Arga pulang dari kantor pukul 6 sore,perawakannya yang dingin membuat para pekerja di rumah mewah tersebut begitu menghormatinya.
"Arga, besok Papa ingin mengenalkan kamu dengan sahabat Papa! "Siapa Pa?"tanya Arga. "Dia sahabat Papa dari SMP,karena kesibukan masing-masing membuat kita jarang bertemu!"jawab Surya. Selesai makan malam Arga menuju ruang kerjanya,ada beberapa pekerjaan yang belum sempat ia periksa saat di kantor tadi. **************** Sementara itu di kediaman orang tua Nessa,gadis itu tengah mengerjakan tugas tambahan yang di berikan oleh dosennya. "Dasar Dosen killer,ngasih tugas nggak kira-kira!"gerutu Nessa. Walaupun Nessa kurang disiplin waktu namun dirinya adalah anak yang cerdas dan pintar.Terbukti nilai IPK nya di setiap semester selalu saja bagus.Itu lah kadang yang membuat orang tuanya bangga namun terkadang juga suka membuat mamanya darah tinggi dengan kelakuan nya. Pukul 02.00 dini hari Nessa baru selesai dengan tugasnya,alhasil membuatnya tidur larut malam dan pasti akan terlambat lagi nantinya.Namun beruntung besok Dia tidak ada kelas pagi, hanya ada kelas jam 1 siang yaitu dengan Pak Andi si Dosen killer. ********* Pagi menyapa,sinar mentari mulai masuk ke celah kamar Nessa,namun tidak membuat gadis itu terbangun sedikitpun.Melda yang tahu anak gadisnya masih molor segera menaiki tangga menuju kamar Nessa. Pemandangan yang pertama kali ia lihat adalah,melihat kamar anak gadisnya yang seperti kapal pecah.Buku berserakan di lantai dan juga di meja.Bahkan sisa bungkus cemilan juga berserakan di lantai tidak di masukkan ke dalam tong sampah. "Ya ampun punya anak gadis nggak ada cinta kebersihan sama sekali!"gerutu Melda. "Betah banget tidur dengan keadaan kamar seperti kandang ayam begini! "Nessa,bangun!"ucap Melda menarik selimut yang membungkus tubuh putri nya. "Apa sih Ma Aku masih ngantuk!"balasnya dengan mata terpejam. "Ini kamar kamu berantakan banget,buruan beresin!"pekik Melda. "Nanti aja Ma,masih ngantuk banget ini! "Emang semalam kamu tidur jam berapa ha?"tanya Melda berkacak pinggang. "Jam 2!"gumam Nessa karena saking mengantuk nya. "Benar-benar nih anak,pasti kemarin kena hukum lagi tu!"gerutu Melda berlalu dari kamar putrinya karena di bangunkan pun percuma. "Nessa belum bangun Ma?"tanya Irawan suaminya. "Belum Pa,masih molor habis begadang semalaman ngerjain tugas!"jawab Melda. "Pusing Papa liat kelakuan Nessa!"ucap Irawan. "Mama juga pusing Pa,tiap hari teriak-teriak bangunin Dia,tapi anehnya nilai IPK nya tetap aja bagus nggak ada yang jelek satupun!"jawab Melda heran. "Untung saja otaknya pinter,setidaknya ada yang di banggain lah dari Dia!"ucap Irawan. Dimas baru saja keluar dari kamarnya,Dimas Putra Irawan adalah adik laki-laki nya Nessa Putri Irawan.Saat ini cowok tampan itu tengah duduk di bangku kelas 3 SMA.Umur mereka hanya berjarak 2 tahun. "Pagi Ma,Pa?"sapanya saat sampai di meja makan untuk sarapan. "Pagi!"jawab mereka bersamaan. "Kak Nessa mana? apa masih seperti