Share

BAB TIGA PULUH SATU

Pagi menjelang di kediaman keluarga Hermawan. Suasana masih tegang dengan sorot mata tidak terima terpancar dari Sita. Dia menatap sengit sang kakak yang berusaha abai dengan sikapnya. Pandangan yang sama juga terarah pada Rafael. Namun seperti biasa, suami Nadine sudah kebal dengan semua itu.

Selama Nadine dan Hermawan tidak mengubah sikap, Rafael akan tetap berdiri tegap, menghadapi segalanya. Termasuk hinaan dan rasa tidak suka Sita. Peduli setan dengan keduanya. Yang penting dia sudah berusaha memperlihatkan sikap baik di hadapan mereka. Diterima ya beneran, tidak ya sudah.

"Aku mungkin lembur lagi, tapi makan siang akan kuantar nanti, mau apa?" Harusnya ucapan Rafael jadi sebuah kalimat manis penuh perhatian dari seorang suami pada istrinya. Namun di bibir Rafael semua jadi hambar, seolah pria itu tengah menantang lawan bicaranya. Sebab diucapkan dengan nada dingin dan datar.

"Seblak," pinta Nadine penuh semangat.

"Tidak mengenyangkan. Nanti malam saja seblaknya." Nadine manyun,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status