Sementara itu di sebuah perusahaan seorang pria baru saja selesai meeting dengan kliennya.Dia adalah Arga Dewantara CEO sekaligus penerus satu-satunya dari PT.Kencana Abadi.
Arga adalah Pria dingin dan keras dalam bekerja,Dia tidak pandang bulu dalam berbisnis.Wataknya yang keras dan berkharisma di tambah memiliki wajah yang sangat tampan membuat banyak wanita menggilainya.Bahkan tak jarang mereka rela melemparkan tubuh nya untuk Pria kaya seperti Arga. "Saya sudah menghubungi gadis itu Pak!"ucap Ray asisten sekaligus sahabat dekat Arga. "Temui dirinya! "Baik Pak,kalau begitu saya permisi!"jawab Ray dan segera keluar dari Ruangan CEO tersebut. **************** Nessa tengah menunggu seseorang di sebuah cafe,sebelumnya mereka sudah berjanji untuk bertemu di sana. "Mana sih ini orang?"gerutu Nessa,hari ini benar-benar membuat moodnya berantakan. "Permisi Nona,maaf saya sedikit terlambat!"ucap seorang pria membuat Nessa menoleh. "Ah iya,silahkan duduk!"balas Nessa. Ray duduk di hadapan Nessa,Dia merasa terhipnotis dengan wajah cantik gadis yang ada di depannya saat ini.Hal itu membuat Nessa mengernyitkan dahinya karena sedari tadi Ray hanya menatapnya. "Maaf,apa bisa kita selesaikan sekarang?"tanya Nessa membuat Ray tersadar. "Ekhhm!",Ray berdehem sebentar untuk menghilangkan kecanggungan nya. "Baik,silahkan di cek biaya yang harus anda tanggung untuk kerusakannya!"ucap Ray menyodorkan map berwarna biru di hadapan Nessa. Nessa mengambil map tersebut dan membukanya,seketika matanya melebar dengan nominal angka yang tertera di kertas putih tersebut. "Ini orang meras Gue apa gimana?"batin Nessa. "Maaf sebelumnya,ini salah tulis apa gimana ya?"tanya Nessa. "Tidak Nona,itu sudah benar sesuai dengan biaya yang harus Nona bayar!"jawab Ray. "Geplak!"Nessa memukul meja yang membuat Ray terkejut, beruntung saat ini suasana cafe cukup sepi. "Ini namanya pemerasan,saya nggak akan bayar sebanyak itu!"ucap Nessa keberatan. "Gila nih cewek,main geplak aja nih meja!"batin Ray namun berusaha bersikap tenang untuk menjaga wibawanya. "Memang seperti itu nominal nya Nona,mobil yang Nona tabrak adalah keluaran terbaru dan barangnya limited edition!"jawab Ray. "Tapi nggak sampai segitu juga,orang mobilnya cuma penyok dikit doang!"balas Nessa masih tidak terima. "Jadi bagaimana Nona? "Saya nggak akan bayar,ini namanya pemerasan!"jawab Nessa menolak. "Kalau Nona tidak mau tanggung jawab,saya akan bawa masalah ini ke kantor polisi! "Biar saya yang bicara sama Boss Anda!"kesal Nessa karena Ia tidak mau berurusan dengan polisi. "Maaf Nona,Dia tidak bisa menerima telepon dari sembarangan orang!"jawab Ray yang membuat Nessa semakin kesal. "Sekaya apa sih Boss anda itu?apa kekayaannya melebihi Mark Zuckerberg ! "Yang jelas Dia bukan orang sembarangan Nona!"jelas Ray. "Pokoknya saya nggak akan ganti rugi sebanyak itu,saya ini masih mahasiswa mana punya uang sebanyak itu!lagian mobilnya tidak separah itu masih bisa di pakai kan?"kesal Nessa. "Cerewet sekali gadis ini!"batin Ray menggaruk kepalanya yang tiba-tiba saja gatal. Akhirnya mau tak mau Ray menghubungi Arga,melihat hal itu Nessa merampas ponsel Ray begitu saja. "Hallo?apa anda Boss nya? "Siapa kau?tanya Arga. "Seharusnya Anda sudah tahu siapa saya,dengar ya Tuan saya tidak akan mengganti rugi sebanyak itu!apa Anda sadar dengan apa yang anda lakukan?mobil Anda hanya penyok sedikit