Share

BAB 168

"Lho, ada Ibu juga?" tanya Ardan sambil mencium tangan ibunya. Dia berusaha menutupi wajah gugupnya.

"Dari mana kamu, Ardan?" tanya sang ibu dingin. Ardan mengusap dahinya yang mulai berkeringat. Sementara Silvi, dia terlihat santai duduk di antara kami tanpa ada rasa bersalah sedikit pun. Kedua anaknya terlihat mendekati Tiara yang masih dijaga ketat oleh ibunya. Bahkan kulihat Dewi menghalau tangan Zanita yang akan mengajak Tiara bermain.

"Kebetulan pulang kerja Silvi bilang mau ke rumah ambil barang yang masih tertinggal saat liburan kemarin, tetapi di tengah perjalanan Dewi menghubungiku untuk langsung kemari, jadi… "

"Jadi… apa?" Bu Maya kembali mencecar anaknya.

"Jadi Silvi ikut kemari, Bu. Silvi bilang dia juga sering kemari." Ardan tertunduk memainkan kedua jemarinya.

"Kau tak tahu jika pertemuan seperti ini hanya untuk anggota keluarga? Mengapa membawa orang lain? Jangan posisikan dia seolah menjadi bagian dari keluarga ini. Dia bukan siapa-siapa dan selamanya tak akan m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status