana."Nessa!" panggil Melda membuat langkahnya terhenti, lalu menoleh kebelakang menatap mamanya dengan wajah datar."Lebih baik kamu pikirkan soal perjodohan itu, kalau kamu nggak setuju menikah dengan Arga maka semua fasilitas akan Papa Mama sita!" ancam Melda."Mama sama Papa tuh kenapa sih? kenapa pakai acara jodoh-jodohin segala?" kesal Nessa akhirnya bersuara."Itu semua demi kebaikan kamu, Mama sama Papa cuma ingin yang terbaik buat kamu!" jawab Melda."Terbaik buat Aku atau terbaik buat Mama sama Papa?" tanya Nessa sinis."Apapun alasannya kam
"Orang seperti saya? memangnya saya seperti apa?" tanya Arga menatap tajam Nessa. "Om adalah orang yang paling nyebelin yang pernah aku temuin!" ketus Nessa. "Dan kamu orang ter-aneh yang pernah saya temui!" balas Arga tak mau kalah. "Terserah!" jawab Nessa pergi meninggalkan Arga. "Tunggu!" "Apa?" tanya Nessa berbalik menatap Arga. "Saya mau bicara sama kamu!" jawab Arga serius. "Ya udah bicara aja kalau gitu!" "Jangan di sini!" jawab Arga berjalan kembali ke kursi taman yang Ia tempati tadi. Nessa yang penasaran memilih mengikuti Arga walaupun sebenarnya Dia juga malas. Nessa ikut duduk di sebelah Arga namun sedikit berjarak agar tidak berdekatan. "Mau ngomong apa sih Om?" tanya Nessa setelah mereka duduk. "Saya mau bikin kesepakatan sama kamu!" jawab Arga yang membuat Nessa mengernyitkan dahinya. "Kesepakatan apa?" "Saya mau ki
"Gue setuju sama Nyokap Lo!" ucap Sonya tersenyum puas."Kampret!" sebenarnya lo teman Gue apa bukan sih?" kesal Nessa."Justru sebagai teman Gue setuju sama Nyokap Bokap lo, secara Dia hot banget!" ucap Sonya berbisik."Dasar omes lo!" balas Nessa menoyor kepala temannya itu."Jangan sampai hal ini tahu sama anak-anak kampus, kalau berita perjodohan Gue sampai menyebar lo orang pertama yang Gue cari!" ancam Nessa."Siap, lo tenang aja!" jawab Sonya tersenyum.Selesai kelas mereka keluar menuju kantin.Belajar lebih kurang 2 jam juga membuat mereka merasa lapar."Hay?" sapa Bima yang datang menghampiri mereka."Hay?" jawab Nessa ramah."Baru selesai kelas?" tanya Bima."Iya, lo juga?" tanya Nessa balik."Belum, baru nyampe gue!" jawab Bima yang di angguki oleh Nessa.Sonya datang dengan membawa 2 mangkok bakso di tangannya. Karena pengunjung kantin sedang ramai akhirnya Dia berinisi