saja! "Saya ini hanya mahasiswa,mana mungkin saya memiliki uang sebanyak itu! "Ini namanya pemerasan,dan bilang sama asisten anda bawa kembali lampiran ganti rugi itu karena saya tidak akan membayarnya!"ucap Nessa panjang lebar dan memutuskan panggilnya begitu saja "Alamat kena amuk nih Gue!"batin Ray. Nessa meletakkan ponsel Ray secara kasar diatas meja kemudian pergi begitu saja yang membuat Ray semakin melongo di buatnya. Sementara itu Arga yang baru saja mendapat cercaan dari seorang yang tidak ia kenal membuat nya kesal sekaligus marah.Dia tidak tahu seperti apa wajah gadis yang menabrak mobilnya pagi tadi.Semua aturan dalam hidup Arga sudah di ketahui oleh orang-orang di sekeliling nya.Jadi tanpa di minta pun mereka sudah mengerti dan menjalankan tugasnya sendiri.Karena semua aturan dalam hidup seorang Arga sangatlah keras,hatinya juga keras tak mudah di sentuh oleh siapapun.Apa yang sudah menjadi aturannya harus di patuhi kalau tidak mereka harus siap dengan konsekuensi yang akan mereka terima. Ray sampai di perusahaan dengan wajah yang sudah tidak secerah tadi,Dia yakin Boss nya itu pasti akan memarahinya habis-habisan. "Maaf Pak,saya ti-- "Apa kerja Kau hanya main-main Ray!mengurus satu orang saja kau tidak becus!"sarkas Arga sebelum Ray menyelesaikan ucapan nya. "Cari tahu siapa gadis itu!"perintah Arga tanpa menatap asistennya itu sedikitpun. "Baik Pak! "2 menit dari sekarang!"perintah Arga dingin yang membuat bulu kuduk Ray meremang. Ray segera mencari tahu siapa Nessa saat itu juga,Dia tidak ingin membuat asannya itu menunggu yang berakhir membuat gajinya di potong. "Ini Pak!"ucap Ray yang tidak butuh waktu lama mencari siapa Nessa. Arga mengambil tab tersebut dan mulai membaca biodata gadis yang berani membentak nya tadi. "Kau yakin ini fotonya?"tanya Arga menatap Ray. "Yakin Pak! "Dasar bocah,berani sekali Dia membentak ku!"gumam Arga pelan. "Apa yang harus saya lakukan selanjutnya Pak?"tanya Ray. "Apa mobilnya sudah selesai di perbaiki?"tanya Arga. "Sudah Pak! "Keluar lah,melawan bocah kecil itu saja kau tidak bisa!cibir Arga. "Saya akan memaksa Dia untuk membayarnya Pak!"ucap Ray. "Sudahlah,biar saya yang mengurusnya!"jawab Arga yang membuat Ray mengernyitkan dahinya. "Apa?kenapa kau menatapku seperti itu??? "Ah tidak,kalau begitu saya permisi! Pak",ucap Ray. "Humm!"jawab Arga tanpa menatap Ray. Ray keluar dari ruang CEO tersebut,dirinya masih bingung kenapa Atasannya itu mau mengurus masalah ini sendiri.Biasanya Dia akan anti sekali berurusan dengan wanita.Bukan karena apa-apa Arga mau menemui Nessa,karena Dia ingin melihat sejauh mana nyali gadis tersebut saat bertemu dengannya nanti.Seumur-umur baru kali ini Arga di bentak oleh seseorang apalagi yang membentaknya adalah bocah 20 tahun. **************** Nessa baru saja sampai rumah jam 4 sore,tubuhnya benar-benar sangat lelah hari ini. "Kenapa tuh muka lecek amat!"tanya mamanya. "Hari ini apes banget Ma!"jawab Nessa menyandarkan tubuhnya di sofa. "Apes kenapa?karena telat lagi terus di hukum sama dosennya?"cibir Melda yang seolah hapal dengan kelakuan putrinya. "Tau ah Aku capek mau tidur!"jawab Nessa berdiri dan berlalu masuk ke kamarnya. "Jangan sampai melewatkan makan malam nya Ness!"teriak Melda namun tidak di jawab oleh Nessa. Saat sampai di kamar Nessa menghempaskan tubuhnya di ranjang,hari ini benar-benar hari yang