Share

Chapter 3

Arga pulang dari kantor pukul 6 sore,perawakannya yang dingin membuat para pekerja di rumah mewah tersebut begitu menghormatinya.

"Arga, besok Papa ingin mengenalkan kamu dengan sahabat Papa!

"Siapa Pa?"tanya Arga.

"Dia sahabat Papa dari SMP,karena kesibukan masing-masing membuat kita jarang bertemu!"jawab Surya.

Selesai makan malam Arga menuju ruang kerjanya,ada beberapa pekerjaan yang belum sempat ia periksa saat di kantor tadi.

****************

Sementara itu di kediaman orang tua Nessa,gadis itu tengah mengerjakan tugas tambahan yang di berikan oleh dosennya.

"Dasar Dosen killer,ngasih tugas nggak kira-kira!"gerutu Nessa.

Walaupun Nessa kurang disiplin waktu namun dirinya adalah anak yang cerdas dan pintar.Terbukti nilai IPK nya di setiap semester selalu saja bagus.Itu lah kadang yang membuat orang tuanya bangga namun terkadang juga suka membuat mamanya darah tinggi dengan kelakuan nya.

Pukul 02.00 dini hari Nessa baru selesai dengan tugasnya,alhasil membuatnya tidur larut malam dan pasti akan terlambat lagi nantinya.Namun beruntung besok Dia tidak ada kelas pagi, hanya ada kelas jam 1 siang yaitu dengan Pak Andi si Dosen killer.

*********

Pagi menyapa,sinar mentari mulai masuk ke celah kamar Nessa,namun tidak membuat gadis itu terbangun sedikitpun.Melda yang tahu anak gadisnya masih molor segera menaiki tangga menuju kamar Nessa.

Pemandangan yang pertama kali ia lihat adalah,melihat kamar anak gadisnya yang seperti kapal pecah.Buku berserakan di lantai dan juga di meja.Bahkan sisa bungkus cemilan juga berserakan di lantai tidak di masukkan ke dalam tong sampah.

"Ya ampun punya anak gadis nggak ada cinta kebersihan sama sekali!"gerutu Melda.

"Betah banget tidur dengan keadaan kamar seperti kandang ayam begini!

"Nessa,bangun!"ucap Melda menarik selimut yang membungkus tubuh putri nya.

"Apa sih Ma Aku masih ngantuk!"balasnya dengan mata terpejam.

"Ini kamar kamu berantakan banget,buruan beresin!"pekik Melda.

"Nanti aja Ma,masih ngantuk banget ini!

"Emang semalam kamu tidur jam berapa ha?"tanya Melda berkacak pinggang.

"Jam 2!"gumam Nessa karena saking mengantuk nya.

"Benar-benar nih anak,pasti kemarin kena hukum lagi tu!"gerutu Melda berlalu dari kamar putrinya karena di bangunkan pun percuma.

"Nessa belum bangun Ma?"tanya Irawan suaminya.

"Belum Pa,masih molor habis begadang semalaman ngerjain tugas!"jawab Melda.

"Pusing Papa liat kelakuan Nessa!"ucap Irawan.

"Mama juga pusing Pa,tiap hari teriak-teriak bangunin Dia,tapi anehnya nilai IPK nya tetap aja bagus nggak ada yang jelek satupun!"jawab Melda heran.

"Untung saja otaknya pinter,setidaknya ada yang di banggain lah dari Dia!"ucap Irawan.

Dimas baru saja keluar dari kamarnya,Dimas Putra Irawan adalah adik laki-laki nya Nessa Putri Irawan.Saat ini cowok tampan itu tengah duduk di bangku kelas 3 SMA.Umur mereka hanya berjarak 2 tahun.

"Pagi Ma,Pa?"sapanya saat sampai di meja makan untuk sarapan.

"Pagi!"jawab mereka bersamaan.

"Kak Nessa mana? apa masih seperti biasanya?"tanya Ray mulai menikmati sarapannya.

"Itu kamu tahu Dek!"jawab Melda yang membuat Dimas terkekeh melihat wajah kesal mamanya.

Melda memang kesal dengan kelakuan putrinya namun di dalam hatinya Dia sangat menyayangi Nessa.Dia selalu ingin yang terbaik untuk kedua anaknya.

"Jangan lupa beri tahu Nessa mengenai pembicaraan kita semalam ya Ma!"ucap Irawan setelah selesai sarapan.

"Apa Papa yakin hal ini akan berhasil?"tanya Melda ragu.

"Hanya itu satu-satunya cara agar bisa membuat nya berubah Ma!"jawab Irawan.

"Semoga saja Pa,karena Mama ingin yang terbaik buat Nessa!"ucap Melda.

Dimas hanya menyimak obrolan ke-dua orang tuanya,Dia tidak berminat ikut campur dengan apa yang di bicarakan mereka.

