Share

BAB 200

"Cukup, Bu! Jangan menghina ayahku. Dia tak tahu apa-apa!" Mita berteriak menandakan rasa tak terimanya akibat perkataan tersebut. Wanita itu menjadikan dirinya sebuah tameng untuk sang ayah.

"Kenapa? Bukankah apa yang kukatakan adalah kenyataan? Ayahmu yang munafik ini membesarkan dan merawat sampah tak berguna sepertimu!"

"Terserah kau ingin memanggilku sampah sekalipun, tetapi jangan membicarakan keburukan ayahku. Di sini akulah satu-satunya yang bersalah. Jangan hukum ayahku."

Mata wanita itu berkaca-kaca. Rasa sedihku kian bertumpuk saat menyadari semua ini disebabkan olehku. Akulah orang yang patut disalahkan atas semuanya. Akulah orang yang telah menghancurkan kehormatan keluarga Suseno.

"Bagus. Kau memang sama lihainya dengan ayahmu. Dia pintar sekali menceramahi banyak orang, tetapi lupa menceramahi putrinya sendiri! Bukankah itu yang dinamakan manusia munafik?!"

"Bu Linda!" Mita menatap nyalang wajah di depannya. Aku mengusap wajahku kasar. Jujur, aku tak tahu peranan a
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status