"kenapa Om nggak nolak perjodohan ini aja sih?"tanya Nessa tiba-tiba.
"memangnya saya ada pilihan lain?"emangnya Om nggak punya pacar?"tanya Nessa lagi yang membuat Arga menatapnya tajam.Nessa yang melihat tatapan tajam Arga seketika terdiam,nyalinya cukup ciut saat melihat wajah datar dan dingin itu."nanya doang,emang salah?"cicitnya pelan.Setelah itu mereka sama-sama diam, Nessa tidak ingin bertanya lagi yang bisa membuat pria matang di sampingnya marah."kruk!"kruk!"bunyi perut Nessa."kamu lapar?"tanya Arga."hehe iya Om!"jawabannya cengengesan.Tak lama setelah itu, Arga membelokkan mobilnya di sebuah restauran seafood."ayo turun!"ucap Arga.Nessa hanya menurut tanpa banyak tanya,karena saat ini Dia benar-benar merasa lapar.Ia tidak sarapan tadi pagi,dan sekarang sudah jam makan siang.Jadi wajar saja kalau perutnya sudah demo minta di isi."Mau pesan apa MbAda kelegaan terpancar dari wajah Arga,walaupun ini hanya nikah kontrak namun pernikahan mereka tetap sah secara agama dan negara."Aaaa selamat ya Ness,sekarang Lo udah sah jadi isterinya Om ganteng!"ucap Sonya yang memang menghadiri pernikahan sahabatnya itu."Gue deg-degan banget Anya!"Itu artinya Lo udah mulai suka sama suami Lo!"Dih ogah!"balas Nessa cepat."Hahahha awas kemakan omongan Lo!"ucap Sonya tertawa."Ness,ayo turun suami kamu sudah menunggu!"ujar Melda yang sudah berdiri di depan pintu kamar."Iya Ma!"jawab Nessa.Nessa berjalan di apit oleh Sonya dan Melda,berjalan mendekati Arga yang menatapnya dengan wajah datar."Shit,kenapa Dia bisa secantik itu!"batin Arga berusaha menahan dirinya dan bersikap biasa-biasa saja.Tak bisa di pungkiri,Nessa begitu terlihat cantik dengan gaun pengantin yang di pakainya.Makeup nya yang natural tidak terlalu berlebihan membuatnya semakin terlihat anggun."Mingkem Om,nanti masuk lalat!"bisik Nessa membuat Arga tersadar karena tidak be
Paginya Nessa bangun lebih cepat,suatu keajaiban di banding pagi-pagi sebelumnya.Entah jin apa yang merasukinya hingga bangun lebih cepat dan tengah berada di dapur saat ini.Nessa tengah membuat sarapan untuk dirinya dan Arga.Arga yang masih tidur mencium aroma masakan dari dapur yang membuatnya terbangun."Masak tuh bocah?"gumamnya dengan suara serak.Arga turun dari ranjang,berjalan ke kamar mandi untuk sekedar mencuci wajahnya.Setelah itu Dia menghampiri aroma masakan yang menganggu hidung nya sedari tadi.Arga berdiri di depan pintu dapur,menatap punggung Nessa yang tampak fokus dengan masakannya.Arga menelan saliva nya kasar saat melihat penampilan Nessa sekarang.Baju tidur pendek di atas lutut yang memperlihatkan kaki jenjangnya.Nessa yang tidak mengetahui kehadiran Arga,seketika terkejut dan hampir terkena wajan panas yang ada di atas kompor,beruntung Arga dengan cepat membantunya."Kenapa sih Om hobi nya bikin orang kaget aja!"Kenapa
"Dasar bocah ceroboh!"gerutunya melajukan motornya meninggalkan parkiran apartemen.Tak lama motor Arga sudah sampai di tempat Nessa berada.Arga segera membuka helm nya dan menghampiri Nessa yang tengah duduk di tepi jalan."Ayo bangun!"ujar Arga membuat Nessa mengangkat kepalanya yang sedari tadi menunduk."Sakit!"lirih Nessa memegangi lututnya yang berdarah.Arga yang melihatnya hanya bisa menghela nafasnya.Tanpa pikir lama Arga langsung saja mengangkat tubuh Nessa dan mendudukkannya di belakang jok motor.Nessa hanya diam dengan semua yang di lakukan Arga.Jujur saja lututnya sangat terasa sakit dan kaku untuk di gerakkan."Pegangan!"perintah Arga membuat Nessa memeluk tubuhnya dari belakang."Giliran sakit aja nurut!"gumam Arga namun tidak terdengar oleh Nessa.Arga melajukan motornya dengan kecepatan cukup tinggi,Nessa yang ada di belakangnya memeluk erat tubuh Arga yang membuatnya merasakan sesuatu di punggungnya.Benda kenyal