biasanya?"tanya Ray mulai menikmati sarapannya. "Itu kamu tahu Dek!"jawab Melda yang membuat Dimas terkekeh melihat wajah kesal mamanya. Melda memang kesal dengan kelakuan putrinya namun di dalam hatinya Dia sangat menyayangi Nessa.Dia selalu ingin yang terbaik untuk kedua anaknya. "Jangan lupa beri tahu Nessa mengenai pembicaraan kita semalam ya Ma!"ucap Irawan setelah selesai sarapan. "Apa Papa yakin hal ini akan berhasil?"tanya Melda ragu. "Hanya itu satu-satunya cara agar bisa membuat nya berubah Ma!"jawab Irawan. "Semoga saja Pa,karena Mama ingin yang terbaik buat Nessa!"ucap Melda. Dimas hanya menyimak obrolan ke-dua orang tuanya,Dia tidak berminat ikut campur dengan apa yang di bicarakan mereka. Pukul 11 beranjak siang Nessa baru bangun dari tidurnya.Dia segera menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.Tidurnya cukup puas karena tidak ada kelas pagi yang membuatnya terburu-buru. Selesai mandi dan berpakaian Nessa segera turun ke bawah,perutnya terasa lapar namun Dia sudah ada janji dengan Sonya untuk lunch di cafe yang tidak jauh dari kampus mereka. "Sudah bangun Nona?"cibir Melda saat melihat Nessa menuruni tangga. "Sudah mamaku sayang!"awab Nessa mencium pipi Melda. "Mau berangkat sekarang?"tanya Melda. "Iya Ma,udah ada janji sama Sonya di cafe dekat kampus!"jawab Nessa. "Kamar kamu udah nggak kayak kandang ayam lagi kan? "Hehehehe nanti Aku beresin ya Ma,sekarang Aku buru-buru!"jawab Nessa yang membuat Melda menggelengkan kepalanya heran. "Nanti pulangnya jam berapa?"tanya Melda menyusul Nessa ke depan rumah. "Paling sore udah sampai rumah!"jawab Nessa. "Nanti jam 7 malam Papa mau ngajak kita dinner,ingat jangan telat pulang nya!"ingat Melda membuat langkah Nessa terhenti dan berbalik menatap mamanya. "Tumben? "Udah ikut aja,ingat jangan pulang telat!"ingat Melda sekali lagi. "Iya mamaku sayang,cintaku,love you ku!"jawab Nessa gemas karena mamanya terdengar cerewet sekali. Melda hanya menggelengkan kepala mendengar jawaban putrinya. "Aku pergi dulu ya Ma! "Hati-hati bawa mobilnya!"jawab Melda yang di acungi jempol oleh Nessa. Mama dan papanya belum tahu soal insiden yang menimpa nya kemarin pagi.Dia takut memberi tahu, karena pasti nantinya Dia tidak di perbolehkan lagi membawa mobil. Sekitar 20 menit Nessa sudah sampai di parkiran cafe tempat ia janjian dengan Sonya sahabatnya.Nessa masuk ke dalam cafe tersebut dan ternyata Sonya sudah sampai lebih dulu dari nya. "Ngaret banget lo!"kesal Sonya karena mereka janjian jam 12 tapi Nessa malah terlambat 15 menit yamg membuat Sonya menunggunya dari tadi. "Hehe sorry,tadi nyokap Gue bawel soalnya!"jawab Nessa. "Molor terus sih kerjaan lo!"cibir Sonya. "Mau gimana lagi,lo belum pesan?"tanya Nessa. "Belum,perut Gue sampai kembung kebanyakan minum gara-gara nungguin lo!"kesal Sonya. "Maaf kanjeng ratu,ya udah sebagai gantinya lo pesan apa aja Gue yang bayar!"ucap Nessa. "Asyik,gitu dong!"girang Sonya. "Anjir,giliran gratis aja lo girang kayak monyet dapat