Share

BAB 203

Kupandang untuk yang terakhir kalinya wajah Mita. Wajah yang akhir-akhir ini seringkali melintas dalam pikiranku.

Aku mengutuk diriku sendiri yang telah menciptakan neraka untuknya. Wanita itu harus menanggung derita yang tak sedikit.

Orang-orang yang menggunjing diri serta keluarganya pasti memberikan dampak negatif untuknya. Apalagi ditambah dengan kehilangan anak yang lahir dari kesalahan yang dibuat oleh orangtuanya.

Kehilangan seorang anak bukan perkara mudah. Apalagi sebelumnya ibunya Mita pun meninggal memeluk kecewa atas nasib yang menimpa putri kandungnya.

Kupukul setir berkali-kali. Rasanya kepalaku hampir pecah memikirkan semua itu. Aku tidak tahu apakah permohonan maafku benar-benar mereka kabulkan atau tidak.

Mita bergeming pada keputusannya untuk meminta diriku pulang. Kalimatnya amat halus, tetapi cukup mengoyak hatiku tanpa perlawanan sedikit pun. Rasa bersalahku membuat kepasrahan tersendiri bahwa aku harus siap menerima segala bentuk kemarahan wanita itu.

"Perg
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status