"Awh! Sakit!"Mikirin apa hah?"tanya Arga."Ih sakit tau!"kesal Nessa."Saya tanya kamu mikirin apa Nessa? Jangan-jangan mikirin tubuh saya ya?"tanya Arga membuat Nessa membulatkan matanya."Percaya diri sekali anda Pak!"jawab Nessa."Anjir,kok Dia bisa tahu!"batin Nessa.Arga hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah isteri kecilnya itu.Tak berselang lama bell apartemen mereka berbunyi.Arga berjalan membukakan pintu,ternyata yang datang adalah kurir makanan mereka.Arga meletakkan makanan yang dipesan Nessa di atas meja."Kamu yakin habisin makanan sebanyak ini?"tanya Arga."Humm!"jawab Nessa mengangguk yakin.Nessa mulai menikmati makanan yang ada di hadapannya,walau sedikit kesusahan namun Nessa sangat menikmati makan malamnya kali ini.Melihat Nessa yang tampak lahap dengan makanannya,membuat Arga merasa lapar juga."Makan sebanyak itu kemana perginya?"tanya Arga."Ke perut lah,ke mana lagi!"balas Nessa."Kenapa badanmu kecil sekali?"tanya Arga lagi yang membuat Nessa menatapn
Sebulan berlalu setelah mereka sah menjadi pasangan suami istri.Namun hubungan ke-duanya masih sama,mereka masih sering ribut satu sama lain.Nessa mulai terbiasa bangun pagi untuk menyiapkan sarapan untuk mereka.Seperti pagi ini Nessa baru saja selesai dengan masakannya, Omelette berisi sayuran sudah tersaji dibatas meja makan. Tak lama Arga muncul dengan stelan kantornya,aroma masakan Nessa benar-benar membuat perutnya merasa lapar. "Mau sarapan sekarang?"tanya Nessa menatap Arga. "Iya,saya mau meeting pagi ini!"jawab Arga. "Oh ya udah kamu sarapan dulu aja,Aku mau mandi!"ucap Nessa. "Nanti saja mandinya,temani saya sarapan!"jawab Arga. "Nanti di katain bau bawang lagi?"cebik Nessa. "Ngikut aja apa susahnya sih Ness? "Iya iya!"balas Nessa duduk di kursinya. Mereka sarapan bersama,apa yang di buat Nessa tidak pernah gagal di lidah Arga. "By,Aku dua hari lagi ada study tour dari kampus!"ucap Nessa. "Terus?"tanya Arga "Cuma bilang doang!"jawab Nessa. "Ke mana?"
Nessa sampai apartemen jam 6 sore, bersamaan dengan Arga yang juga baru pulang kantor. "Baru pulang By?"tanya Nessa. "Humm!"jawab Arga berlalu masuk ke kamarnya. Nessa hanya mengangguk dan masuk ke kamarnya juga.Nessa mengeluarkan barang-barang yang Ia beli tadi lalu mencobanya.Setelah puas Nessa memilih mandi karena tubuhnya merasa lengket seharian jalan bersama Sonya. Selesai mandi dan berpakaian Nessa keluar kamar menuju memasak untuk makan malam.Selesai masak Nessa memanggil Arga untuk malam. "By! "Makan malam nya udah jadi!"teriak Nessa di depan pintu kamar Arga. Arga yang baru saja selesai mandi membuka pintu kamar,Nessa yang melihat tubuh Arga segera memalingkan wajahnya. "Kenapa?"tanya Arga yang masih memakai handuk saja di bagian bawahnya. "Makan malamnya udah siap!"jawab Nessa tanpa menatap Arga. Arga menyeringai melihat Nessa yang mengalihkan pandangannya.Arga menarik tangan Nessa dengan sengaja hingga masuk ke dalam kamarnya. "By,kamu ngapain?"tanya Ne
