Share

BAB DUA PULUH ENAM

Suasana seketika berubah heboh, hectic. Berita yang trending di sosial media membuat Heni dan Sita kalang kabut. Ketakutan, panik secara bersamaan. "Ini bagaimana ceritanya?" Heni bertanya cemas. Wajahnya menampilkan kekalutan yang nyata.

"Teo tidak bisa dihubungi." Sita berujar frustrasi. Dalam kabar yang diposting oleh sebuah media berita lokal, kemudian diteruskan berkali-kali hingga viral disebutkan kalau perusahaan jual beli saham milik Teo terindikasi sebagai fiktif, alias tidak nyata. Lebih gampangnya disebut tukang tipu.

Sudah banyak korban yang bermunculan di kolom komentar. Menuliskan nominal yang sudah disetor pada perusahaan tersebut dengan iming-iming untung besar. Pun dengan Heni dan Sita. Mereka tergiur profit yang Teo tawarkan. Hingga tak tanggung-tanggung mencari pinjaman ke sana ke sini untuk menanam saham di sana.

"Terus ini bagaimana?" Ibu Nadine kembali bertanya, Heni terduduk lemas. Dengan Sita hanya bisa diam membisu, tak punya nyali untuk bicara.

"Memangnya kal
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status