pisang!"canda Nessa. "Asem lo ngatain Gue monyet,kalau Gue monyet berarti lo induk monyet nya!"balas Sonya tak mau kalah. "Hahahaha berarti sama-sama monyet dong!"balas Nessa tertawa.Mereka tertawa bersama membuat pengunjung yang lain melihat ke arah mereka.Namun mereka tidak peduli sama sekali. Selesai makan siang,mereka segera menuju kampus karena sebentar lagi kelas akan di mulai.Nessa memesan kopi terlebih dahulu karena khawatir dirinya akan mengantuk saat kelas berlangsung,ketika perutnya kenyang maka dirinya akan mudah sekali mengantuk. Nessa membawa kopi di tangan nya,sesekali bercanda dengan Sonya dengan cerita yang tidak berfaedah mereka.Saat asyik bercanda Sonya tidak sengaja mendorong Nessa hingga kopi yang berada di tangannya terjatuh dan mengenai celana serta sepatu seseorang di depannya. "Ahh!!!",erang Pria tersebut saat celananya terkena tumpahan kopi panas yang di bawa Nessa.Hal itu membuat Nessa seketika panik begitu juga dengan Sonya. "Ya ampun maaf,Gue nggak sengaja!"ucap Nessa berusaha membersihkan tumpahan kopi di celana Pria tersebut. "Stop!"ucapnya kesal membuat pergerakan tangan Nessa berhenti. Nessa mendongakkan kepalanya melihat orang yang ia tumpahkan kopi.Seketika tatapan mereka bertemu,Pria tersebut menatap tajam Nessa yang membuat gadis itu menelan ludahnya kasar.Begitu juga dengan Sonya Dia bisa melihat kemarahan dari wajah pria tersebut. "Maaf Om,saya nggak sengaja!"ucap Nessa memberanikan diri. "Apa kau tidak punya mata?"Apa kau tidak punya mata?"maaf Om,Aku nggak sengaja!"ucap Nessa sekali lagi yang membuat pria itu semakin marah."Kau!"tunjuk Arga marah,ya pria itu adalah Arga."Apa?saya kan udah bilang nggak sengaja Om,dan saya juga sudah minta maaf!"jawab Nessa tidak ada rasa takut sama sekali."Udah Ness,kita ke kampus sekarang yuk ngeri Gue liat tatapannya!"bisik Sonya."Maaf Pak,saya baru dari toilet!"ucap Ray yang baru saja sampai dan melihat Boss nya sedang berbicara dengan seseorang wanita."Minta orang mengantar pakaian saya sekarang!"perintah Arga marah."Loh,Anda bukannya yang kemarin ya?"tunjuk Nessa saat melihat Ray.Ray menoleh,dirinya cukup terkejut dengan kehadiran gadis yang di temui nya kemarin.Dahi Arga berkerut saat melihat gadis menyebalkan ini kenal dengan asistennya."Apa kau mengenalnya Ray?"tanya Arga."Iya Pak,Dia gadis yang saya temui kemarin!"jawab Ray membuat Arga seketika teringat dengan foto yang di perlihatkan Ray kemarin."Jadi Kau orangnya!"ucap Arga menatap sinis
"Lo kenal sama cowok yang di cafe tadi?"tanya Sonya."Nggak!"jawab Nessa menatap jalanan di depannya."Kok lo bisa kenal sama cowok yang satunya lagi?"tanya Sonya heran."Gue belum cerita ya ke lo?"Cerita apa?lo nggak ad cerita apa-apa sama Gue!"jawab Sonya."Lupa gara-gara Dosen killer narsis itu hukum Gue kemarin!"ucap Nessa."Ya udah gimana ceritanya lo kenal sama asistennya tapi nggak kenal sama Boss nya?"tanya Sonya."Kemarin itu Gue nggak sengaja nabrak mobil tuh orang,karena buru-buru takut telat Gue