melelahkan untuk nya.Kalau saja Papa dan mamanya tahu soal Dia menabrak mobil orang dan orangnya minta ganti rugi sampai 100 juta, pasti uang bulanannya akan di potong dan tidak boleh membawa mobil lagi.Nessa tidak ingin hal itu terjadi karena bagaimanapun juga Dia harus bisa bernegosiasi dengan pemilik mobil tersebut. **************** Arga pulang dari kantor pukul 6 sore,perawakannya yang dingin membuat para pekerja di rumah mewah tersebut begitu menghormatinya. "Arga, besok Papa ingin mengenalkan kamu dengan sahabat Papa!Arga pulang dari kantor pukul 6 sore,perawakannya yang dingin membuat para pekerja di rumah mewah tersebut begitu menghormatinya. "Arga, besok Papa ingin mengenalkan kamu dengan sahabat Papa!"Siapa Pa?"tanya Arga."Dia sahabat Papa dari SMP,karena kesibukan masing-masing membuat kita jarang bertemu!"jawab Surya.Selesai makan malam Arga menuju ruang kerjanya,ada beberapa pekerjaan yang belum sempat ia periksa saat di kantor tadi.****************Sementara itu di kediaman orang tua Nessa,gadis itu tengah mengerjakan tugas tambahan yang di berikan oleh dosennya."Dasar Dosen killer,ngasih tugas nggak kira-kira!"gerutu Nessa.Walaupun Nessa kurang disiplin waktu namun dirinya adalah anak yang cerdas dan pintar.Terbukti nilai IPK nya di setiap semester selalu saja bagus.Itu lah kadang yang membuat orang tuanya bangga namun terkadang juga suka membuat mamanya darah tinggi dengan kelakuan nya.Pukul 02.00 dini hari Nessa baru selesai dengan tugasnya,alhasil membuatnya tidur larut malam d
"Apa kau tidak punya mata?"maaf Om,Aku nggak sengaja!"ucap Nessa sekali lagi yang membuat pria itu semakin marah."Kau!"tunjuk Arga marah,ya pria itu adalah Arga."Apa?saya kan udah bilang nggak sengaja Om,dan saya juga sudah minta maaf!"jawab Nessa tidak ada rasa takut sama sekali."Udah Ness,kita ke kampus sekarang yuk ngeri Gue liat tatapannya!"bisik Sonya."Maaf Pak,saya baru dari toilet!"ucap Ray yang baru saja sampai dan melihat Boss nya sedang berbicara dengan seseorang wanita."Minta orang mengantar pakaian saya sekarang!"perintah Arga marah."Loh,Anda bukannya yang kemarin ya?"tunjuk Nessa saat melihat Ray.Ray menoleh,dirinya cukup terkejut dengan kehadiran gadis yang di temui nya kemarin.Dahi Arga berkerut saat melihat gadis menyebalkan ini kenal dengan asistennya."Apa kau mengenalnya Ray?"tanya Arga."Iya Pak,Dia gadis yang saya temui kemarin!"jawab Ray membuat Arga seketika teringat dengan foto yang di perlihatkan Ray kemarin."Jadi Kau orangnya!"ucap Arga menatap sinis
"Lo kenal sama cowok yang di cafe tadi?"tanya Sonya."Nggak!"jawab Nessa menatap jalanan di depannya."Kok lo bisa kenal sama cowok yang satunya lagi?"tanya Sonya heran."Gue belum cerita ya ke lo?"Cerita apa?lo nggak ad cerita apa-apa sama Gue!"jawab Sonya."Lupa gara-gara Dosen killer narsis itu hukum Gue kemarin!"ucap Nessa."Ya udah gimana ceritanya lo kenal sama asistennya tapi nggak kenal sama Boss nya?"tanya Sonya."Kemarin itu Gue nggak sengaja nabrak mobil tuh orang,karena buru-buru takut telat Gue sama si killer,eh nggak tahunya telat juga!"cerita Nessa."Terus?Nessa menceritakan semuanya pada Sonya tanpa ada yang di tutupi.Mulai dari minta ganti rugi sampai Dia mengatai Arga di telepon waktu itu."Gila sih lo menurut Gue!"ucap Sonya."Dia tu yang gila,minta ganti rugi seenak jidatnya aja!"kesal Nessa."Tapi walaupun begitu Dia ganteng banget loh Ness!"puji Sonya."Turun udah sampai!"balas Nessa yang tidak menghiraukan ucapan sahabatnya itu."Asistennya juga ganteng tapi l
