"Apa kau tidak punya mata?
"maaf Om,Aku nggak sengaja!"ucap Nessa sekali lagi yang membuat pria itu semakin marah. "Kau!"tunjuk Arga marah,ya pria itu adalah Arga. "Apa?saya kan udah bilang nggak sengaja Om,dan saya juga sudah minta maaf!"jawab Nessa tidak ada rasa takut sama sekali. "Udah Ness,kita ke kampus sekarang yuk ngeri Gue liat tatapannya!"bisik Sonya. "Maaf Pak,saya baru dari toilet!"ucap Ray yang baru saja sampai dan melihat Boss nya sedang berbicara dengan seseorang wanita. "Minta orang mengantar pakaian saya sekarang!"perintah Arga marah. "Loh,Anda bukannya yang kemarin ya?"tunjuk Nessa saat melihat Ray. Ray menoleh,dirinya cukup terkejut dengan kehadiran gadis yang di temui nya kemarin.Dahi Arga berkerut saat melihat gadis menyebalkan ini kenal dengan asistennya. "Apa kau mengenalnya Ray?"tanya Arga. "Iya Pak,Dia gadis yang saya temui kemarin!"jawab Ray membuat Arga seketika teringat dengan foto yang di perlihatkan Ray kemarin. "Jadi Kau orangnya!"ucap Arga menatap sinis Nessa. "Udah yuk Ness,kita hampir telat nih Gue nggak mau di hukum gara-gara lo ya!"ucap Sonya menarik Nessa untuk segera pergi dari sana. "Dasar tidak bertanggung jawab!"sindir Arga saat Nessa sudah sampai di depan pintu masuk cafe. Nessa beneran kesal dengan pria arogan yang baru saja Dia tabrak. "Jadi Om mau saya bertanggung jawab?"tanya Nessa berbalik menatap tajam Arga. Ray terkejut sekaligus ingin tertawa saat mendengar Nessa memanggil atasannya itu dengan sebutan Om. "Apa Kau yakin Nona?yang kemarin saja Kau belum menggantinya sekarang malah ingin bertanggung jawab dengan pakaian mahal ku ini!"sinis Arga yang membuat Nessa benar-benar kesal dan ingin mengumpat Pria angkuh di depannya saat ini. "Lalu apa yang Om inginkan?saya nggak ada waktu buat ini,kalau Om mau saya bertanggung jawab buka saja celana Om sekarang!"ucap Nessa yang membuat Arga melotot tak percaya. "Dasar cewek gila! "Ya sudah kalau Om nggak mau saya mencucinya!"alas Nessa santai. "Ray,kita pergi sekarang!berurusan dengan cewek gila ini bisa membuat saya gila!"Kesal Arga berjalan keluar dari cafe tersebut meninggalkan Nessa. "Om kali yang gila,malah ngatain saya gila!"teriak Nessa. Arga tidak menjawabnya,Dia merasa sangat kesal dan marah dengan tingkah gadis yang berani sekali melawan setiap apa yang di katakan nya.Biasanya semua orang akan takut dan tunduk kepadanya,jangankan membantah menatap aura dingin nya saja sudah membuat nyali mereka menciut. "Batalkan meeting hari ini!"ucap Arga dingin menahan amarahnya. "Baik Pak!"jawab Ray fokus pada jalanan di depannya. "Desak gadis kecil itu untuk mau mengganti kerusakan mobil saya!jangan biarkan Dia lolos!"ultimatum Arga Dia benar-benar marah dengan orang yang berani melawan bahkan mengata-ngatai nya. **************** Sementara itu Nessa dan Sonya sudah berada di kampus,beruntung mereka tidak terlambat karena insiden tadi.Mulut Sonya sudah gatal dari tadi ingin menanyakan soal Pria yang mereka temui di cafe tadi tapi belum sempat karena