sama si killer,eh nggak tahunya telat juga!"cerita Nessa."Terus?Nessa menceritakan semuanya pada Sonya tanpa ada yang di tutupi.Mulai dari minta ganti rugi sampai Dia mengatai Arga di telepon waktu itu."Gila sih lo menurut Gue!"ucap Sonya."Dia tu yang gila,minta ganti rugi seenak jidatnya aja!"kesal Nessa."Tapi walaupun begitu Dia ganteng banget loh Ness!"puji Sonya."Turun udah sampai!"balas Nessa yang tidak menghiraukan ucapan sahabatnya itu."Asistennya juga ganteng tapi l
"Ck, dasar bocah pembawa petaka!" kesal Arga berlalu dari sana namun Nessa malah dengan beraninya menarik lengan Arga. "Apa Om bilang? pembawa petaka? yang ada Om tuh yang pembawa petaka! setiap Aku ketemu Om selalu saja membuat Aku sial!" balas Nessa tak mau kalah. "Eh bocah, bukankah Kau yang menabrak mobil Ku? Kau juga yang mengata-ngatai Ku di telepon, dan sekarang Kau juga yang menumpahkan minuman ke celana ku! apa lagi namanya kalau bukan pembawa petaka?" sarkas Arga menatap tajam Nessa. "Tapi itu kan nggak sengaja!" jawab Nessa tak mau kalah yang membuat Arga semakin gregetan dengan gadis yang ada di hadapannya saat ini. Orang tua mereka yang tengah berada di ruang tamu mendengar keributan tersebut dari arah dapur. Mereka segera melihatnya dan terkejut saat menyaksikan ke-dua nya tengah perang mulut. "Kalian sudah saling kenal?" tanya Surya membuat kedua nya menoleh. "Nggak!" jawab mereka serentak. "Terus kenapa kalian ribut?" tanya Irawan bingung. "Om ini yang mulai du
"Dim, kamu berasa liat orang nggak sih?" tanya Melda pada puteranya yang baru saja sampai di meja makan."Liat Ma, kenapa emangnya?" tanya Dimas."Tapi kenapa dari tadi nggak kedengaran suaranya ya?" tanya Melda yang lagi-lagi menyindir puteri nya itu."Lagi sariawan kali Ma, atau lagi puasa ngomong!" jawab Dimas ikut memojokkan Nessa.Nessa yang merasa jengah segera berdiri dari posisinya, menyandang tas kuliahnya dan segera pergi dari sana."Nessa!" panggil Melda membuat langkahnya terhenti, lalu menoleh kebelakang menatap mamanya dengan wajah datar."Lebih baik kamu pikirkan soal perjodohan itu, kalau kamu nggak setuju menikah dengan Arga maka semua fasilitas akan Papa Mama sita!" ancam Melda."Mama sama Papa tuh kenapa sih? kenapa pakai acara jodoh-jodohin segala?" kesal Nessa akhirnya bersuara."Itu semua demi kebaikan kamu, Mama sama Papa cuma ingin yang terbaik buat kamu!" jawab Melda."Terbaik buat Aku atau terbaik buat Mama sama Papa?" tanya Nessa sinis."Apapun alasannya kam
"Orang seperti saya? memangnya saya seperti apa?" tanya Arga menatap tajam Nessa. "Om adalah orang yang paling nyebelin yang pernah aku temuin!" ketus Nessa. "Dan kamu orang ter-aneh yang pernah saya temui!" balas Arga tak mau kalah. "Terserah!" jawab Nessa pergi meninggalkan Arga. "Tunggu!" "Apa?" tanya Nessa berbalik menatap Arga. "Saya mau bicara sama kamu!" jawab Arga serius. "Ya udah bicara aja kalau gitu!" "Jangan di sini!" jawab Arga berjalan kembali ke kursi taman yang Ia tempati tadi. Nessa yang penasaran memilih mengikuti Arga walaupun sebenarnya Dia juga malas. Nessa ikut duduk di sebelah Arga namun sedikit berjarak agar tidak berdekatan. "Mau ngomong apa sih Om?" tanya Nessa setelah mereka duduk. "Saya mau bikin kesepakatan sama kamu!" jawab Arga yang membuat Nessa mengernyitkan dahinya. "Kesepakatan apa?" "Saya mau ki