"Ck, dasar bocah pembawa petaka!" kesal Arga berlalu dari sana namun Nessa malah dengan beraninya menarik lengan Arga. "Apa Om bilang? pembawa petaka? yang ada Om tuh yang pembawa petaka! setiap Aku ketemu Om selalu saja membuat Aku sial!" balas Nessa tak mau kalah. "Eh bocah, bukankah Kau yang menabrak mobil Ku? Kau juga yang mengata-ngatai Ku di telepon, dan sekarang Kau juga yang menumpahkan minuman ke celana ku! apa lagi namanya kalau bukan pembawa petaka?" sarkas Arga menatap tajam Nessa. "Tapi itu kan nggak sengaja!" jawab Nessa tak mau kalah yang membuat Arga semakin gregetan dengan gadis yang ada di hadapannya saat ini. Orang tua mereka yang tengah berada di ruang tamu mendengar keributan tersebut dari arah dapur. Mereka segera melihatnya dan terkejut saat menyaksikan ke-dua nya tengah perang mulut. "Kalian sudah saling kenal?" tanya Surya membuat kedua nya menoleh. "Nggak!" jawab mereka serentak. "Terus kenapa kalian ribut?" tanya Irawan bingung. "Om ini yang mulai du
"Dim, kamu berasa liat orang nggak sih?" tanya Melda pada puteranya yang baru saja sampai di meja makan."Liat Ma, kenapa emangnya?" tanya Dimas."Tapi kenapa dari tadi nggak kedengaran suaranya ya?" tanya Melda yang lagi-lagi menyindir puteri nya itu."Lagi sariawan kali Ma, atau lagi puasa ngomong!" jawab Dimas ikut memojokkan Nessa.Nessa yang merasa jengah segera berdiri dari posisinya, menyandang tas kuliahnya dan segera pergi dari sana."Nessa!" panggil Melda membuat langkahnya terhenti, lalu menoleh kebelakang menatap mamanya dengan wajah datar."Lebih baik kamu pikirkan soal perjodohan itu, kalau kamu nggak setuju menikah dengan Arga maka semua fasilitas akan Papa Mama sita!" ancam Melda."Mama sama Papa tuh kenapa sih? kenapa pakai acara jodoh-jodohin segala?" kesal Nessa akhirnya bersuara."Itu semua demi kebaikan kamu, Mama sama Papa cuma ingin yang terbaik buat kamu!" jawab Melda."Terbaik buat Aku atau terbaik buat Mama sama Papa?" tanya Nessa sinis."Apapun alasannya kam
"Orang seperti saya? memangnya saya seperti apa?" tanya Arga menatap tajam Nessa. "Om adalah orang yang paling nyebelin yang pernah aku temuin!" ketus Nessa. "Dan kamu orang ter-aneh yang pernah saya temui!" balas Arga tak mau kalah. "Terserah!" jawab Nessa pergi meninggalkan Arga. "Tunggu!" "Apa?" tanya Nessa berbalik menatap Arga. "Saya mau bicara sama kamu!" jawab Arga serius. "Ya udah bicara aja kalau gitu!" "Jangan di sini!" jawab Arga berjalan kembali ke kursi taman yang Ia tempati tadi. Nessa yang penasaran memilih mengikuti Arga walaupun sebenarnya Dia juga malas. Nessa ikut duduk di sebelah Arga namun sedikit berjarak agar tidak berdekatan. "Mau ngomong apa sih Om?" tanya Nessa setelah mereka duduk. "Saya mau bikin kesepakatan sama kamu!" jawab Arga yang membuat Nessa mengernyitkan dahinya. "Kesepakatan apa?" "Saya mau ki
