Sebenarnya lagu yang disukai Lillia sangat tidak terkenal. Ditambah lagi, sarung tangan itu diunggah pada hari Liman memberikannya kepada Lillia. Namun, berkali-kali Lillia meyakinkan dirinya bahwa semua ini hanyalah kebetulan belaka.“Sayang sekali! Padahal Liman itu ganteng banget. Ngomong-ngomong … gimana hubungan kamu sama Claude?” Moonela mengecilkan suaranya.Lillia terdiam sejenak, baru membalas, “Lumayan.”Hanya saja, perlakuan lembut Claude saat ini sudah terlambat.“Sebentar lagi syuting akan dimulai. Nanti aku telepon kamu lagi.” Lillia menatap para pemeran berangsur-angsur masuk ke dalam kontainer. Dia pun segera mengakhiri panggilan.Setelah menyadari Lillia mengakhiri panggilan, Liman baru berlari ke sisinya.“Selamat Hari Raya.” Terdengar suara dari sisi Lillia.Lillia memasukkan ponsel ke dalam tas ranselnya, lalu menatapnya. “Selamat Hari Raya.”“Syuting kita akan berakhir sekitar 1 bulan. Pada saat itu, adeganku sudah nggak banyak lagi. Aku punya 1 permintaan.” Liman
Claude tidak langsung menjawab pertanyaan Lillia. Dia malah bertanya, “Apa kamu merasa Liman suka sama kamu?”“Aku nggak pernah perhatikan. Aku sangat hati-hati saat berhubungan dengan orang di dalam dunia hiburan. Jadi, aku nggak gitu perhatikan,” jawab Lillia dengan terus terang.Hanya saja, Lillia menganggap Liman sebagai temannya lantaran pernah membantunya sebanyak 2 kali. Jadi, saat dia meminta bantuan untuk membuatkan pakaian untuknya dan juga anggota keluarganya, Lillia juga menyetujuinya.Namun, mengenai masalah perasaan, Lillia benar-benar tidak pernah kepikiran hal itu.“Itu berarti kamu nggak merasakan rasa cintanya yang jelas itu,” ucap Claude.Setelah mendengar ucapan Claude, Lillia langsung memikirkan kembali sikap Liman terhadapnya selama beberapa saat ini. Lillia seketika menyipitkan matanya, tetapi dia masih saja berlagak tidak menghiraukannya. “Ya ampun, meskipun ada, dia itu aktor. Aktor itu paling pintar bersandiwara. Lagi pula, kita lagi berada di lokasi syuting.
Claude mengangkat-angkat alisnya. Dia tidak memberi jawaban apa-apa.Liman sungguh hebat. Dia bahkan ingin Lillia pergi menemui anggota keluarganya? Claude berpikir sejenak. Kali ini, Lillia juga tidak berkata-kata.Mereka berdua memasuki ruang tunggu. Claude duduk, lalu melihat ke sisi Lillia. “Setelah pekerjaan kali ini berakhir, aku ada proyek ba ….”“Nggak usah! Lebih baik kita nggak usah sering berhubungan.” Lillia langsung menyela.Lillia selalu sial ketika berada di dekat Claude. Dia sungguh tidak berminat untuk bekerja sama.“Kali ini aku pasti nggak akan cari masalah lagi. Proyek ini sangatlah penting,” ucap Claude dengan serius.“Aku tolak.” Tanpa berpikir, Lillia langsung menjawab.Seketika Claude tertegun. Dia melihat Lillia sembari melonggarkan dasinya. “Nggak ada kemungkinan sama sekali?”“Aku sudah pernah sial 2 kali di tanganmu dan juga di tangan keluargamu. Apa kamu rasa Studio LMOON bakal kerja sama denganmu? Aku juga mesti belajar dari pengalaman.” Lillia mengeluarka
Cedron merasa Claude sedang mempersulit dirinya. Padahal dirinya masih jomlo.“Baiklah, kamu ingin minta bantuan apa?” tanya Cedron.Claude mulai bercerita.Cedron menatapnya dengan serius. Beberapa saat kemudian, Cedron baru bersuara, “Mengenai masalah ini, aku juga nggak bisa kasih penilaian apa-apa. Kalau aku jadi istrimu, aku ….” “Aku tahu semua ini masalahku, makanya aku minta pendapatmu.” Claude menatapnya dengan serius.“Sepertinya Kak Lillia keberatan dengan masalah Nikita, si cinta pertamamu. Setiap kali kamu mendapat panggilan dia, kamu akan selalu pergi untuk menemuinya. Bukannya kamu bisa nggak berbuat seperti itu?” balas Cedron dengan gampangnya.“Pikirkan cara lain,” timpal Claude.Cedron menunjukkan ekspresi tidak paham. “Kak Claude, aku nggak ngerti. Sebenarnya seberapa pentingnya Nikita bagi kamu?”“Dia nggak penting, tapi masalah di antara aku dan dia akan melibatkan Lillia. Masalah ini sangat rumit.” Claude menyesap minumannya.“Terlibat gimana maksudmu? Apa sampai