Pukul 11 beranjak siang Nessa baru bangun dari tidurnya.Dia segera menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.Tidurnya cukup puas karena tidak ada kelas pagi yang membuatnya terburu-buru.

Selesai mandi dan berpakaian Nessa segera turun ke bawah,perutnya terasa lapar namun Dia sudah ada janji dengan Sonya untuk lunch di cafe yang tidak jauh dari kampus mereka.

"Sudah bangun Nona?"cibir Melda saat melihat Nessa menuruni tangga.

"Sudah mamaku sayang!"awab Nessa mencium pipi Melda.

"Mau berangkat sekarang?"tanya Melda.

"Iya Ma,udah ada janji sama Sonya di cafe dekat kampus!"jawab Nessa.

"Kamar kamu udah nggak kayak kandang ayam lagi kan?

"Hehehehe nanti Aku beresin ya Ma,sekarang Aku buru-buru!"jawab Nessa yang membuat Melda menggelengkan kepalanya heran.

"Nanti pulangnya jam berapa?"tanya Melda menyusul Nessa ke depan rumah.

"Paling sore udah sampai rumah!"jawab Nessa.

"Nanti jam 7 malam Papa mau ngajak kita dinner,ingat jangan telat pulang nya!"ingat Melda membuat langkah Nessa terhenti dan berbalik menatap mamanya.

"Tumben?

"Udah ikut aja,ingat jangan pulang telat!"ingat Melda sekali lagi.

"Iya mamaku sayang,cintaku,love you ku!"jawab Nessa gemas karena mamanya terdengar cerewet sekali.

Melda hanya menggelengkan kepala mendengar jawaban putrinya.

"Aku pergi dulu ya Ma!

"Hati-hati bawa mobilnya!"jawab Melda yang di acungi jempol oleh Nessa.

Mama dan papanya belum tahu soal insiden yang menimpa nya kemarin pagi.Dia takut memberi tahu, karena pasti nantinya Dia tidak di perbolehkan lagi membawa mobil.

Sekitar 20 menit Nessa sudah sampai di parkiran cafe tempat ia janjian dengan Sonya sahabatnya.Nessa masuk ke dalam cafe tersebut dan ternyata Sonya sudah sampai lebih dulu dari nya.

"Ngaret banget lo!"kesal Sonya karena mereka janjian jam 12 tapi Nessa malah terlambat 15 menit yamg membuat Sonya menunggunya dari tadi.

"Hehe sorry,tadi nyokap Gue bawel soalnya!"jawab Nessa.

"Molor terus sih kerjaan lo!"cibir Sonya.

"Mau gimana lagi,lo belum pesan?"tanya Nessa.

"Belum,perut Gue sampai kembung kebanyakan minum gara-gara nungguin lo!"kesal Sonya.

"Maaf kanjeng ratu,ya udah sebagai gantinya lo pesan apa aja Gue yang bayar!"ucap Nessa.

"Asyik,gitu dong!"girang Sonya.

"Anjir,giliran gratis aja lo girang kayak monyet dapat pisang!"canda Nessa.

"Asem lo ngatain Gue monyet,kalau Gue monyet berarti lo induk monyet nya!"balas Sonya tak mau kalah.

"Hahahaha berarti sama-sama monyet dong!"balas Nessa tertawa.Mereka tertawa bersama membuat pengunjung yang lain melihat ke arah mereka.Namun mereka tidak peduli sama sekali.

Selesai makan siang,mereka segera menuju kampus karena sebentar lagi kelas akan di mulai.Nessa memesan kopi terlebih dahulu karena khawatir dirinya akan mengantuk saat kelas berlangsung,ketika perutnya kenyang maka dirinya akan mudah sekali mengantuk.

Nessa membawa kopi di tangan nya,sesekali bercanda dengan Sonya dengan cerita yang tidak berfaedah mereka.Saat asyik bercanda Sonya tidak sengaja mendorong Nessa hingga kopi yang berada di tangannya terjatuh dan mengenai celana serta sepatu seseorang di depannya.

"Ahh!!!",erang Pria tersebut saat celananya terkena tumpahan kopi panas yang di bawa Nessa.Hal itu membuat Nessa seketika panik begitu juga dengan Sonya.

"Ya ampun maaf,Gue nggak sengaja!"ucap Nessa berusaha membersihkan tumpahan kopi di celana Pria tersebut.

"Stop!"ucapnya kesal membuat pergerakan tangan Nessa berhenti.

Nessa mendongakkan kepalanya melihat orang yang ia tumpahkan kopi.Seketika tatapan mereka bertemu,Pria tersebut menatap tajam Nessa yang membuat gadis itu menelan ludahnya kasar.Begitu juga dengan Sonya Dia bisa melihat kemarahan dari wajah pria tersebut.

"Maaf Om,saya nggak sengaja!"ucap Nessa memberanikan diri.

"Apa kau tidak punya mata?

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status