"Gue setuju sama Nyokap Lo!" ucap Sonya tersenyum puas."Kampret!" sebenarnya lo teman Gue apa bukan sih?" kesal Nessa."Justru sebagai teman Gue setuju sama Nyokap Bokap lo, secara Dia hot banget!" ucap Sonya berbisik."Dasar omes lo!" balas Nessa menoyor kepala temannya itu."Jangan sampai hal ini tahu sama anak-anak kampus, kalau berita perjodohan Gue sampai menyebar lo orang pertama yang Gue cari!" ancam Nessa."Siap, lo tenang aja!" jawab Sonya tersenyum.Selesai kelas mereka keluar menuju kantin.Belajar lebih kurang 2 jam juga membuat mereka merasa lapar."Hay?" sapa Bima yang datang menghampiri mereka."Hay?" jawab Nessa ramah."Baru selesai kelas?" tanya Bima."Iya, lo juga?" tanya Nessa balik."Belum, baru nyampe gue!" jawab Bima yang di angguki oleh Nessa.Sonya datang dengan membawa 2 mangkok bakso di tangannya. Karena pengunjung kantin sedang ramai akhirnya Dia berinisi
"Aku tungguin, lagian hari ini Aku ada rapat BEM sampai sore!" jawab Bima tersenyum membuat Nessa mau tak mau tetap pergi dengannya."Owh, ya udah kalau gitu!" ucap Nessa masuk ke dalam mobil Bima.Sesampainya di kampus banyak pasang mata yang memperhatikan kedatangan mereka."Itu bukannya Bima sama Nessa?""Sejak kapan mereka dekat?""Kalian nggak tahu, kalau akhir-akhir ini Bima sering datang ke fakultasnya Nessa!"Cocok sih, yang satu ganteng yang satunya cantik!"Begitulah bisik-bisik yang terdengar di sepanjang area kampus pagi ini.Bagiamana tidak,Bima adalah ketua BEM banyak cewek-cewek yang menyukainya,sedangkan Nessa merupakan cewek populer yang terkenal dengan kecantikan dan juga ke bar-baran nya."Thanks ya Bim, kalau gitu Gue ke kelas dulu!" ujar Nessa."Sama-sama Ness!" jawabnya tersenyum."Oh ya,nanti hari minggu jadi kan?"tanya Bima saat Nessa akan berbalik meninggalkan nya.
"Apa yang di katakan Nessa,hingga tubuhnya bergetar seperti itu?"Mungkin Nessa merasa bersalah dengan kepergian Hana!"Ini takdir Ray,Gue nggak mau Nessa nyalahin dirinya karena hal ini!"ucap Arga."Tapi bagi Nessa lain Ga,lebih baik kalian obrolin ini nanti di waktu yang tepat!"ucap Ray karena Nessa sudah akan memasuki mobil.Nessa masuk mobil dan duduk di sebelah Arga,Nessa tidak melepaskan kaca matanya karena tidak ingin Arga dan Ray tahu kalau dirinya baru saja menangis."Jalan Ray!"ucap Arga membuat Ray mengangguk dan segera meninggalkan pemakaman umum tersebut.Nessa menatap keluar jendela,melihat ke arah nisan Hana yang semakin jauh semakin mengecil hingga akhirnya tak terlihat lagi.Nessa menoleh saat sebuah tangan menggenggam tangannya dengan hangat.Hanya sebuah senyuman yang di berikan Arga padanya,Nessa hanya membalasnya dengan senyuman tipis dan kembali menatap lurus ke depan.Ray hanya diam melihat Nessa yang berbeda dari biasanya,namun jujur saja Ray tidak suka bila Ness
"Ga,Ness kalian harus lihat Hana sekarang!"ucap Ray dengan nafas ngos-ngosan."Ada apa Ray?"tanya Saga berdiri."Hana kritis!"jawab Ray yang membuat Arga dan Nessa segera berlari menuju kamar Hana.Begitu sampai di kamar Hana,mereka begitu terkejut melihat kondisi Hana yang tengah di tangani oleh Dokter dan beberapa orang perawat."Ada apa Om? apa yang terjadi dengan Hana?"tanya Arga beruntun pada Indra."Om juga tidak tahu,tiba-tiba saja Hana mengalami kejang lagi!"jawab Indra dengan wajah sedih."Ya Tuhan,tolong selamatkan Hana bagaimanapun juga Dia adalah wanita yang baik!"batin Nessa menatap Dokter yang terus bekerja membantu Hana.Namun kondisi Hana semakin memburuk,denyut jantungnya mulai melemah,hingga satu garis panjang berbunyi yang membuat Dokter menghentikan semua aktivitasnya."Tolong selamatkan putri saya Dokter!"ucap Indra yang terdengar begitu pilu."Maaf Pak,kami sudah berusaha semampunya tapi Tuhan berkehendak lain!"jawab Dokter tersebut yang membuat tangis Indra peca
