"Lo kenal sama cowok yang di cafe tadi?"tanya Sonya.
"Nggak!"jawab Nessa menatap jalanan di depannya. "Kok lo bisa kenal sama cowok yang satunya lagi?"tanya Sonya heran. "Gue belum cerita ya ke lo? "Cerita apa?lo nggak ad cerita apa-apa sama Gue!"jawab Sonya. "Lupa gara-gara Dosen killer narsis itu hukum Gue kemarin!"ucap Nessa. "Ya udah gimana ceritanya lo kenal sama asistennya tapi nggak kenal sama Boss nya?"tanya Sonya. "Kemarin itu Gue nggak sengaja nabrak mobil tuh orang,karena buru-buru takut telat Gue sama si killer,eh nggak tahunya telat juga!"cerita Nessa. "Terus? Nessa menceritakan semuanya pada Sonya tanpa ada yang di tutupi.Mulai dari minta ganti rugi sampai Dia mengatai Arga di telepon waktu itu. "Gila sih lo menurut Gue!"ucap Sonya. "Dia tu yang gila,minta ganti rugi seenak jidatnya aja!"kesal Nessa. "Tapi walaupun begitu Dia ganteng banget loh Ness!"puji Sonya. "Turun udah sampai!"balas Nessa yang tidak menghiraukan ucapan sahabatnya itu. "Asistennya juga ganteng tapi lebih gantengan Boss nya sih!"ucap Sonya lagi yang masih larut dengan pemikirannya. "Udah om-om gitu lo bilang ganteng!"cibir Nessa. "Cocok tau di jadiin sugar Daddy!"balas Sonya yang membuat Nessa memukul kepala sahabat nya itu agar kembali ke setelan awal. "Awh! "Sakit anjirr!"ucap Sonya mengusap kepalanya. "Otak Lo tuh dari tadi mikirnya aneh-aneh mulu!"kesal Nessa. "Ya elah,pria seperti Dia jangan di anggurin tahu Ness!"balas Sonya. "Buruan turun,Gue buru-buru ini!"ucap Nessa. "Buru-buru amat mau kemana lo?"tanya Sonya. "Ada acara keluarga,nyokap Gue suruh pulang cepet!"jawab Nessa. "Owh ya udah,lo hati-hati jangan nabrak lagi!"cibir Sonya. "Iya bawel!"jawab Nessa segera melajukan mobilnya meninggalkan Sonya yang masih berdiri di depan pagar rumahnya. ****** Sekitar 10 menit Nessa sudah sampai di rumahnya,Nessa memarkirkan mobilnya di dalam garasi dan segera turun dari dalam mobil.Seketika penciumannya di sambut dengan aroma masakan yang membuat cacing di perutnya meronta minta makan. "Aku pulang!"teriaknya saat masuk rumah. "Kebiasaan di hutan jangan di bawa ke sini!"ucap Dimas yang tengah bermain PS di ruang keluarga. "Lo kali yang tinggal di hutan!"jawab Nessa kesal dan berlalu menuju dapur mencari aroma yang sedari tadi mengundang perutnya untuk makan. "Duar!"Nessa mengagetkan mamanya yang tengah fokus memasak. "Eh ayam ayam,ayam goreng!! "Hahahahhaha masih latah juga Ma?"tanya Nessa tertawa ngakak. "Kamu ya,senang banget bikin orang tua jantungan!"ucap Melda berkacak pinggang. "Heheheh maaf Mama ku sayang!"jawabnya cengengesan. Melda tidak menjawab lagi,Dia kembali fokus pada masakannya. "Kok masaknya banyak banget sih Ma?"tanya Nessa hendak akan mengambil satu potong ayam goreng serundeng yang sudah matang. "Plak! "Awh! "Sakit Mama!"ringis Nessa mengusap tangan nya yang baru saja di gampar oleh Rossy. "Jangan asal comot aja,ini buat tamu nantinya!"jawab Melda. "Mama masak sebanyak ini buat mereka?bukannya kita mau Dinner di luar? "Nggak jadi,ada sahabat Papa sama keluarganya mau datang ke sini,Anaknya ganteng lo Ness!"ucap Melda antusias. "Ya elah Ma,sepenting apa sih tamunya sampai ambil satu aja nggak boleh!"jawab Nessa yang tidak menghiraukan ucapan mamanya perihal anak sahabat papanya itu. "Boleh,tapi nanti kalau mereka sudah datang!"jawab Melda yang membuat wajah Nessa berubah masam. "Demi tamu biarin anaknya kelaparan!"sindir Nessa melangkah meninggalkan dapur. "Kamu mau makan?"tanya Melda membuat langkah Nessa terhenti dan berbalik menatap mamanya. "Iya Ma laper banget ini!"jawab Nessa sumringah,berharap akan di berikan ayam kesukaan nya. "Ya udah makan saja sisa lauk semalam,masih bisa di panasin lagi kok!"jawab Melda yang membuat bibir Nessa mengerucut dan menghentakkan kakinya meninggalkan dapur. Sementara Melda terkekeh melihat wajah kesal putrinya.Nessa melangkahkan kakinya