Dosen mereka sudah keburu masuk kelas. "Nessa Putri Irawan!"Panggil Andi si Dosen killer. "Saya Pak!"jawab Nessa. "Apa kamu sudah mengerjakan tugas yang saya berikan kemarin!"perintahnya. "Sudah Pak! "Mana saya ingin lihat! Nessa bangun dari kursinya berjalan ke depan kelas membawa tugas yang sudah ia buat semalam suntuk.Sebenarnya ada waktu dua hari untuk mengerjakan nya,hanya saja Nessa Ingin semuanya cepat selesai. "Ini Pak!"ucap Nessa memberikan tugas tersebut. Pak Andi menatap ke arah Nessa dengan kaca mata yang bertengger di hidung nya.Terkadang Nessa berpikir mata atau hidungnya kah yang rabun. "Apa benar kamu yang mengerjakannya? "Beneran Pak,nggak mungkin juga Papa saya!!jawab Nessa. "Tapi kamu sudah mengerjakan semuanya?waktunya kan saya kasih 2 hari! "Sengaja Pak,biar saya nggak nemuin Bapak terus!"jawab Nessa. "Ini benar kamu yang bikin? "iya Pak,ya ampun nggak percaya-an banget! "Bisa saja kamu membayar orang lain untuk mengerjakannya!"ucap Andi yang membuat Nessa melongo mendengarnya. "Saya tidak seperti itu Pak,kalau Bapak nggak percaya tanya saja sama orang tua saya!"jawab Nessa jengah. "Untuk apa saya menanyakan itu,ini kan tugas kamu bukan tugas saya!"ucapnya yang membuat Nessa benar-benar kesal mendengarnya. "Iya Pak ini tugas saya jadi yang mengerjakannya pasti saya,kalau tugas Bapak nggk mungkin juga saya yang mengerjakannya!"jawab Nessa yang membuat seisi kelas menahan tawa mereka. "Ya sudah duduklah pusing saya melihat kamu!"ucap Andi. "Apa lagi saya Pak!"jawab Nessa berbalik kembali duduk di kursinya. "Apa kamu bilang? "Bapak terlihat lebih tampan dengan kemeja Pink itu!"jawab Nessa yang membuat seisi kelas tertawa mendengarnya. "Diam!"ucap Andi yang membuat semuanya langsung terdiam sambil menahan tawa. "Kamu baru tahu kalau saya tampan?kemana saja kamu selama ini?"ucap Andi percaya diri. Nessa hanya memutar bola matanya malas melihat sikap narsis Dosen tua itu. "Iya Pak kalau di liat dari kutub Utara sana menggunakan sedotan!"gumam Nessa yang tidak di dengar olehnya. Hampir dua jam lamanya mereka mendengarkan Dosen killer tersebut mengoceh di depan kelas.Entah apa yang di sampaikan nya namun mereka tidak bisa seenaknya keluar dari kelas,yang bisa saja membuat mereka bermasalah nantinya. "Ahh akhirnya kelar juga kelas hari ini!"ucap Sonya bernafas lega setelah Dosen nya keluar kelas. "Balik yuk!"ajak Nessa kepada Sonya. "Let's go!"jawabnya berdiri. Mereka keluar kelas berjalan beriringan menuju parkiran.Saat sampai di parkiran Bima yang baru saja selesai rapat BEM menghampiri Nessa. "Hay Ness,udah mau balik?"sapanya. "Hay Bim,iya nih kita mau balik!"jawab Nessa. "Lo nggak liat Gue Bim?"sindir Sonya. "Eh hay Son!"sapa Bima yang membuat Sonya mengerucut bibirnya. "Nama Gue Sonya bukan Son!emang gue cowok apa di panggil Son! "Hahaha terus lo maunya di panggil apa sama Bima?sayang?"ledek Nessa. "Dih mulut lo lemes banget,Dia udah punya gebetan kali!"jawab Sonya. "Siapa tahu lo pengen gitu!"balas Nessa. Bima hanya