Hana merasa sangat lelah saat ini, tubuhnya terasa sakit semua. Namun hatinya merasa lega karena sekarang Arga sudah menemukan cintanya kembali.Melihat Hana yang sudah kembali tertidur,Arga mengajak Nessa untuk keluar dari kamar Hana.Namun sebelumnya mereka sudah berpamitan pada Indra,karena bagaimanapun juga Arga merasa tidak enak hati dengan papanya Hana.Karena seperti memberi harapan palsu kepada mereka,namun bagaimana lagi Arga tidak bisa membohongi perasaannya lagi.Benar yang di katakan Hana,kalau dirinya hanya penasaran kenapa Hana pergi meninggalkannya.Dan setelah tahu semuanya,dirinya sadar kalau Nessa tidak pernah berhenti dari pikirannyaArga memang sengaja tidak membalas semua pesan Nessa,karena merasa yakin kalau Hana tetaplah cinta pertamanya.Namun semakin Ia mencoba mengelak,Nessa justru semakin memenuhi isi kepalanya.Saat ini ke-duanya tengah duduk di bangku taman rumah sakit.Sudah 10 menit mereka duduk,namun tidak ada kata yang keluar dari bibir ke-duanya.Hingga Ray
"Lalu kenapa Kamu berhenti?"tanya Nessa."Karena ada Hana yang lebih dari segalanya bagi Arga! Aku nggak bisa menjadi penghalang hubungan mereka! Aku tahu Hana akan jauh lebih sakit kalaupun Arga memeprtahankan Aku,dan Aku nggk mau Hana semkain buruk kondisinya!"Aku akan merelakan Arga untuknya,karena dari awal hanya Hana lah yang Arga cintai!"jawab Nessa membuat Ray terdiam.Rasa Nessa ke Arga begitu dalam,Ia rela mengorbankan perasaanya sendiri demi wanita di masa lalu Arga."Gue nggak tahu lagi musti ngomong apa Ga,istri Lo benar-benar mencintai Lo!"batin Ray."Kita pergi sekarang?"tanya Ray."Oke!"jawab Nessa tersenyum.Nessa bernajak dari duduknya,dan segera keluar membayar tagihan makanan mereka."Biar Aku saja!"ucap Ray mengeluarkan kartu miliknya."Jangan Kak biar Aku saja,anggap saja sebagai ucapan terimaksih ku karena udah nemenin Aku selama di sini!"ucap Nessa tersenyum."Kalau tahu gitu kenapa nggak Aku porotin aja dari kemarin!"canda Ray."Hahaha resek!"balas Nessa terta
Arga mentap Hana yang tengah tertidur,ada perasaan bersalah di dalam hatinya saat ini.Bagaimana bisa Ia mengatakan apa yang sebenarnya terjadi di antara mereka saat ini.Namun Arga juga sudah mulai sadar dengan perasaanya sendiri,kalau Nessa berhasil menggoyahkan pertahanan hatinya yang tidak akan jatuh hati pada istri kecilnya itu.Namun meninggalkan Hana untuk saat ini juga tidak mungkin.Mengingat kegigihan wanita ini untuk sembuh semenjak kedatangan dirinya. "Gue harus gimana?"gumam Arga mengusap wajahnya kasar."Gue nggak bisa nyakitin salah satu di antara mereka!"Arga!"Indra menepuk pundak Arga dari belakang yang membuatnya terkejut."Eh iya Om!"jawab Arga berdiri."Apa kamu baik-baik saja?"tanya Indra yang tidak sengaja mendengar gumaman Arga sebelumnya."Iya Om,Aku baik-baik aja kok!"jawab A
"Kak Ra--"Arga?"gumam Nessa yang Ia kira adalah Ray."Boleh Aku masuk?"Maaf,Aku lagi nggak nerima tamu!"ucap Nessa menutup pintu namun di tahan oleh Arga."Pergi,Aku nggak mau ketemu kamu!"ucap Nessa berusaha mendorong pintu agar Arga segera pergi.Namun tenaga Arga tidak sebanding dengan dirinya, pintu akhirnya terbuka yang membuat Nessa segera menjauh dari Arga.Namun tangan Nessa berhasil di cekal oleh Arga."Lepasin!"ucap Nessa berusaha melepaskan tangannya dari Arga.Saat ini Dia benar-benar tidak ingin bertemu dengan Arga,matanya yang sembab pasti akan menjadi bahan tertawaan oleh pria yang ada di hadapannya saat ini."Lepas!"berontak Nessa yang membuat Arga menyudutkan Nessa ke dinding,mengunci ke-dua tangan Nessa di atas kepalanya."Lepasin nggak!"kesal Nessa menatap tajam Arga."Nggak!"jawab Arga."Pergi,sebelum Han--"Mmhh!"Arga membungkam mulut Nessa dengan bibirnya.Arga melumat bibir Nessa dengan sedikit kasar,entah mengapa Dia begitu kesal saat Nessa mengusirnya.Arga te
