"Ck, dasar bocah pembawa petaka!" kesal Arga berlalu dari sana namun Nessa malah dengan beraninya menarik lengan Arga.
"Apa Om bilang? pembawa petaka? yang ada Om tuh yang pembawa petaka! setiap Aku ketemu Om selalu saja membuat Aku sial!" balas Nessa tak mau kalah. "Eh bocah, bukankah Kau yang menabrak mobil Ku? Kau juga yang mengata-ngatai Ku di telepon, dan sekarang Kau juga yang menumpahkan minuman ke celana ku! apa lagi namanya kalau bukan pembawa petaka?" sarkas Arga menatap tajam Nessa. "Tapi itu kan nggak sengaja!" jawab Nessa tak mau kalah yang membuat Arga semakin gregetan dengan gadis yang ada di hadapannya saat ini. Orang tua mereka yang tengah berada di ruang tamu mendengar keributan tersebut dari arah dapur. Mereka segera melihatnya dan terkejut saat menyaksikan ke-dua nya tengah perang mulut. "Kalian sudah saling kenal?" tanya Surya membuat kedua nya menoleh. "Nggak!" jawab mereka serentak. "Terus kenapa kalian ribut?" tanya Irawan bingung. "Om ini yang mulai duluan Pa!" jawab Nessa menunjuk Arga yang membuat Pria itu menatap tajam padanya. "Dasar playing victim!" gumam Arga. "Arga, apa yang kamu lakukan?" tanya Surya. "Apa sih Pa? Aku nggak ngapa-ngapain! Papa nggak lihat baju Aku basah gini?" jawab Arga kesal. "Kenapa dengan baju Nak Arga?" tanya Melda. "Maaf Tante bukannya nggak sopan, tapi ini gara-gara anak Tante!" jawab Arga. "Ya ampun Ness, kamu apa-apaan sih? mereka tamu nya Papa harusnya kamu bersikap sopan dong!" ucap Melda pada putrinya. "Aku kaget Ma, nggak sengaja juga!" jawab Nessa membela diri. "Sudah-sudah, kenapa jadi ribut di sini? ayo semuanya kembali ke ruang tamu!" sela Irawan menengahi. Mereka semuanya kembali ke ruang tamu, Nessa menatap kesal Pria yang bertamu ke rumahnya sedangkan Arga malah menatap tajam Nessa yang sepertinya tidak membuat gadis itu takut sama sekali. "Dasar Om-om menyebalkan!" rutuk Nessa dalam hati. "Nessa, kenalin ini Om surya dan isterinya Tante Rossy!" ucap Irawan kepada puteri nya. "Hallo Om, Tante!" "Nessa!" ucapnya mencium tangan mereka satu persatu. "Anak kamu cantik ya Wan!" puji Surya tersenyum. "Mamanya cantik begini gimana anaknya nggak cantik!" balas Irawan terkekeh membuat pipi Melda memerah. "Oh ya Nak Nessa, ini putra Om namanya Arga!" ucap Surya memperkenalkan putranya pada Nessa. "He iya Om!" jawab Nessa sekedarnya. "Sepertinya mereka cocok ya Wan?" tanya Surya. "Iya Sur!"jawabnya mengangguk. "Gimana Ma, apa kamu setuju?"tanya Surya pada isterinya. Sementara Arga dan Nessa tidak begitu menyimak obrolan orang tua mereka.Arga sibuk memainkan ponselnya karena merasa sangat malas melihat gadis di depannya saat ini. "Aku sih setuju aja Pa, gimana baiknya aja!" jawab Rossy. "Kalau kamu gimana Ma?" giliran Irawan yang bertanya pada isterinya. "Sama seperti Jeng