Share

BAB 132

Wita Belum Menyerah

"Ibu… tolong Mbak Wita, dia… diaa… ." Seorang berpakaian daster motif bunga datang ke ruang tamu dengan tergopoh. Wajahnya pucat, menandakan sesuatu yang buruk telah terjadi.

"Tolong… tangan Mbak Wita berdarah," ucapnya susah payah. Kakak dan ibunya Wita berlari menuju ke dalam. Sementara kami berpandangan bingung mengambil langkah selanjutnya.

"Kita pulang!" ucap Mbak Fatma yang lebih mirip perintah. Wajahnya sebanding dengan ucapannya yang serius.

"Paling drama lagi, nggak perlu pusing. Setidaknya ada kakak dan ibunya, ngapain kita yang bukan siapa-siapa ikut pusing?!" Mbak Fatma menenteng tasnya dan berjalan cepat keluar diiringi suaminya. Mas Rafli mengangkat pundaknya dan memilih mengikuti langkah kakaknya.

"Kita juga pulang, Vin. Urusan kita juga sudah selesai."

Aku dan ibu berjalan bersisian. Dari arah belakang terdengar suara teriakan dari Bu Tika yang mau tidak mau membuat kami yang berada di belakang langsung menoleh. Baju wanita itu penuh dengan no
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status