menuju kamar,Dia merasa sangat kesal dengan mamanya. "Berasa anak tiri Gue di rumah ini!"ucapnya menghempaskan tubuhnya di atas ranjang miliknya. "Emang siapa sih tamunya Papa anak presiden kali ya!"gumamnya berpikir hingga ketiduran. **************** Tepat pukul 7 malam,tamu yang di tunggu-tunggu akhirnya datang juga.Irawan menyambut hangat kedatangan sahabat lamanya itu. "Ya ampun Sur,sudah lama sekali kita tidak bertemu!"ucap Irawan memeluk sahabatnya itu. "Terakhir kita ketemu beberapa tahun lalu,itupun hanya sebentar karena kau terlalu sibuk!"jawab Surya. "Apa itu tidak terbalik?bukan kah kau yang selalu sibuk hingga tidak bisa bertemu dengan ku sebentar saja?"sindir Irawan. "Hahahaha!"Surya hanya membalasnya dengan tertawa. "Apa ini Putra mu?"tanya Irawan menatap Pria tampan yang ada di sebelah Surya. "Aku sampai lupa iya ini putera ku,tampan bukan?"seloroh Surya. "Heheh iya,sulit membedakannya mana Bapak mana anaknya!"kelakar Irawan. "Hahah bisa saja Kau Wan!"ucap Surya tertawa. "Malam Om Tante!!!"sapanya tersenyum tipis. "Mari kita langsung saja makan malamnya,nanti keburu dingin makanannya!"ucap Melda. "Ah iya Aku sampai lupa,mari kita makan malam dulu setelah itu baru kita ngobrol lagi!"ucap Irawan yang di angguki oleh Surya. "Mari Jeng!"ucap Melda ramah pada Rossy isteri sahabat suaminya itu. Mereka semua sudah berada di meja makan.Namun Surya tidak melihat keberadaan anak sahabatnya itu. "Anak kamu mana Wan?"tanya Surya. "Pada kemana mereka Ma?apa masih belum pulang?"tanya Surya yang memang belum melihat keberadaan anak-anaknya sedari tadi. "Dimas tadi pamit latihan basket,mungkin sekarang lagi jalan pulang! "Kalau yang satu lagi,kayaknya ketiduran dari tadi sore deh Pa!"jawab Melda. "Kita makan saja dulu,kalau menunggu mereka akan lama nantinya!!!",ucap Irawan. "Baiklah!"jawab Surya yang memang sedang lapar jadi tidak mempermasalahkan soal itu. Mereka menikmati makan malam sambil bertukar cerita antara satu dengan yang lainnya.Selesai makan malam mereka berkumpul di ruang keluarga melepas rindu yang sudah lama tidak bertemu. "Maaf Tante,kamar mandinya di mana ya? "Oh dari meja makan tadi kamu lurus saja tepatnya di sebelah dapur,atau kamu mau pakai kamar mandi di kamar tamu juga boleh!"jawab Melda. "Nggak papa,saya pakai yang di dapur saja!"jawabnya berdiri dan segera menuju kamar mandi yang terletak di dekat dapur. Nessa yang baru saja bangun,segera keluar kamar karena merasa haus dan juga lapar.Sesampainya di dapur Nessa membuka kulkas untuk mengambil air minum dingin.Nessa meneguk air tersebut hingga separuh namun seketika matanya melebar saat melihat seseorang yang membuatnya kesal tadi siang berada tepat di depannya. "Byurr! Nessa memuncratkan air minum dari dalam mulutnya hingga mengenai wajah pria tersebut. "Astaga! "Kau ini benar-benar selalu membuat ku kesal!"ucap Arga dingin menatap tajam Nessa yang masih menatap nya bingung. "Om ngapain di sini?"tanya Nessa yang tidak menghiraukan ucapan Arga. "Ck,dasar bocah pembawa petaka!"kesal Arga berlalu dari sana namun Nessa malah dengan beraninya menarik lengan Arga."Ck, dasar bocah pembawa petaka!" kesal Arga berlalu dari sana namun Nessa malah dengan beraninya menarik lengan Arga. "Apa Om bilang? pembawa petaka? yang ada Om tuh yang pembawa petaka! setiap Aku ketemu Om selalu saja membuat Aku sial!" balas Nessa tak mau kalah. "Eh bocah, bukankah Kau yang menabrak mobil Ku? Kau juga yang mengata-ngatai Ku di telepon, dan sekarang Kau juga yang menumpahkan minuman ke celana ku! apa lagi namanya kalau bukan pembawa petaka?" sarkas Arga menatap tajam Nessa. "Tapi itu kan nggak sengaja!" jawab Nessa tak mau kalah yang membuat Arga semakin gregetan dengan gadis yang ada di hadapannya saat ini. Orang tua mereka yang tengah berada di ruang tamu mendengar keributan tersebut dari arah dapur. Mereka segera melihatnya dan terkejut saat menyaksikan ke-dua nya tengah perang mulut. "Kalian sudah saling kenal?" tanya Surya membuat kedua nya menoleh. "Nggak!" jawab mereka serentak. "Terus kenapa kalian ribut?" tanya Irawan bingung. "Om ini yang mulai du