memperhatikan Nessa sedari tadi,caranya tertawa membuat Bima menaruh hati pada gadis cantik itu. "Bim! "Bima!"panggil Nessa saat melihat Bima hanya diam sambil menatapnya. "Ah iya kenapa?"jawab Bima gelagapan. "Ya elah merhatiin nya gitu banget!"cibir Sonya yang membuat Bima malu menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. "Kita cabut dulu ya,lo masih ada kelas?"tanya Nessa. "Iya,masih ada satu kelas lagi!"jawabnya. "Oh ya udah,kita duluan ya! "Ok,hati-hati ya!"ucap Bima yang di angguki oleh Nessa. Nessa berjalan lebih dulu menuju mobilnya meninggalkan Sonya yang masih berdiri di samping Bima. "Nggak sekalian di anter pulang biar nggak di liatin terus?"sindir Sonya. "Kira-kira Nessa udah punya pacar belum sih? "Mana Gue tahu,tanya aja sendiri!"jawab Sonya berjalan meninggalkan Bima menuju mobil Nessa. "Ck,tuh anak kenapa bete' mulu sih setiap Gue tanya!"gumam Bima. Nessa dan Sonya meninggalkan parkiran kampus. "Kayaknya Bima suka deh sama lo!"ucap Sonya. "Suka?jangan sembarangan ngomong Anya!"balas Nessa. "Gue bisa liat dari matanya tiap natap Lo! "Dia punya mata ya jelas lah Dia natap Gue!"jawab Nessa membuat Sonya merasa gemas dengan sahabatnya itu. "Tapi tatapannya itu beda Nessa,bahkan Dia sempat tanya kalau lo udah punya pacar atau belum!"ucap Sonya. Nessa tidak menanggapi ucapan sahabat nya itu,karena bagaimanapun juga Dia melihat Bima biasa-biasa saja saat melihat nya.Tidak seperti yang di katakan Sonya. "Oh iya,hampir aja Gue lupa! "Lo kenal sama cowok yang di cafe tadi?"Lo kenal sama cowok yang di cafe tadi?"tanya Sonya."Nggak!"jawab Nessa menatap jalanan di depannya."Kok lo bisa kenal sama cowok yang satunya lagi?"tanya Sonya heran."Gue belum cerita ya ke lo?"Cerita apa?lo nggak ad cerita apa-apa sama Gue!"jawab Sonya."Lupa gara-gara Dosen killer narsis itu hukum Gue kemarin!"ucap Nessa."Ya udah gimana ceritanya lo kenal sama asistennya tapi nggak kenal sama Boss nya?"tanya Sonya."Kemarin itu Gue nggak sengaja nabrak mobil tuh orang,karena buru-buru takut telat Gue sama si killer,eh nggak tahunya telat juga!"cerita Nessa."Terus?Nessa menceritakan semuanya pada Sonya tanpa ada yang di tutupi.Mulai dari minta ganti rugi sampai Dia mengatai Arga di telepon waktu itu."Gila sih lo menurut Gue!"ucap Sonya."Dia tu yang gila,minta ganti rugi seenak jidatnya aja!"kesal Nessa."Tapi walaupun begitu Dia ganteng banget loh Ness!"puji Sonya."Turun udah sampai!"balas Nessa yang tidak menghiraukan ucapan sahabatnya itu."Asistennya juga ganteng tapi l
"Ck, dasar bocah pembawa petaka!" kesal Arga berlalu dari sana namun Nessa malah dengan beraninya menarik lengan Arga. "Apa Om bilang? pembawa petaka? yang ada Om tuh yang pembawa petaka! setiap Aku ketemu Om selalu saja membuat Aku sial!" balas Nessa tak mau kalah. "Eh bocah, bukankah Kau yang menabrak mobil Ku? Kau juga yang mengata-ngatai Ku di telepon, dan sekarang Kau juga yang menumpahkan minuman ke celana ku! apa lagi namanya kalau bukan pembawa petaka?" sarkas Arga menatap