"Gue jahat nggak sih kalau tiba-tiba minta jatah sama Nessa?"tanya Arga membuat Ray terkejut mendengarnya."Hahahah Sange-an Lo sekarang?"tanya Ray tertawa membuat Arga menendang kursi yang di duduki Ray."Diam Lo bangsat!"umpat Arga kesal."Heheh sorry Bro,lagian sih Lo ada-ada aja! Bini cantik gitu di anggurin mana pakai perjanjian kontrak segala lagi, konyol banget!" ucap Ray."Lo nggak ngerti gimana rasanya jadi Gue Ray,di saat masa lalu Lo belum selesai tapi Lo udah ada hubungan baru dengan orang lain!" jawab Arga frustasi."Dia yang menghilang sendiri Ga,Dia yang pergi ninggalin Lo tanpa kejelasan!""Setidaknya kasih Gue satu alasan kenapa Dia pergi!""Gue nggak tahu lagi apa yang ada di otak Lo sekarang,Lo emang pintar dalam dunia bisnis tapi Lo bodoh dalam percintaan!"ucap Ray."Udah kayak paling bener aja Lo!"balas Arga kesal."Setidaknya Gue nggak menunggu sesuatu yang nggak pasti!"telak Ray membuat Arga terdiam.Mobil Ray sampa
"Ness,Lo nggak ngabarin suami Lo dulu?"tanya Sonya saat mereka sudah sampai kamar."Apa perlu ya Nya?"tanya Nessa membuat Sonya menghela nafasnya menatap sahabatnya itu."Kalau udah menikah kunci keharmonisan rumah tangga itu adalah komunikasi. Ngasih kabar ke suami itu juga penting Ness!""Tapi kita kan cuma nikah kontrak Nya!"jawab Nessa."Mau nikah kontrak atau nggak kontrak sekali pun, pernikahan kalian udah sah secara agama dan negara!"Jadi kudu hargain juga yang namanya suami,hormati Dia juga walau modelan nya kayak kulkas 12 pintu!"ucap Sonya."Kok Lo tahu hal ini sih,Lo kan belum nikah?"tanya Nessa."Gue belajar dari pengalaman Nyokap Bokap Gue, gara-gara Miss komunikasi mereka hampir aja cerei!"jawab Sonya tersenyum."Nggak ada salahnya juga buat Lo buka diri sama Arga,Gue yakin hatinya yang se-beku kutup itu akan mencair sama Lo!"Itu artinya Lo nggak ingin Gue cerai nantinya?"Gue berharap nya sih jangan,karena bagi Gue nikah cuma
Setelah pembicaraan mereka sore itu, Arga dan Nessa memberitahu kabar tersebut kepada kedua orang tua mereka."akhirnya kalian mempublikasikan nya juga, Mama sangat senang mendengarnya" ucap Mama Nessa tersenyum."Iya Ma, dalam bulan ini kita akan mengadakan resepsi" jawab Arga."oke, kalau begitu Mama dan Mama kamu akan persiapkan semuanya. Kalian tinggal duduk manis dan produksi cucu yang banyak buat kita" seloroh Ratna.Arga terkekeh mendengar perkataan mertuanya, namun begitu ia juga merasa senang karena tidak perlu mengurus semuanya. Biar Mama mereka saja yang mengurus semuanya."Dimas mana Ma?" tanya Nessa, karena tidak melihat keberadaan adiknya itu."Lagi di kamar, seminggu lagi kan mau ujian akhir""Oh" jawab Nessa mengangguk.******2 Minggu kemudian, satu kantor di kejutkan dengan kabar pernikahan CEO mereka. Tak ada angin tak ada hujan, sudah menggelar resepsi saja. Mereka bertanya-tanya siapa wanita yang sudah berhasil menaklukkan hati pria dingin itu."OMG, diam-diam uda
Seminggu berlalu, hubungan Arga dan Nessa semakin terlihat harmonis dan romantis. "sayang?" "dapur By!" jawab Nesaa sedikit berteriak. Nessa saat ini tengah masak untuk makan malam mereka, Arga yang baru saja pulang dari kantor segera menghampiri istrinya. Nessa sedikit terkejut saat Arga langsung saja memeluknya dari belakang."duduk dulu, aku lagi masak" ucap Nessa."sebentar saja" jawab Arga meletakkan kepalanya di bahu Nessa."selalu saja wangi" gumam Arga, menikmati aroma wangi dari tubuh istrinya."nanti malah di katai bau bawang lagi" cebik Ness a.Arga membalikkan tubuh Nessa agar menghadapnya."aku butuh di charge" ucap Arga memeluk Nessa dengan eratnya.Nessa tersenyum dan membalas pelukan hangat suaminya. Cukup lama mereka saling berpelukan, hingga akhirnya Arga melayangkan satu ciuman singkat di bibir Nessa."kenapa By? apa ada masalah di kantor?" tanya Nessa menatap wajah Arga yang tampak lelah."semuanya baik-baik aja sayang, aku hanya kangen kamu aja" jawab Arga ters
