Share

BAB 205

POV Soraya

Berkali-kali kututupi wajah dengan kain berwarna hitam yang sengaja kupakai untuk menyamarkan pandangan aneh orang-orang terhadapku. Kiran—temanku, dia memintaku menunggu di dekat lorong poli mata yang kukira cukup lengang. Sementara dia sendiri berpamitan hendak ke toilet.

Lalu hal yang tak terduga sama sekali terjadi. Entah mengapa laki-laki dengan postur tubuh tinggi itu akhirnya menabrak posisiku hingga membuat bunyi yang cukup menarik perhatian banyak orang.

Aku mendengkus kesal. Begitu luas lorong rumah sakit ini mengapa dia menabrakku seperti ini? Sengaja kudatangi rumah sakit swasta yang cukup terkenal di kota ini karena pelayanannya yang cukup bagus.

Selain itu juga karena dokter yang kuhubungi untuk membantu menyembuhkan luka yang kuderita memintaku datang langsung ke rumah sakit tempat dia praktik. Sore nanti dia ada urusan ke luar kota hingga tak bisa melayaniku di rumahnya.

"Maaf, aku buru-buru."

Aku yang sudah dikuasai emosi mendadak bungkam. Suara itu a
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status