tajam Nessa. "Tapi itu kan nggak sengaja!" jawab Nessa tak mau kalah yang membuat Arga semakin gregetan dengan gadis yang ada di hadapannya saat ini. Orang tua mereka yang tengah berada di ruang tamu mendengar keributan tersebut dari arah dapur. Mereka segera melihatnya dan terkejut saat menyaksikan ke-dua nya tengah perang mulut. "Kalian sudah saling kenal?" tanya Surya membuat kedua nya menoleh. "Nggak!" jawab mereka serentak. "Terus kenapa kalian ribut?" tanya Irawan bingung. "Om ini yang mulai du
"Dim, kamu berasa liat orang nggak sih?" tanya Melda pada puteranya yang baru saja sampai di meja makan."Liat Ma, kenapa emangnya?" tanya Dimas."Tapi kenapa dari tadi nggak kedengaran suaranya ya?" tanya Melda yang lagi-lagi menyindir puteri nya itu."Lagi sariawan kali Ma, atau lagi puasa ngomong!" jawab Dimas ikut memojokkan Nessa.Nessa yang merasa jengah segera berdiri dari posisinya, menyandang tas kuliahnya dan segera pergi dari sana."Nessa!" panggil Melda membuat langkahnya terhenti, lalu menoleh kebelakang menatap mamanya dengan wajah datar."Lebih baik kamu pikirkan soal perjodohan itu, kalau kamu nggak setuju menikah dengan Arga maka semua fasilitas akan Papa Mama sita!" ancam Melda."Mama sama Papa tuh kenapa sih? kenapa pakai acara jodoh-jodohin segala?" kesal Nessa akhirnya bersuara."Itu semua demi kebaikan kamu, Mama sama Papa cuma ingin yang terbaik buat kamu!" jawab Melda."Terbaik buat Aku atau terbaik buat Mama sama Papa?" tanya Nessa sinis."Apapun alasannya kam
"Orang seperti saya? memangnya saya seperti apa?" tanya Arga menatap tajam Nessa. "Om adalah orang yang paling nyebelin yang pernah aku temuin!" ketus Nessa. "Dan kamu orang ter-aneh yang pernah saya temui!" balas Arga tak mau kalah. "Terserah!" jawab Nessa pergi meninggalkan Arga. "Tunggu!" "Apa?" tanya Nessa berbalik menatap Arga. "Saya mau bicara sama kamu!" jawab Arga serius. "Ya udah bicara aja kalau gitu!" "Jangan di sini!" jawab Arga berjalan kembali ke kursi taman yang Ia tempati tadi. Nessa yang penasaran memilih mengikuti Arga walaupun sebenarnya Dia juga malas. Nessa ikut duduk di sebelah Arga namun sedikit berjarak agar tidak berdekatan. "Mau ngomong apa sih Om?" tanya Nessa setelah mereka duduk. "Saya mau bikin kesepakatan sama kamu!" jawab Arga yang membuat Nessa mengernyitkan dahinya. "Kesepakatan apa?" "Saya mau ki
"Gue setuju sama Nyokap Lo!" ucap Sonya tersenyum puas."Kampret!" sebenarnya lo teman Gue apa bukan sih?" kesal Nessa."Justru sebagai teman Gue setuju sama Nyokap Bokap lo, secara Dia hot banget!" ucap Sonya berbisik."Dasar omes lo!" balas Nessa menoyor kepala temannya itu."Jangan sampai hal ini tahu sama anak-anak kampus, kalau berita perjodohan Gue sampai menyebar lo orang pertama yang Gue cari!" ancam Nessa."Siap, lo tenang aja!" jawab Sonya tersenyum.Selesai kelas mereka keluar menuju kantin.Belajar lebih kurang 2 jam juga membuat mereka merasa lapar."Hay?" sapa Bima yang datang menghampiri mereka."Hay?" jawab Nessa ramah."Baru selesai kelas?" tanya Bima."Iya, lo juga?" tanya Nessa balik."Belum, baru nyampe gue!" jawab Bima yang di angguki oleh Nessa.Sonya datang dengan membawa 2 mangkok bakso di tangannya. Karena pengunjung kantin sedang ramai akhirnya Dia berinisi