Pemandangan pagi ini sungguh memanjakan mata, Arga tampak tersenyum saat menatap wajah Nessa yang masih nyenyak dalam mimpi indahnya. Tangan Arga terulur mengusap wajah cantik itu, yang membuat sang empu menggeliat. Arga tidak pernah membayangkan akan jatuh cinta seperti ini dengan istri kontraknya. Ia mengira tidak akan pernah menikah jika bukan dengan Hana. Tapi takdir justru membawanya ke dalam perjodohan yang di lakukan oleh orang tuanya.Nessa mengerjabkan matanya perlahan, menyesuaikan pencahayaan yang masuk ke dalam matanya. Setelah terbuka sempurna, Nessa kaget saat mendapati Arga di depannya. Bahkan pria itu terlihat tersenyum lebar saat melihatnya. Nessa mencoba mengingat kembali kenapa dia bisa berada di sini. Wajahnya memerah seketika saat mengingat permainan panas mereka semalam. Bahkan tubuhnya masih polos tidak memakai sehelai benangpun, kecuali selimut tebal yang menyelimutinya sekarang.Nessa menenggelamkan kepalanya di balik selimut, ia sangat malu malihat Arga saat
Arga mencium pucuk kepala Nessa beberapa kali,tubuh Nessa yang hanya sebatas dadanya membuatnya merasa seperti memeluk guling."Kenapa Kamu pendek sekali!"ucap Arga membuat Nessa mendongkkan kepalanya menatap Arga."Kamu nya aja yang ketinggian seperti tiang listrik!"cebik Nessa membuat Arga terkekeh."Cup!"Arga melayangkan ciuman singkat di bibir Nessa yang membuatnya terkejut."Hehehe sekarang udah boleh dong?"tanya Arga terkekeh."No kiss-kiss!"jawab Nessa menggeleng."Cup!"Arga justru kembali mencium bibir Nessa yang membuatnya melotot."Arga!"kesal Nessa."Cup!"Ih Arga!"Apa? kamu panggil aku apa?"Arga!"Cup!"Ih ngapa--Ucapan Nessa terhenti saat bibirnya kembali di cium oleh Arga namun sekarang lebih lama.Arga mengulum dan menyecap bibir manis itu dengan lembutnya yang membuat Nessa terbuai.Semakin lama ciuman Arga semakin menuntut,Nessa membuka sedikit mulutnya agar Arga bisa mengakses setiap inci isi mulutnya.Arga membelit lidah Nessa dengan begitu lihainya,mengangkat tubuh
"Kamu ngindarin Aku?"Nggak!"jawab Nessa menggeleng."Kenapa dari tadi diam aja?"tanya Arga."Lalu apa yang harus kita bicarakan?bukankah memang seharusnya seperti itu?"tanya Nessa berlalu ke balkon aparteman.Arga mengikuti Nessa dari belakang,malam ini fia harus menyelesaikan semuanya.Karena Ia tidak ingin kehilangan Nessa."Kenapa kamu berbicara seperti itu?"tanya Arga berdiri tepat di samping Nessa."Aku nggak mau terlibat lebih jauh lagi dengan kamu,sebaiknya kita kembali ke kesepakatan awal!"Apa maksud kamu Ness?"Kamu paham maksud Aku!"jawab Nessa menatap Arga."Kita pisah aja!"ucap Nessa setelahnya yang membuat Arga terkejut mendengarnya."Nggak! "Kenapa nggak? nantinya juga bakal pisah jadi sebelum kontraknya selesai lebih baik kita pisah aja dari sekarang!"ucap Nessa menatap Arga dalam,hatinya begitu sakit saat mengatakan hal itu.Namun bagaiman pun juga Ia tidak ingin hidup di bayang-bayangi masa lalu Arga."Nggak Ness! sampai kapanpun kita nggak bakal pisah!""Jangan egoi
