Claude mengangkat-angkat alisnya. Dia tidak memberi jawaban apa-apa.Liman sungguh hebat. Dia bahkan ingin Lillia pergi menemui anggota keluarganya? Claude berpikir sejenak. Kali ini, Lillia juga tidak berkata-kata.Mereka berdua memasuki ruang tunggu. Claude duduk, lalu melihat ke sisi Lillia. “Setelah pekerjaan kali ini berakhir, aku ada proyek ba ….”“Nggak usah! Lebih baik kita nggak usah sering berhubungan.” Lillia langsung menyela.Lillia selalu sial ketika berada di dekat Claude. Dia sungguh tidak berminat untuk bekerja sama.“Kali ini aku pasti nggak akan cari masalah lagi. Proyek ini sangatlah penting,” ucap Claude dengan serius.“Aku tolak.” Tanpa berpikir, Lillia langsung menjawab.Seketika Claude tertegun. Dia melihat Lillia sembari melonggarkan dasinya. “Nggak ada kemungkinan sama sekali?”“Aku sudah pernah sial 2 kali di tanganmu dan juga di tangan keluargamu. Apa kamu rasa Studio LMOON bakal kerja sama denganmu? Aku juga mesti belajar dari pengalaman.” Lillia mengeluarka
Cedron merasa Claude sedang mempersulit dirinya. Padahal dirinya masih jomlo.“Baiklah, kamu ingin minta bantuan apa?” tanya Cedron.Claude mulai bercerita.Cedron menatapnya dengan serius. Beberapa saat kemudian, Cedron baru bersuara, “Mengenai masalah ini, aku juga nggak bisa kasih penilaian apa-apa. Kalau aku jadi istrimu, aku ….” “Aku tahu semua ini masalahku, makanya aku minta pendapatmu.” Claude menatapnya dengan serius.“Sepertinya Kak Lillia keberatan dengan masalah Nikita, si cinta pertamamu. Setiap kali kamu mendapat panggilan dia, kamu akan selalu pergi untuk menemuinya. Bukannya kamu bisa nggak berbuat seperti itu?” balas Cedron dengan gampangnya.“Pikirkan cara lain,” timpal Claude.Cedron menunjukkan ekspresi tidak paham. “Kak Claude, aku nggak ngerti. Sebenarnya seberapa pentingnya Nikita bagi kamu?”“Dia nggak penting, tapi masalah di antara aku dan dia akan melibatkan Lillia. Masalah ini sangat rumit.” Claude menyesap minumannya.“Terlibat gimana maksudmu? Apa sampai
Waktu setengah bulan berlalu dengan sangat cepat. Proyek syuting drama sejarah ini sudah akan berakhir. Belakangan ini Lillia juga menganggur. Sebelumnya dia sudah berjanji akan pergi ke rumah Liman untuk mengukur ukuran tubuh neneknya.Saat Lillia sedang merasa bosan, dia pun menerima panggilan dari Moonela.“Sayangku, kita dapat proyek besar!” Nada bicara Moonela sangatlah bersemangat.Lillia terbengong. “Apa? Ada proyek baru?”“Apa kamu tahu artis terkenal yang bernama Stella Lowardi?” Moonela berkata dengan tersenyum.Tentu saja Lillia mengetahuinya. Stella Lowardi adalah seorang artis bertaraf internasional yang pernah berpartisipasi dalam film Hollywood. Dia bahkan pernah mendapatkan penghargaan di ajang bergengsi.“Tadi dia telepon sendiri. Dia bilang bakal ada acara karpet merah internasional di bulan Juni. Dia ingin kamu mendesain gaun buat dia. Dia ingin gaun yang bisa membuat semua orang terpana sama dia,” jelas Moonela dengan kegirangan.Gaun yang bisa membuat semua orang
Sekujur tubuh Lillia merinding. Seketika, dia teringat dengan Claude yang menggunakan masa depan Liman untuk mengancam dirinya. Tindakannya sangat misterius. Selama Claude tidak mengizinkan, tidak ada seorang pun yang akan tahu dirinya memiliki hubungan dengan NikitaLillia tidak tahu apakah masalah ini disengaja oleh Claude atau tidak. Pikirannya sangat kacau. Dia mencurigai Claude, tetapi dia juga tidak ingin menuduhnya tanpa bukti. Dia meletakkan ponselnya, lalu duduk di dalam ruang kantor sambil mengernyit. Kekesalannya terhadap Claude telah melebihi batas.Kala ini, ponselnya berdering. Begitu melihat nama Claude yang tertera di ponselnya, Lillia hanya menatapnya dengan dingin tanpa menjawab panggilannya. Claude menghubunginya belasan kali, tetapi Lillia sama sekali tidak menjawab satu pun.Pada akhirnya, asistennya mengambil ponsel, lalu masuk ke ruang kantor Lillia dengan ekspresi muram. Dia berkata, "Pak Cedron menelepon. Dia memintamu untuk menjawab panggilannya.""Aku nggak m