"Gue setuju sama Nyokap Lo!" ucap Sonya tersenyum puas."Kampret!" sebenarnya lo teman Gue apa bukan sih?" kesal Nessa."Justru sebagai teman Gue setuju sama Nyokap Bokap lo, secara Dia hot banget!" ucap Sonya berbisik."Dasar omes lo!" balas Nessa menoyor kepala temannya itu."Jangan sampai hal ini tahu sama anak-anak kampus, kalau berita perjodohan Gue sampai menyebar lo orang pertama yang Gue cari!" ancam Nessa."Siap, lo tenang aja!" jawab Sonya tersenyum.Selesai kelas mereka keluar menuju kantin.Belajar lebih kurang 2 jam juga membuat mereka merasa lapar."Hay?" sapa Bima yang datang menghampiri mereka."Hay?" jawab Nessa ramah."Baru selesai kelas?" tanya Bima."Iya, lo juga?" tanya Nessa balik."Belum, baru nyampe gue!" jawab Bima yang di angguki oleh Nessa.Sonya datang dengan membawa 2 mangkok bakso di tangannya. Karena pengunjung kantin sedang ramai akhirnya Dia berinisi
"Aku tungguin, lagian hari ini Aku ada rapat BEM sampai sore!" jawab Bima tersenyum membuat Nessa mau tak mau tetap pergi dengannya."Owh, ya udah kalau gitu!" ucap Nessa masuk ke dalam mobil Bima.Sesampainya di kampus banyak pasang mata yang memperhatikan kedatangan mereka."Itu bukannya Bima sama Nessa?""Sejak kapan mereka dekat?""Kalian nggak tahu, kalau akhir-akhir ini Bima sering datang ke fakultasnya Nessa!"Cocok sih, yang satu ganteng yang satunya cantik!"Begitulah bisik-bisik yang terdengar di sepanjang area kampus pagi ini.Bagiamana tidak,Bima adalah ketua BEM banyak cewek-cewek yang menyukainya,sedangkan Nessa merupakan cewek populer yang terkenal dengan kecantikan dan juga ke bar-baran nya."Thanks ya Bim, kalau gitu Gue ke kelas dulu!" ujar Nessa."Sama-sama Ness!" jawabnya tersenyum."Oh ya,nanti hari minggu jadi kan?"tanya Bima saat Nessa akan berbalik meninggalkan nya.
"Apa?"Jadi Om mau ninggalin Aku di sini?"tanya Nessa tak percaya."Saya masih ada urusan!"jawab Arga datar berlalu meninggalkan Nessa yang sudah sangat kesal."Dasar calon suami laknat!"maki Nessa melihat punggung Arga yang mulai menjauh dan masuk ke dalam mobilnya."Argh!"Awas aja nanti!"kesal Nessa keluar dari restauran tersebut."Hallo Dim lo di mana?"tanya Nessa menghubungi adiknya."Masih di sekolah,ada apa?"Tolong jemput Gue dong di restauran X!"Nggak bisa,Gue sama anak-anak mau latihan basket!"Ck,Lo sama aja ya sama Om-om galak itu!"Om-om yang mana?lagian lo ngapain sih di sana?"Gue tadi di jemput sama tuh orang dan sekarang dia malah ninggalin Gue di sini!",gerutu Nessa."Hahahaha makanya jadi cewek jangan nyebelin di tinggal kan lo!"ucap Dimas tertawa tidak membantu nya sama sekali."Nggak guna lo jadi adek!"balas Nessa kesal dan memutuskan sambungan te