Waktu setengah bulan berlalu dengan sangat cepat. Proyek syuting drama sejarah ini sudah akan berakhir. Belakangan ini Lillia juga menganggur. Sebelumnya dia sudah berjanji akan pergi ke rumah Liman untuk mengukur ukuran tubuh neneknya.Saat Lillia sedang merasa bosan, dia pun menerima panggilan dari Moonela.“Sayangku, kita dapat proyek besar!” Nada bicara Moonela sangatlah bersemangat.Lillia terbengong. “Apa? Ada proyek baru?”“Apa kamu tahu artis terkenal yang bernama Stella Lowardi?” Moonela berkata dengan tersenyum.Tentu saja Lillia mengetahuinya. Stella Lowardi adalah seorang artis bertaraf internasional yang pernah berpartisipasi dalam film Hollywood. Dia bahkan pernah mendapatkan penghargaan di ajang bergengsi.“Tadi dia telepon sendiri. Dia bilang bakal ada acara karpet merah internasional di bulan Juni. Dia ingin kamu mendesain gaun buat dia. Dia ingin gaun yang bisa membuat semua orang terpana sama dia,” jelas Moonela dengan kegirangan.Gaun yang bisa membuat semua orang
Sekujur tubuh Lillia merinding. Seketika, dia teringat dengan Claude yang menggunakan masa depan Liman untuk mengancam dirinya. Tindakannya sangat misterius. Selama Claude tidak mengizinkan, tidak ada seorang pun yang akan tahu dirinya memiliki hubungan dengan NikitaLillia tidak tahu apakah masalah ini disengaja oleh Claude atau tidak. Pikirannya sangat kacau. Dia mencurigai Claude, tetapi dia juga tidak ingin menuduhnya tanpa bukti. Dia meletakkan ponselnya, lalu duduk di dalam ruang kantor sambil mengernyit. Kekesalannya terhadap Claude telah melebihi batas.Kala ini, ponselnya berdering. Begitu melihat nama Claude yang tertera di ponselnya, Lillia hanya menatapnya dengan dingin tanpa menjawab panggilannya. Claude menghubunginya belasan kali, tetapi Lillia sama sekali tidak menjawab satu pun.Pada akhirnya, asistennya mengambil ponsel, lalu masuk ke ruang kantor Lillia dengan ekspresi muram. Dia berkata, "Pak Cedron menelepon. Dia memintamu untuk menjawab panggilannya.""Aku nggak m
Claude tertidur tidak lama setelah berbaring di kursi santai.Ohara keluar dari dalam kamar sembari membawa selimut untuk menyelimuti Claude. Ketika melihat kesedihan di wajah pria ini, Ohara menghela napas pelan. Entah masalah apa yang terjadi di antara Claude dan Lillia.Ohara kembali ke dapur untuk mengambil pangsit. Kemudian, dia menghubungi Lillia melalui panggilan video. Tidak butuh waktu lama bagi Lillia untuk menjawab panggilan neneknya. Ohara memandang Lillia dengan penuh kasih sayang, lalu bertanya, "Gimana pekerjaanmu akhir-akhir ini?"Menurut Lillia, Ohara tiba-tiba menghubunginya pasti karena masalah Claude. Lillia menggigit bibirnya, lalu menimpali, "Lumayan baik. Ada apa?""Kamu sudah lama nggak pulang, jadi aku merindukanmu. Claude khawatir aku sendirian saat tahun baru hari pertama sampai hari ketiga. Dia datang kemari untuk menemaniku merayakan tahun baru," balas Ohara dengan pelan.Ohara duduk di dapur seraya melirik Claude yang sedang istirahat di ruang tamu. Dia sa
"Aku nggak pernah menyukainya," sanggah Claude.Lillia menatap mata Claude, lalu senyumannya menjadi sedikit kecut. Katanya, "Aku pernah tanya padamu sebelumnya, kenapa gaun pengantin itu berharga 18,7 miliar. Kamu bilang nggak tahu. Itu adalah tanggal kita mengambil akta nikah. Itu adalah gaun pengantin pernah kuceritakan. Karena Nikita menyukainya, kamu menyuruh studio untuk menjualnya padanya."Claude tampak sangat terkejut.Lillia mengalihkan pandangan dan menelan ludah. Kemudian, dia melanjutkan, "Detik ketika gaun pengantin itu terjual, aku melepaskan masa lalu dan menyambut kehidupan baruku.""Kenapa kamu nggak memberitahuku?" tanya Claude dengan nada tercekat.Lillia mengulum senyum sinis dan membalas, "Apa menurutmu itu ada artinya? Pernikahan adalah masalah kedua pasangan, bukan masalah pengantin wanita atau pria seorang."Claude tidak pernah menyangka bahwa keretakan dalam pernikahan mereka diam-diam telah menjadi begitu besar."Kamu nggak pernah memedulikanku, jadi kamu ngg