Rossy,gimana baiknya aja!" jawab Melda yang di angguki oleh mereka bersama kecuali Arga dan Nessa yang sibuk sama pikiran mereka masing-masing. "Kenapa Om-om angkuh ini musti jadi anak sahabat Papa segala?" batin Nessa. "Ekkhemmm!",Surya berdehem sebentar. "Arga! "Humm!" jawabnya datar. "Maksud Papa mengajak kamu ke sini adalah ingin bersilaturahmi dengan keluarganya Om Irawan sekaligus ingin menjodohkan kamu dengan Nessa puterinya!" ucap Surya membuat Arga terkejut mendengarnya begitu juga dengan Nessa. "Pa!" ucap Nessa menatap papanya meminta penjelasan. "Iya Ness, Papa ingin menjodohkan kamu dengan Arga!" balas Irawan. "Aku nggak mau!" tolak Nessa langsung. "Aku juga nggak mau!" tolak Arga juga. "Coba saja mengenal lebih dekat,nikahnya nggak harus sekarang kalian bisa mengenal satu dengan yang lainnya terlebih dahulu!" ucap Rossy. "Iya Ness, kamu coba saja dulu mengenal Arga lebih dekat!" usul Melda. "Nggak!" jawab mereka serentak. Arga bangun dari posisinya kemudian menatap mereka satu-persatu. "Pa, Ma Aku duluan!" ujar Arga berdiri. "Maaf Om, Tante saya permisi!" Arga berlalu pergi begitu saja, meninggalkan Papa dan mamanya di sana. "Aku juga mau ke kamar dulu, permisi Om Tante!" ucap Nessa berdiri dan segera berlari masuk ke kamarnya. Arga memang membawa mobilnya sendiri,Dia memang sengaja melakukan itu karena ingin pulang ke Apartemen nya malam ini. "Apa-apaan mereka!" kesal Arga melajukan mobilnya meninggalkan kediaman Irawan. ******** Setelah malam itu,Nessa terlihat uring-uringan membuat temannya Sonya merasa heran. "Lo kenapa sih Ness, Gue lihat akhir-akhir ini sering planga-plongo nggak jelas gitu!" ucap Sonya. "Gue mau di jodohin Nya!" jawab Nessa lesu. Saat ini mereka tengah berada di cafe tempat biasa mereka duduk sepulang kuliah. "Di jodohin? sama siapa?" tanya Sonya kaget. "Sama Om-om!" jawab Nessa menatap kosong ke arah depan. "What? "Lo serius?" pekik Sonya tepat di samping telinga Nessa. "Kuping Gue anjir!" umpatnya kesal. "Sorry Gue kaget, tapi masak sih mereka jodohin lo sama Om-om? apa keluarga lo jatuh miskin terus jadiin lo anggunan nya?" tanya Sonya yang mendapat pukulan di mulutnya oleh Nessa. "Resek banget ucapan lo, keluarga Gue baik-baik aja dan nggak jatuh miskin juga!" jawab Nessa kesal. "Ya terus kenapa lo di jodohin sama Om-om segala?" tanya Sonya. "Lo ingat nggak Om-om yang Gue tabrak kemarin?"btanya Nessa. "Iya, Gue ingat terus kenapa?" "Dia orang yang mau di jodohin sama Gue!"bjawab Nessa yang membuat Sonya kembali terkejut. "What! "Oh my God! "sumpah demi apa Nessa!" pekik Sonya membuat Nessa segera menutup mulut sahabatnya itu. "Mulut lo Anya, orang-orang pada liatin kita!" "Habisnya Gue kaget gila!" jawab Sonya dengan wajah shock nya. "Lo aja kaget,apalagi Gue!" balasnya frustasi. "Kalau Gue jadi lo, Gue