Share

BAB 172

"Sekali lagi kau berusaha menyakiti menantuku, kurontokkan habis gigimu itu. Kucabik wajah kemayumu agar kau tak punya keberanian lagi menampakkan wajahmu di depan banyak orang, j*lang!"

Bu Maya mendorong tubuh Silvi hingga dia terduduk di sofa. Wajahnya merah padam saat melayangkan tatapannya ke wajah wanita tak tahu diri itu.

"Dengarkan keputusan Dewi, karena apapun yang dia putuskan Ibu akan ikut!"

Ardan tertunduk dengan lemas.

"Tapi, Bu. Aku tak pernah menginginkan wanita itu! Dia menjebakku! Dia yang terus menerus menggodaku. Tolong, Bu. Bujuk Dewi. Aku tidak mau rumah tangga kami berantakan karena wanita sial*n ini!" Ardan menuding wajah Silvi dengan sangat kasar. Jika aku menjadi Silvi, sudah pasti aku tak mampu lagi menampakkan wajahku di depan orang karena begitu terhina diperlakukan seperti itu.

"Kau sungguh pengecut, Mas! Aku tak menyangka kau akan bersikap seperti ini! Bahkan baru tadi pagi kita melakukannya, dan sekarang kau berkata begitu menghinaku? Kau keterlalua
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status