Share

Bab 11

Mereka berdua hanya berdiri di sana dalam kebuntuan.

Sambil sesekali melirik setiap gerak-gerik kami, seolah takut kami akan melarikan diri.

Tapi kami sebenarnya sudah muak melihat dua pria tidak tahu malu ini.

Membuang-buang waktu dan emosi!

"Begini saja."

Setelah mencari ide sebentar, aku berkata, "Pergilah beli buket bunga sekarang. Tapi nggak boleh naik mobil atau naik taksi, harus lari. Yang paling cepat kembali mungkin bisa kami maafkan lebih cepat."

Aku mengeluarkan ponsel. "Waktu dimulai dari sekarang."

Tiara segera mengikutiku dan mengangguk-angguk. "Benar! Begitu saja!"

"Tiara, serahkan padaku!"

"Ratna, tenang saja. Aku 'kan pemadam kebakaran, aku selalu berlatih setiap hari. Lariku pasti bisa lebih cepat dari dia!"

Mata mereka tiba-tiba bersinar penuh harapan.

Lalu mereka berlari keluar terbirit-birit.

Aku dan Tiara saling memandang, lalu tergelak tawa. Kami melambaikan tangan untuk memanggil taksi dan berkata kepada sopirnya, "Tolong jalan lebih cepat, kami dikejar dua oran
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status