pasti mau!" ucap Sonya menerawang jauh ke depan. "Ya udah lo aja yang nikah sama tuh Om-om!" jawab Nessa. "Terima aja kali Ness, sugar Daddy kayak Dia langka banget tahu!"goda Sonya. "Ck, curhat sama lo nggak ada faedahnya malah bikin Gue tambah pusing!" ucap Nessa berdiri pergi dari sana. "Ness,tungguin dong!" teriak Sonya yang bergegas membayar pesanan mereka. ******* Arga baru saja pulang kantor saat jam sudah menunjukkan pukul 10 malam,Dia memang sengaja pulang telat karena ingin menghindari pertanyaan soal perjodohan mereka kemarin. "Kamu baru pulang Ga?" tanya Rossy. "Humm!" jawab Arga dingin. "Kamu udah makan?" "Belum, lagi malas makan!" jawab Arga ketus. Rossy memang sengaja menunggu puteranya pulang, karena ingin berbicara dari hati ke hati dengan anak semata wayangnya itu. Namun sepertinya Arga enggan di ajak bicara sekarang, apalagi wajahnya terlihat sangat capek sekali. "Mama udah masak makanan kesukaan kamu, di makan ya!"ucap Rossy mencoba merayu Arga. "Nanti kalau udah lapar!" jawab Arga berlalu ke lantai atas menuju kamarnya. Rossy hanya bisa menghela nafasnya melihat sikap dingin Arga.Umur Arga sudah sangat matang untuk berumah tangga. Namun entah mengapa sampai sekarang putera nya itu belum juga menikah. Arga menghempaskan tubuhnya di atas ranjang,menatap langit-langit kamarnya yang berwana Abu muda. Kamarnya sangat kental dengan warna gelap. Entah sejak kapan Dia menyukai warna gelap seperti itu. "Apa yang harus Aku lakukan?" "Kenapa akhir-akhir ini bayangan kamu selalu menghantuiku?" gumam Arga memejamkan matanya hingga akhirnya tertidur. **************** Pagi menyapa,semuanya kembali berjalan seperti biasanya.Nessa pagi ini bangun lebih cepat tidak seperti biasanya. "Tumben udah bangun?" cibir Melda namun Nessa tidak menjawabnya. Gadis cantik itu hanya diam sambil mengoles selai stroberi di rotinya. "Udah tuli kayaknya!" sindir Melda lagi namun Nessa masih tetap diam. "Dim,kamu berasa liat orang nggak sih?""Dim, kamu berasa liat orang nggak sih?" tanya Melda pada puteranya yang baru saja sampai di meja makan."Liat Ma, kenapa emangnya?" tanya Dimas."Tapi kenapa dari tadi nggak kedengaran suaranya ya?" tanya Melda yang lagi-lagi menyindir puteri nya itu."Lagi sariawan kali Ma, atau lagi puasa ngomong!" jawab Dimas ikut memojokkan Nessa.Nessa yang merasa jengah segera berdiri dari posisinya, menyandang tas kuliahnya dan segera pergi dari sana."Nessa!" panggil Melda membuat langkahnya terhenti, lalu menoleh kebelakang menatap mamanya dengan wajah datar."Lebih baik kamu pikirkan soal perjodohan itu, kalau kamu nggak setuju menikah dengan Arga maka semua fasilitas akan Papa Mama sita!" ancam Melda."Mama sama Papa tuh kenapa sih? kenapa pakai acara jodoh-jodohin segala?" kesal Nessa akhirnya bersuara."Itu semua demi kebaikan kamu, Mama sama Papa cuma ingin yang terbaik buat kamu!" jawab Melda."Terbaik buat Aku atau terbaik buat Mama sama Papa?" tanya Nessa sinis."Apapun alasannya kam