"Dim, kamu berasa liat orang nggak sih?" tanya Melda pada puteranya yang baru saja sampai di meja makan."Liat Ma, kenapa emangnya?" tanya Dimas."Tapi kenapa dari tadi nggak kedengaran suaranya ya?" tanya Melda yang lagi-lagi menyindir puteri nya itu."Lagi sariawan kali Ma, atau lagi puasa ngomong!" jawab Dimas ikut memojokkan Nessa.Nessa yang merasa jengah segera berdiri dari posisinya, menyandang tas kuliahnya dan segera pergi dari sana."Nessa!" panggil Melda membuat langkahnya terhenti, lalu menoleh kebelakang menatap mamanya dengan wajah datar."Lebih baik kamu pikirkan soal perjodohan itu, kalau kamu nggak setuju menikah dengan Arga maka semua fasilitas akan Papa Mama sita!" ancam Melda."Mama sama Papa tuh kenapa sih? kenapa pakai acara jodoh-jodohin segala?" kesal Nessa akhirnya bersuara."Itu semua demi kebaikan kamu, Mama sama Papa cuma ingin yang terbaik buat kamu!" jawab Melda."Terbaik buat Aku atau terbaik buat Mama sama Papa?" tanya Nessa sinis."Apapun alasannya kam
"Orang seperti saya? memangnya saya seperti apa?" tanya Arga menatap tajam Nessa. "Om adalah orang yang paling nyebelin yang pernah aku temuin!" ketus Nessa. "Dan kamu orang ter-aneh yang pernah saya temui!" balas Arga tak mau kalah. "Terserah!" jawab Nessa pergi meninggalkan Arga. "Tunggu!" "Apa?" tanya Nessa berbalik menatap Arga. "Saya mau bicara sama kamu!" jawab Arga serius. "Ya udah bicara aja kalau gitu!" "Jangan di sini!" jawab Arga berjalan kembali ke kursi taman yang Ia tempati tadi. Nessa yang penasaran memilih mengikuti Arga walaupun sebenarnya Dia juga malas. Nessa ikut duduk di sebelah Arga namun sedikit berjarak agar tidak berdekatan. "Mau ngomong apa sih Om?" tanya Nessa setelah mereka duduk. "Saya mau bikin kesepakatan sama kamu!" jawab Arga yang membuat Nessa mengernyitkan dahinya. "Kesepakatan apa?" "Saya mau ki
"Gue setuju sama Nyokap Lo!" ucap Sonya tersenyum puas."Kampret!" sebenarnya lo teman Gue apa bukan sih?" kesal Nessa."Justru sebagai teman Gue setuju sama Nyokap Bokap lo, secara Dia hot banget!" ucap Sonya berbisik."Dasar omes lo!" balas Nessa menoyor kepala temannya itu."Jangan sampai hal ini tahu sama anak-anak kampus, kalau berita perjodohan Gue sampai menyebar lo orang pertama yang Gue cari!" ancam Nessa."Siap, lo tenang aja!" jawab Sonya tersenyum.Selesai kelas mereka keluar menuju kantin.Belajar lebih kurang 2 jam juga membuat mereka merasa lapar."Hay?" sapa Bima yang datang menghampiri mereka."Hay?" jawab Nessa ramah."Baru selesai kelas?" tanya Bima."Iya, lo juga?" tanya Nessa balik."Belum, baru nyampe gue!" jawab Bima yang di angguki oleh Nessa.Sonya datang dengan membawa 2 mangkok bakso di tangannya. Karena pengunjung kantin sedang ramai akhirnya Dia berinisi
"Aku tungguin, lagian hari ini Aku ada rapat BEM sampai sore!" jawab Bima tersenyum membuat Nessa mau tak mau tetap pergi dengannya."Owh, ya udah kalau gitu!" ucap Nessa masuk ke dalam mobil Bima.Sesampainya di kampus banyak pasang mata yang memperhatikan kedatangan mereka."Itu bukannya Bima sama Nessa?""Sejak kapan mereka dekat?""Kalian nggak tahu, kalau akhir-akhir ini Bima sering datang ke fakultasnya Nessa!"Cocok sih, yang satu ganteng yang satunya cantik!"Begitulah bisik-bisik yang terdengar di sepanjang area kampus pagi ini.Bagiamana tidak,Bima adalah ketua BEM banyak cewek-cewek yang menyukainya,sedangkan Nessa merupakan cewek populer yang terkenal dengan kecantikan dan juga ke bar-baran nya."Thanks ya Bim, kalau gitu Gue ke kelas dulu!" ujar Nessa."Sama-sama Ness!" jawabnya tersenyum."Oh ya,nanti hari minggu jadi kan?"tanya Bima saat Nessa akan berbalik meninggalkan nya.