Mobil Arga sudah sampai di tempat yang di kunjungi Ray dan Nessa sebelumnya."Shit! Ke mana si Ray bawa Nessa!"umpat Arga mencari keberadaan Nessa di sepanjang jembatan kayu tersebut.Arga kembali menghubungi Ray yang langsung di angkat oleh nya."Ke mana Lo bawa istri Gue?"cecar Arga marah."Masih ingat kalau Lo punya isteri?"sinis Ray."Jawab Gue bangsat!"kesal Arga membuat Ray akhirnya memberi tahu keberadaan mereka sekarang.Arga segera memutuskan panggilnya dan bergegas menuju tempat yang di katakan Ray.Sekitar 30 menit akhirnya Arga sampai di tempat tujuan.Arga segera menghampiri Ray yang baru saja keluar dari kamar Nessa,lebih tepatnya membantu Nessa membawa barang-barangnya ke kamar hotel yang akan Ia tempati."Bugh!"sebuah pukulan mendarat tepat di wajah Ray."Shit! Lo kenapa muku--"Bugh!"pukulan Arga kembali mendarat,namun sekarang di bagian perutnya.Nessa yang mendengar suara ribut-ribut diluar segera membuka pintu kamarnya."Kak!"ucap Nessa membantu Ray yang sudah tersu
"Aku mau pulang!"ucap Nessa berbalik dan meninggalkan Ray. "Nessa tunggu!"panggil Ray, namun tidak di hiraukan nya.Dia masih terus berjalan dengan air mata yang tidak mau berhenti mengalir. "Shit! ini air mata kenapa keluar terus sih dari tadi!"kesal Nessa menghapus air matanya dengan kasar. Ray melajukan mobil dan berhenti tepat di samping Nessa. "Ayo masuk!"ucap Ray dari dalam mobil. Nessa yang capek berjalan dan tak tentu arah memilih masuk ke dalam mobil Ray. Selama di dalam mobil Nessa hanya menatap keluar jendela,hatinya hancur dalam sekejap di saat menyaksikan pria yang berstatuskan suaminya tengah berpelukan dengan wanita lain.Bahkan ada cerita di antar mereka yang Nessa tidak tahu selama ini. Ray,membawa Nessa ke sebuah tempat wisata yang ada di Surabaya.Ekowisata Mangrove menjadi pilihan Ray kali ini. "Kita ngapain ke sini?"tanya Nessa. "Turun dulu,biar hati kamu lebih tenang!"jawab Ray keluar dari mobil. Nessa mengikuti Ray yang berjalan lebih dulu.Suasan
Sementara itu Ray yang tengah berada di kantor,di buat pusing dengan pertanyaan Rossy dan Bram yang baru saja sampai di kantor. "Di mana Arga Ray?"tanya Rossy. "Arga lagi keluar Tante!"jawab Ray berbohong. "Ke mana?bukankah setiap keluar Dia selalu bersama Kamu? "Tadi Arga lagi pengen sendiri saja Tante,lagian saya ada kerjaan yang harus di selesaikan hari ini juga! "Oh ya Ray,bagaimana hubungan Arga dan Nessa sekarang? Apa mereka sudah dekat atau masih menjauh satu sama lain?"selidik Rossy. "Sejauh yang saya lihat mereka baik-baik saja Tante! "Oh ya, Nessa bilang Dia mau ke Surabaya apa Arga ikut bersamanya?"tanya Bram. "Nessa ke Surabaya?"tanya Ray tak percaya. "Iya!"jawab Bram mengangguk. Ray meremas ke-dua tangannya, bagaimana bisa gadis kecil itu berniat menyusul Arga ke sana. "Gue harus susul Nessa!"batin Ray. "Ada apa Ray,kenapa kamu terlihat terkejut begitu?"tanya Rossy. "Nggak papa Tante,saya hanya sedang memikirkan pekerjaan saja!"jawab Ray berbohong. "Ya sudah