"Orang seperti saya? memangnya saya seperti apa?" tanya Arga menatap tajam Nessa. "Om adalah orang yang paling nyebelin yang pernah aku temuin!" ketus Nessa. "Dan kamu orang ter-aneh yang pernah saya temui!" balas Arga tak mau kalah. "Terserah!" jawab Nessa pergi meninggalkan Arga. "Tunggu!" "Apa?" tanya Nessa berbalik menatap Arga. "Saya mau bicara sama kamu!" jawab Arga serius. "Ya udah bicara aja kalau gitu!" "Jangan di sini!" jawab Arga berjalan kembali ke kursi taman yang Ia tempati tadi. Nessa yang penasaran memilih mengikuti Arga walaupun sebenarnya Dia juga malas. Nessa ikut duduk di sebelah Arga namun sedikit berjarak agar tidak berdekatan. "Mau ngomong apa sih Om?" tanya Nessa setelah mereka duduk. "Saya mau bikin kesepakatan sama kamu!" jawab Arga yang membuat Nessa mengernyitkan dahinya. "Kesepakatan apa?" "Saya mau ki
"Gue setuju sama Nyokap Lo!" ucap Sonya tersenyum puas."Kampret!" sebenarnya lo teman Gue apa bukan sih?" kesal Nessa."Justru sebagai teman Gue setuju sama Nyokap Bokap lo, secara Dia hot banget!" ucap Sonya berbisik."Dasar omes lo!" balas Nessa menoyor kepala temannya itu."Jangan sampai hal ini tahu sama anak-anak kampus, kalau berita perjodohan Gue sampai menyebar lo orang pertama yang Gue cari!" ancam Nessa."Siap, lo tenang aja!" jawab Sonya tersenyum.Selesai kelas mereka keluar menuju kantin.Belajar lebih kurang 2 jam juga membuat mereka merasa lapar."Hay?" sapa Bima yang datang menghampiri mereka."Hay?" jawab Nessa ramah."Baru selesai kelas?" tanya Bima."Iya, lo juga?" tanya Nessa balik."Belum, baru nyampe gue!" jawab Bima yang di angguki oleh Nessa.Sonya datang dengan membawa 2 mangkok bakso di tangannya. Karena pengunjung kantin sedang ramai akhirnya Dia berinisi
"Aku tungguin, lagian hari ini Aku ada rapat BEM sampai sore!" jawab Bima tersenyum membuat Nessa mau tak mau tetap pergi dengannya."Owh, ya udah kalau gitu!" ucap Nessa masuk ke dalam mobil Bima.Sesampainya di kampus banyak pasang mata yang memperhatikan kedatangan mereka."Itu bukannya Bima sama Nessa?""Sejak kapan mereka dekat?""Kalian nggak tahu, kalau akhir-akhir ini Bima sering datang ke fakultasnya Nessa!"Cocok sih, yang satu ganteng yang satunya cantik!"Begitulah bisik-bisik yang terdengar di sepanjang area kampus pagi ini.Bagiamana tidak,Bima adalah ketua BEM banyak cewek-cewek yang menyukainya,sedangkan Nessa merupakan cewek populer yang terkenal dengan kecantikan dan juga ke bar-baran nya."Thanks ya Bim, kalau gitu Gue ke kelas dulu!" ujar Nessa."Sama-sama Ness!" jawabnya tersenyum."Oh ya,nanti hari minggu jadi kan?"tanya Bima saat Nessa akan berbalik meninggalkan nya.