"Apa?"Jadi Om mau ninggalin Aku di sini?"tanya Nessa tak percaya."Saya masih ada urusan!"jawab Arga datar berlalu meninggalkan Nessa yang sudah sangat kesal."Dasar calon suami laknat!"maki Nessa melihat punggung Arga yang mulai menjauh dan masuk ke dalam mobilnya."Argh!"Awas aja nanti!"kesal Nessa keluar dari restauran tersebut."Hallo Dim lo di mana?"tanya Nessa menghubungi adiknya."Masih di sekolah,ada apa?"Tolong jemput Gue dong di restauran X!"Nggak bisa,Gue sama anak-anak mau latihan basket!"Ck,Lo sama aja ya sama Om-om galak itu!"Om-om yang mana?lagian lo ngapain sih di sana?"Gue tadi di jemput sama tuh orang dan sekarang dia malah ninggalin Gue di sini!",gerutu Nessa."Hahahaha makanya jadi cewek jangan nyebelin di tinggal kan lo!"ucap Dimas tertawa tidak membantu nya sama sekali."Nggak guna lo jadi adek!"balas Nessa kesal dan memutuskan sambungan te
Bunyi alarm yang memekakkan telinga dapat membangun kan siapa saja,namun tidak dengan gadis yang usianya sebentar lagi menginjak 20 tahun.Dia masih setia bergelung di balik selimut tebal miliknya."Nessa!"Bangun!Teriak Melda memenuhi setiap penjuru rumah,bahkan asisten rumah tangga mereka sudah memaklumi hal itu.Mereka sudah terbiasa mendengar drama Ibu dan anak itu setiap paginya.Nessa yang kaget segera bangun dan mematikan weker yang tidak berfungsi sama sekali bagi nya.Entah untuk apa Dia menyetel alarm setiap malamnya kalau suara mamanya lebih bermanfaat dari jam weker tersebut.Melda masuk ke dalam kamar Nessa sambil berkacak pinggang."Kamu ya,apa nggak capek kesiangan terus tiap hari!alarm kamu itu tidak berfungsi sama sekali hanya mengganggu telinga orang rumah saja!"Aku nggak dengar Ma!"jawab Nessa sambil menguap besar."Lihat sekarang jam berapa!"ucap Melda.Nessa melihat jam dan ternyata benar sekarang sudah jam 9,itu artinya Dia sudah telat.Hari ini Dia ada mata kuliah
Sementara itu di sebuah perusahaan seorang pria baru saja selesai meeting dengan kliennya.Dia adalah Arga Dewantara CEO sekaligus penerus satu-satunya dari PT.Kencana Abadi.Arga adalah Pria dingin dan keras dalam bekerja,Dia tidak pandang bulu dalam berbisnis.Wataknya yang keras dan berkharisma di tambah memiliki wajah yang sangat tampan membuat banyak wanita menggilainya.Bahkan tak jarang mereka rela melemparkan tubuh nya untuk Pria kaya seperti Arga."Saya sudah menghubungi gadis itu Pak!"ucap Ray asisten sekaligus sahabat dekat Arga."Temui dirinya!"Baik Pak,kalau begitu saya permisi!"jawab Ray dan segera keluar dari Ruangan CEO tersebut.****************Nessa tengah menunggu seseorang di sebuah cafe,sebelumnya mereka sudah berjanji untuk bertemu di sana."Mana sih ini orang?"gerutu Nessa,hari ini benar-benar membuat moodnya berantakan."Permisi Nona,maaf saya sedikit terlambat!"ucap seorang pria membuat Nessa menoleh."Ah iya,silahkan duduk!"balas Nessa.Ray duduk di hadapan Ne