Share

BAB 150

"Jangan bertindak sendirian. Kau itu punya aku, apalagi menghadapi wanita seperti Silvi," ucapnya sambil merebahkan diri di pangkuanku. Rambutnya yang wangi menthol membuatku tergerak untuk menciumnya lekat-lekat.

"Mas. Apakah yang Silvi katakan saat berada di kantormu?" tanyaku pelan.

"Sudahlah. Jangan membahas sesuatu yang nantinya akan membuatmu terganggu. Yang jelas apapun yang dia katakan, aku lebih mempercayaimu."

"Mas, please. Aku ingin tahu bagaimna si jalang itu mengadu pada mantan pacarnya."

"Vinda…Mas bilang tak usah membahas wanita itu lagi. Kupastikan juga untuk menghindarinya. Tapi tenang saja, perlakuannya padamu tak akan kubiarkan bebas begitu saja. Setidaknya dia tak akan berani macam-macam denganmu. Kau wanitaku, tak boleh ada yang melukaimu sedikit pun," ucapnya sungguh-sungguh.

"Mas… ," ucapku masih belum menyerah. Aku memang sangat penasaran bagaimana versi wanita itu mengenai perseteruan kami saat berbalas pesan melalui whatsapp.

"Dia mengatakan kau menerorny
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status