"Apa?"Jadi Om mau ninggalin Aku di sini?"tanya Nessa tak percaya."Saya masih ada urusan!"jawab Arga datar berlalu meninggalkan Nessa yang sudah sangat kesal."Dasar calon suami laknat!"maki Nessa melihat punggung Arga yang mulai menjauh dan masuk ke dalam mobilnya."Argh!"Awas aja nanti!"kesal Nessa keluar dari restauran tersebut."Hallo Dim lo di mana?"tanya Nessa menghubungi adiknya."Masih di sekolah,ada apa?"Tolong jemput Gue dong di restauran X!"Nggak bisa,Gue sama anak-anak mau latihan basket!"Ck,Lo sama aja ya sama Om-om galak itu!"Om-om yang mana?lagian lo ngapain sih di sana?"Gue tadi di jemput sama tuh orang dan sekarang dia malah ninggalin Gue di sini!",gerutu Nessa."Hahahaha makanya jadi cewek jangan nyebelin di tinggal kan lo!"ucap Dimas tertawa tidak membantu nya sama sekali."Nggak guna lo jadi adek!"balas Nessa kesal dan memutuskan sambungan te
Bunyi alarm yang memekakkan telinga dapat membangun kan siapa saja,namun tidak dengan gadis yang usianya sebentar lagi menginjak 20 tahun.Dia masih setia bergelung di balik selimut tebal miliknya."Nessa!"Bangun!Teriak Melda memenuhi setiap penjuru rumah,bahkan asisten rumah tangga mereka sudah memaklumi hal itu.Mereka sudah terbiasa mendengar drama Ibu dan anak itu setiap paginya.Nessa yang kaget segera bangun dan mematikan weker yang tidak berfungsi sama sekali bagi nya.Entah untuk apa Dia menyetel alarm setiap malamnya kalau suara mamanya lebih bermanfaat dari jam weker tersebut.Melda masuk ke dalam kamar Nessa sambil berkacak pinggang."Kamu ya,apa nggak capek kesiangan terus tiap hari!alarm kamu itu tidak berfungsi sama sekali hanya mengganggu telinga orang rumah saja!"Aku nggak dengar Ma!"jawab Nessa sambil menguap besar."Lihat sekarang jam berapa!"ucap Melda.Nessa melihat jam dan ternyata benar sekarang sudah jam 9,itu artinya Dia sudah telat.Hari ini Dia ada mata kuliah
Sementara itu di sebuah perusahaan seorang pria baru saja selesai meeting dengan kliennya.Dia adalah Arga Dewantara CEO sekaligus penerus satu-satunya dari PT.Kencana Abadi.Arga adalah Pria dingin dan keras dalam bekerja,Dia tidak pandang bulu dalam berbisnis.Wataknya yang keras dan berkharisma di tambah memiliki wajah yang sangat tampan membuat banyak wanita menggilainya.Bahkan tak jarang mereka rela melemparkan tubuh nya untuk Pria kaya seperti Arga."Saya sudah menghubungi gadis itu Pak!"ucap Ray asisten sekaligus sahabat dekat Arga."Temui dirinya!"Baik Pak,kalau begitu saya permisi!"jawab Ray dan segera keluar dari Ruangan CEO tersebut.****************Nessa tengah menunggu seseorang di sebuah cafe,sebelumnya mereka sudah berjanji untuk bertemu di sana."Mana sih ini orang?"gerutu Nessa,hari ini benar-benar membuat moodnya berantakan."Permisi Nona,maaf saya sedikit terlambat!"ucap seorang pria membuat Nessa menoleh."Ah iya,silahkan duduk!"balas Nessa.Ray duduk di hadapan Ne
Arga pulang dari kantor pukul 6 sore,perawakannya yang dingin membuat para pekerja di rumah mewah tersebut begitu menghormatinya. "Arga, besok Papa ingin mengenalkan kamu dengan sahabat Papa!"Siapa Pa?"tanya Arga."Dia sahabat Papa dari SMP,karena kesibukan masing-masing membuat kita jarang bertemu!"jawab Surya.Selesai makan malam Arga menuju ruang kerjanya,ada beberapa pekerjaan yang belum sempat ia periksa saat di kantor tadi.****************Sementara itu di kediaman orang tua Nessa,gadis itu tengah mengerjakan tugas tambahan yang di berikan oleh dosennya."Dasar Dosen killer,ngasih tugas nggak kira-kira!"gerutu Nessa.Walaupun Nessa kurang disiplin waktu namun dirinya adalah anak yang cerdas dan pintar.Terbukti nilai IPK nya di setiap semester selalu saja bagus.Itu lah kadang yang membuat orang tuanya bangga namun terkadang juga suka membuat mamanya darah tinggi dengan kelakuan nya.Pukul 02.00 dini hari Nessa baru selesai dengan tugasnya,alhasil membuatnya tidur larut malam d