Share

BAB DUA PULUH DELAPAN

"Aku ditipu, sayang. Mereka ternyata membawa lari uangku. Aku dijebak, sekarang polisi mengejarku. Aku dituduh jadi kriminal, tukang tipu. Mereka akan menangkapku, lalu memenjarakanku."

Sita tertegun melihat Teo yang menangis tersedu di hadapannya. Pria itu tampak baik-baik saja, meski tampilannya agak berantakan. Namun itu justru membuat pesona Teo berlipat-lipat di mata Sita.

"Terus uangku bagaimana? Ibu marah besar, dia tidak mau memberiku uang lagi," sendu Sita bertanya.

Teo lekas menggenggam tangan Sita. Pria itu menatap intens wajah cantik Sita. Jelas terlihat jika Sita adalah gadis polos dan lugu. Teo yang beberapa hari ini terpaksa bersembunyi di tempat jelek ini, jelas merasa bosan.

Apalagi dia dilarang berkeliaran lebih dulu. Cuma Sita yang bisa Teo suruh datang. Perempuan ini sudah cinta buta padanya. Akan melakukan apa saja sesuai perintahnya.

"Soal uang itu, aku janji akan mendapatkannya kembali. Hanya saja aku perlu waktu untuk berpikir. Juga modal lagi. Aku sekarang tid
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status