Share

BAB DUA PULUH LIMA

Rafael menatap tenang pria berkaca mata yang berdiri di depannya. "Selamat malam, tuan direktur. Sebuah kehormatan bisa bertemu Anda di sini." Kata "sini" Rafael ucapkan untuk menekankan kalau kehadiran pria itu di tempat ini seperti hal luar biasa. Seolah lelaki di hadapan Rafael tak seharusnya berada di sana.

"Jangan berkata seperti itu. Aku kebetulan lewat dan melihat motormu. Dia yang mengajakku turun." Pria itu melemparkan pandangan jauh ke depan. Fokus ke komedi putar yang masih terus berpusing.

Di mana sorot kebencian para makhluk mungil makin kentara. Kala satu lagi entitas dewasa menginvansi area mereka. "Ishh, tante kenapa bawa bala bantuan. Ini daerah milik kita!" Nadine menatap bocah bergaun pink dengan bando senada di atas kepala. Tampilan manis, tapi kalimatnya sadis untuk umur anak itu.

"Tante cuma sama om, dan dia nunggu di sana. Yang ini tidak kenal tu." Netra Nadine memicing, menangkap kehadiran David yang berdiri di samping Rafael. Decakan kesal terdengar dari
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status