"Saat itu Gue cuma mau menghibur Hana,perasaan Gue dilema banget waktu itu!"Gue tahu Gue juga udah jahat sama Hana karena mengatakan kalau Gue bakal selalu mencintainya,tapi Gue juga nggak bisa menyingkirkan Nessa di hidup Gue Ray!"jelas Arga membuat Ray mengangguk mengerti."keputusan yang Lo ambil sekarang udah tepat,setidaknya Hana udah tahu semuanya sebelum Dia pergi!"ucap Ray."Iya,tapi Gue masih merasa bersalah sama mereka ber-dua!""Gue ngerti perasaan Lo,tapi sekarang Hana sudah tenang di sana! waktunya Lo memulai kehidupan yang baru bersama Nessa!"ucap Ray membuat Arga tersenyum tipis."Lo benar Ray,thank's udah jaga Nessa selama Gue pergi""Kayak sama siapa aja Lo,sekarang Nessa itu adek Gue awas aja kalau Lo berani nyakitin Dia lagi!"ancam Ray."Sejak kapan Nessa manggil Lo Kakak?"Sejak kita di surabaya!"jawab ray santai."Pasti Lo yang minta kan?"Ya iyalah,masak dia panggil Gue Mas!"Mending Lo di panggil Mas,Gue malah di panggil Om!"kesal Arga membuat Ray terkekeh."He
"Hah?"ucap Nessa segera bangun,dirinya terkejut saat melihat jam yang sudah menunjukkan pukul 09:15. "Kenapa nggak bangunin Aku dari tadi sih?"gerutu Nessa segera turun dari ranjang dan berlalu masuk ke kamar mandi. Arga hanya terkekeh melihat wajah panik Nessa,dan ikut bersiap-siap setelahnya.Arga memilih mandi di kamar Ray,karena waktu mereka sudah mepet. Tak lama ke-duanya sudah selesai bersiap-siap,Nessa menyeret kopernya keluar kamar.Bertepatan dengan Arga yang juga keluar bersama Ray. "Di kamarnya Kak Ray,Gue pikir udah pergi duluan!"batin Nessa saat melihat Arga karena saat Ia selesai mandi tidak mendapati Arga di kamar. "Nanti aja tatap-tatapannya,kita musti ke bandara sekarang!"ucap Ray membuat Nessa mengalihkan tatapannya dari Arga. Nessa berjalan lebih dulu sambil menyeret kopernya,Arga segera mengambil alih koper Nessa dan memberikannya pada Ray yang membuat pria tampan itu melongo.Arga lantas menggenggam sebelah tangan Nessa hingga membuatnya terkejut dengan ti
Arga memperhatikan wajah Nessa dengan lamat,hatinya merasa senang di perhatikan Nessa seperti ini."Nggak ganti baju aja?"tanya Nessa karena kemeja yang di pakai Arga sudah basah oleh keringat."Aku mau mandi aja!"jawab Arga hendak turun dari ranjang."Nggak usah mandi,di lap pakai handuk ini aja!"jawab Nessa."Tapi ini nggak nyaman banget!"Ganti baju aja biar lebih nyaman!"jawab Nessa berlalu mengambil koper Arga dan membukanya.Nessa mengambil kaos lengan pendek agar Arga kebih leluasa dan nyaman.Nessa kembali menuju ranjang,namun langkahnya seketika berhenti saat melihat Arga yang sudah bertelanjang dada di hadapannya."Kenapa bengong?ayo bantu lap-in !"ucap arga membuyarkan lamunan Nessa.Dengan perasaan campur aduk Nessa mengelap tubuh Arga yang basah oleh keringat,moment itu di manfaatkan Arga untuk melihat wajah dengan begitu dekatnya.Andai saja tidak demam mungkin Dia sudah menarik nessa dalam kungkungannya saat ini."udah,pakai lagi baju kamu!"ucap Nessa berlalu ke kamar man
"Apa yang di katakan Nessa,hingga tubuhnya bergetar seperti itu?"Mungkin Nessa merasa bersalah dengan kepergian Hana!"Ini takdir Ray,Gue nggak mau Nessa nyalahin dirinya karena hal ini!"ucap Arga."Tapi bagi Nessa lain Ga,lebih baik kalian obrolin ini nanti di waktu yang tepat!"ucap Ray karena Nessa sudah akan memasuki mobil.Nessa masuk mobil dan duduk di sebelah Arga,Nessa tidak melepaskan kaca matanya karena tidak ingin Arga dan Ray tahu kalau dirinya baru saja menangis."Jalan Ray!"ucap Arga membuat Ray mengangguk dan segera meninggalkan pemakaman umum tersebut.Nessa menatap keluar jendela,melihat ke arah nisan Hana yang semakin jauh semakin mengecil hingga akhirnya tak terlihat lagi.Nessa menoleh saat sebuah tangan menggenggam tangannya dengan hangat.Hanya sebuah senyuman yang di berikan Arga padanya,Nessa hanya membalasnya dengan senyuman tipis dan kembali menatap lurus ke depan.Ray hanya diam melihat Nessa yang berbeda dari biasanya,namun jujur saja Ray tidak suka bila Ness