Share

BAB 153

"Zoya datang kemari tak membawa mainan apapun. Dia yang bergabung dengan Tiara, Zanita dan Kinan yang sudah asyik bermain bersama sebelum kedatangannya. Mengapa jadi anakku saja yang disalahkan? Anak ini juga pantas disalahkan. Nggak tahu sopan santun! Punya orang main embat saja!" lanjutnya sambil menatap murka anakku. Zoya amat ketakutan dengan tingkah tantenya. Aku pun kaget dengan reaksi yang diperlihatkan Dewi.

"Dewi! Ibu dari tadi juga memperhatikan mereka bermain. Tadi Tiara tak mempermasalahkan Zoya memainkan boneka yang tak digunakan. Mengapa sekarang dia jadi seculas itu?"

"Ibu! Bela terus Zoya dan ibunya! Ingat, Bu! Dia bukan cucu kandung Ibu! Dia cuma anak tiri Mas Rafli. Tak seharusnya Ibu memperlakukannya bak ratu yang selalu dibela. Anak ini juga harus diajari sopan santun. Jangan menginginkan barang yang bukan punyanya! Dia harus tahu diri! Jangan seperti ibunya!"

Plak.

Sebuah tamparan cukup keras mendarat di pipi Dewi. Ibu melayangkan tangan kanannya dengan cukup
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status