"Aku tungguin, lagian hari ini Aku ada rapat BEM sampai sore!" jawab Bima tersenyum membuat Nessa mau tak mau tetap pergi dengannya."Owh, ya udah kalau gitu!" ucap Nessa masuk ke dalam mobil Bima.Sesampainya di kampus banyak pasang mata yang memperhatikan kedatangan mereka."Itu bukannya Bima sama Nessa?""Sejak kapan mereka dekat?""Kalian nggak tahu, kalau akhir-akhir ini Bima sering datang ke fakultasnya Nessa!"Cocok sih, yang satu ganteng yang satunya cantik!"Begitulah bisik-bisik yang terdengar di sepanjang area kampus pagi ini.Bagiamana tidak,Bima adalah ketua BEM banyak cewek-cewek yang menyukainya,sedangkan Nessa merupakan cewek populer yang terkenal dengan kecantikan dan juga ke bar-baran nya."Thanks ya Bim, kalau gitu Gue ke kelas dulu!" ujar Nessa."Sama-sama Ness!" jawabnya tersenyum."Oh ya,nanti hari minggu jadi kan?"tanya Bima saat Nessa akan berbalik meninggalkan nya.
"Apa?"Jadi Om mau ninggalin Aku di sini?"tanya Nessa tak percaya."Saya masih ada urusan!"jawab Arga datar berlalu meninggalkan Nessa yang sudah sangat kesal."Dasar calon suami laknat!"maki Nessa melihat punggung Arga yang mulai menjauh dan masuk ke dalam mobilnya."Argh!"Awas aja nanti!"kesal Nessa keluar dari restauran tersebut."Hallo Dim lo di mana?"tanya Nessa menghubungi adiknya."Masih di sekolah,ada apa?"Tolong jemput Gue dong di restauran X!"Nggak bisa,Gue sama anak-anak mau latihan basket!"Ck,Lo sama aja ya sama Om-om galak itu!"Om-om yang mana?lagian lo ngapain sih di sana?"Gue tadi di jemput sama tuh orang dan sekarang dia malah ninggalin Gue di sini!",gerutu Nessa."Hahahaha makanya jadi cewek jangan nyebelin di tinggal kan lo!"ucap Dimas tertawa tidak membantu nya sama sekali."Nggak guna lo jadi adek!"balas Nessa kesal dan memutuskan sambungan te
Bunyi alarm yang memekakkan telinga dapat membangun kan siapa saja,namun tidak dengan gadis yang usianya sebentar lagi menginjak 20 tahun.Dia masih setia bergelung di balik selimut tebal miliknya."Nessa!"Bangun!Teriak Melda memenuhi setiap penjuru rumah,bahkan asisten rumah tangga mereka sudah memaklumi hal itu.Mereka sudah terbiasa mendengar drama Ibu dan anak itu setiap paginya.Nessa yang kaget segera bangun dan mematikan weker yang tidak berfungsi sama sekali bagi nya.Entah untuk apa Dia menyetel alarm setiap malamnya kalau suara mamanya lebih bermanfaat dari jam weker tersebut.Melda masuk ke dalam kamar Nessa sambil berkacak pinggang."Kamu ya,apa nggak capek kesiangan terus tiap hari!alarm kamu itu tidak berfungsi sama sekali hanya mengganggu telinga orang rumah saja!"Aku nggak dengar Ma!"jawab Nessa sambil menguap besar."Lihat sekarang jam berapa!"ucap Melda.Nessa melihat jam dan ternyata benar sekarang sudah jam 9,itu artinya Dia sudah telat.Hari ini Dia ada mata kuliah