Claude tertidur tidak lama setelah berbaring di kursi santai.Ohara keluar dari dalam kamar sembari membawa selimut untuk menyelimuti Claude. Ketika melihat kesedihan di wajah pria ini, Ohara menghela napas pelan. Entah masalah apa yang terjadi di antara Claude dan Lillia.Ohara kembali ke dapur untuk mengambil pangsit. Kemudian, dia menghubungi Lillia melalui panggilan video. Tidak butuh waktu lama bagi Lillia untuk menjawab panggilan neneknya. Ohara memandang Lillia dengan penuh kasih sayang, lalu bertanya, "Gimana pekerjaanmu akhir-akhir ini?"Menurut Lillia, Ohara tiba-tiba menghubunginya pasti karena masalah Claude. Lillia menggigit bibirnya, lalu menimpali, "Lumayan baik. Ada apa?""Kamu sudah lama nggak pulang, jadi aku merindukanmu. Claude khawatir aku sendirian saat tahun baru hari pertama sampai hari ketiga. Dia datang kemari untuk menemaniku merayakan tahun baru," balas Ohara dengan pelan.Ohara duduk di dapur seraya melirik Claude yang sedang istirahat di ruang tamu. Dia sa
"Aku nggak pernah menyukainya," sanggah Claude.Lillia menatap mata Claude, lalu senyumannya menjadi sedikit kecut. Katanya, "Aku pernah tanya padamu sebelumnya, kenapa gaun pengantin itu berharga 18,7 miliar. Kamu bilang nggak tahu. Itu adalah tanggal kita mengambil akta nikah. Itu adalah gaun pengantin pernah kuceritakan. Karena Nikita menyukainya, kamu menyuruh studio untuk menjualnya padanya."Claude tampak sangat terkejut.Lillia mengalihkan pandangan dan menelan ludah. Kemudian, dia melanjutkan, "Detik ketika gaun pengantin itu terjual, aku melepaskan masa lalu dan menyambut kehidupan baruku.""Kenapa kamu nggak memberitahuku?" tanya Claude dengan nada tercekat.Lillia mengulum senyum sinis dan membalas, "Apa menurutmu itu ada artinya? Pernikahan adalah masalah kedua pasangan, bukan masalah pengantin wanita atau pria seorang."Claude tidak pernah menyangka bahwa keretakan dalam pernikahan mereka diam-diam telah menjadi begitu besar."Kamu nggak pernah memedulikanku, jadi kamu ngg
Setelah Nikita tahu bahwa Claude membawa pergi gaun pengantin rancangan Studio LMOON, dia bergegas pulang dari lokasi syuting dengan hati kesal.Melihat raut marah Nikita, pelayan buru-buru berkata, "Pak Claude bilang Nona boleh membeli gaun pengantin lain seharga 20 miliar.""Kenapa kamu nggak tanya alasan dia membawa pergi gaun pengantin itu?" hardik Nikita dengan tampang yang sangat masam. Dia sangat marah hingga matanya seakan-akan bisa menyemburkan api."Saya nggak berani membantah Pak Claude," sahut pelayan itu sambil menundukkan kepala.Nikita mendorong pelayan itu dengan kasar, lalu segera masuk ke ruang ganti. Matanya memerah saat melihat gaun pengantin indahnya sudah hilang dari dalam lemari. Dia sangat menyukai gaun itu. Mengapa Claude mengambilnya kembali? Nikita duduk di ruang ganti dan melempar tasnya dengan frustrasi. Matanya yang berkaca-kaca mengerjap pelan. Apa ini karena istri Claude?Setelah lebih tenang, Nikita mengambil ponselnya dari dalam tas. Di ruang ganti yan
Claude mengangkat alisnya dan berkata, "Kalau ada yang mau kamu katakan, langsung saja."Hans menyilangkan tangannya di depan dada, lalu menjawab dengan hati-hati, "Apa kamu nggak merasa situasi ini justru membuat kalian seperti pasangan betulan?"Ucapan Hans ini seketika meredakan amarah Claude. Dia berusaha keras menahan senyumnya saat dia bertanya, "Kenapa kamu berpikir begitu?""Dia seperti mencari-cari alasan untuk bertengkar denganmu, 'kan?" tanya Hans lagi."Lanjutkan," pinta Claude sebelum merenungkan pertanyaan Hans."Hanya pasangan suami dan istri yang memiliki hubungan dekat yang akan bertengkar satu sama lain tanpa ragu. Dulu, Bu Lillia nggak pernah bertengkar denganmu. Itu mungkin karena dia merasa sedikit segan padamu," ujar Hans."Ya, ucapanmu masuk akal. Dulu, dia selalu menurut padaku. Kalaupun diganggu dan merasa sedih, dia nggak pernah bilang apa-apa," gumam Claude tanpa sadar. Sebelum ini, dia memang selalu merasa Lillia adalah istri yang sangat patuh.Claude mengam