Share

BAB 154

Syok

Hari ini aku membulatkna tekad untuk mendatangi Silvi di rumahnya. Setelah pertemuan kami minggu kemarin di rumah ibu mertuaku, hampir tiap malam dia mengirimi pesan yang membuatku muak dan mual sekaligus. Belum lagi status whatsapp Dewi yang juga menyindirku dengan berbagai perumpamaan.

Sungguh aku tak menyangka adik kandung Mas Rafli itu kurang atau bahkan tidak menyukaiku. Entah dari kapan, karena selama ini kami jarang sekali bertemu. Bahkan Mas Rafli dan Mbak Fatma kompak menanyaiku atas status yang dibuat oleh Dewi tersebut.

Bukan hal yang sulit menebak siapa orang yang disindir dalam berbagai kalimat yang diunggah Dewi. Karena hubungannya dengan Mbak Fatma amat baik, tentu saja ketika dia menyebut ipar tak tahu malu seluruh praduga akan mengarah padaku.

Bahkan dengan begitu frontalnya Dewi membuat status yang terlihat betul serangannya terhadapku.

"Vin. Kamu ada masalah apa dengan Dewi? Mengapa status yang dia bagikan seperti ini?" Mas Rafli menyodorkanku sebait kalima
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status