Share

Bab 73 : Paman Meninggal

Panggilan dari Tante Desi seketika membuatku berdebar. Tidak tahu mengapa, tapi rasanya ada firasat buruk saja. Ketika kuangkat, ternyata memang benar. Aku semakin gugup dan cemas karena mendengarnya tersedu.

“Tante kenapa?” tanyaku yang tidak mau menduga-duga.

“Mila, pamanmu sudah dipanggil yang kuasa. Dokter baru menyampaikan kabar ini, Mila...”

“Innalillahi... Ya Allah paman Rasyid!” kembali air mataku tumpah lagi.

Ya Allah, tidak bisakah satu-satu datangnya duka ini? Kenapa seolah tidak ada jeda untuk kesedihan yang bertubi-tubi menimpaku?

Kutenangkan diriku sambil mencari tahu di mana jenazah paman akan disemayamkan sebelum di makamkan.

Saat menghubungi Roni putra pamanku, Dia memberitahuku bahwa mereka sudah kembali menempati rumah mereka beberapa hari yang lalu.

Katanya lagi ada yang memberikan jaminan sehingga pihak bank mencabut status rumah yang disita itu.    

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status