Share

BAB DUA PULUH DUA

"Lagi kerja tapi sudah selesai. Mau balik ke kantor, Kek." Nadine menjawab santun. Mereka ada di sebuah warung makan nasi padang tepi jalan. Tak jauh dari lokasi kejadian si kakek hampir ditabrak mobil.

"Nad, aku balik duluan kalau begitu. Mau mampir ATM, mumpung bisa keluar. Aku naik ojol saja. Nanti ketemu di kantor." Teman Nadine pamit lebih dulu setelah mengucapkan terima kasih atas makan siang yang si kakek berikan.

"Nanti aku call," si teman menghilang, bersamaan dengan wajah Nadine yang kebingungan.

"Cantik, mau ya tak jodohkan sama cucuku. Sudah tua belum mau kewong. Keburu aku mati belum sempat nimang cicit." Nadine melongo, mendengar permintaan blak-blakan sang kakek. Belum ada dua jam mereka kenal, lelaki tua itu sudah sibuk menjodohkannya.

"Maaf, Kek. Tapi saya sudah menikah." Nadine menunjukkan cincin berkilau cerah di jarinya. Si kakek tertegun sesaat, kemudian mendesah kecewa.

"Kalah start maning inyonge." Nadine terbahak dengan guyonan pria tua di depannya. Hingga lima
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status