Share

Bab 80 : Jatuh Pingsan

Penulis: Kafkaika
last update Terakhir Diperbarui: 2024-08-06 21:04:14

“Ibu apa-apaan sih? Apa boleh pergi begitu saja tanpa pamit?”

Aku sedikit memprotes sikap kedua orang tuaku itu, sesaat sampai di rumah Tante Desi.

Apa mereka tidak bisa sebentar menunggu Ed datang untuk berpamitan. Setidaknya membiarkanku menghubunginya dulu ‘kan bisa.

Teringat itu aku langsung mencari-cari ponselku.

Astaga,

Bahkan ponselku tertinggal di rumah Ed.

“Apa ponselmu ketinggalan?” Ramzi yang baru masuk ke rumah tante ikutan menyahut.

“Tidak perlu dipikirkan lagi, nanti aku bisa membelikanmu ponsel baru. Sepertinya ponselmu itu masih sama dengan sebelumnya. Pria itu pelit sekali padamu,” tukas Ramzi belum-belum sudah menyindir Ed.

“Aku yang tidak mau.” Kujelaskan itu pada Ramzi karena tidak sepakat dia menjuluki Ed pelit. Bahkan kartu keuangannya diberikan padaku.

“Hhg, kalau benar dia mencintaimu, ya bagaimana caranya gitu bisa memberikan yang terbaik untukmu. Bukannya malah pura-pura miskin. Pasti dia takut kau mlorotin uangnya.” Ramzi terus membuat citra Ed semakin melor
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
WR040
kenapa bacanya jd kesel y.. apa tidak ada dialog yg berbobot. ini novel pa curhat..
goodnovel comment avatar
Rutewi
lagi2 cerita yg aneh knapa banyak cerita seperti ini di situs ini ya?
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Dicampakkan Calon Suami, Diratukan Suami Pengganti   Bab 81 : Seminggu Berlalu

    Dokter yang menangani mengatakan aku megalamai Anemia Defisiensi dan menyarankan agar aku berhenti beraktifitas berat selama tiga sampai enam bulan.Padahal aku sudah berencana ingin mencari pekerjaan selepas ini agar bisa hidup mandiri tanpa nelangsa ketika merasa terbuang oleh pria-pria tak berperasaan itu.Lagi pula, tidak enak saja terus di rumah sakit ini karena Ramzilah yang menanggung biayanya.Meski aku sedang bermasalah dengan Ed, bukan berarti aku akan dengan rela kembali lagi padanya.“Besok kita keluar ya, Bu?” ujarku pada ibuku.Aku masih ada tempat kos untuk beristirahat di sana. Bapak sambungku juga sudah balik ke kampung karena harus menggarap kebunnya. Jadi kalau hanya dengan ibu, tempat kos itu masih cukuplah.“Kalau HB-mu sudah normal ibu juga sudah tidak betah terus di sini, Mila. Tapi kata dokter kamu masih lemah,” ujar ibu mengelus lenganku, sedih melihatku yang belum juga bisa dikatakan membaik.Beberapa saran d

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-07
  • Dicampakkan Calon Suami, Diratukan Suami Pengganti   Bab 82 : Sudah Tidak Peduli

    “Aku memilihkan nomor cantik untukmu, Mila. Kau bisa langsung menggunakannya. Sudah ada nomorku dan nomor ibu. “ Ramzi membuka box ponsel itu dan mengeluarkan benda pipih itu.Aku enggan menerimanya.Ibu kembali mengingatkan, “Ambil saja Mila. Ramzi sejak kemarin sudah membelikannya untukmu. Tapi menunggumu baikan dulu.”Kulirik ibuku dengan sedikit protes. Apa itu sebuah isyarat bahwa dia ingin aku kembali lagi pada Ramzi?Bagaimana aku bisa memikirkan tentang hal itu?Memikirkan rumah tanggaku saja aku pusing. “Aku sedih sekali kau tidak mau menerimanya, Mila.” Ramzi merajuk."Apa sebegitu buruknya aku di matamu hingga menerima pemberianku saja tidak mau?" tambahnya.Jadi, daripada malah berpanjang lebar, terpaksa aku menerimanya.“Terima kasih, Mas.”Kuambil benda pipih itu dari tangan Ramzi.“Ya sudah, Ibu mau beli sesu

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-07
  • Dicampakkan Calon Suami, Diratukan Suami Pengganti   Bab 83 : Gugatan Cerai

    “Gugatan cerai?!”Aku bertanya dengan tidak percaya atas apa yang aku dengar.Ramzi sudah mengatur semuanya?“Apa maksudmu, Mas?” tanyaku sangat tidak terima.“Aku sudah melayangkan gugatan ceraimu di pengadilan, Mila. Orangtua dan tantemu sangat mendukung hal ini.”Hah?!Siapa dia merasa punya hak untuk melayangkan gugatan ceraiku ke pengadilan?Apa benar ibu juga mendukungnya?“Bagaimana bisa kau melakukannya, Mas? Apa orang lain yang mengajukan gugatan dianggap sah di mata hukum?”“Kau sudah menandatangani surat pengajuan gugatan cerai, Mila. Dan berkasmu sudah masuk pengadilan. Itu sudah cukup untuk langkah awal bercerai.”“Aku menandatangani surat gugatan cerai? Kapan?” Aku benar-benar terlihat frustasi. Baru seminggu tenggelam dari dunia luar dan ada banyak hal yang tanpa sepengetahuanku sudah terjadi.Selepas

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-07
  • Dicampakkan Calon Suami, Diratukan Suami Pengganti   Bab 84 : Ditabrak Anak Kecil

    Suara teriakan anak-anak bisa kudengar lamat-lamat hingga mataku terbuka dan menyadari aku berada di sebuah tempat yang sama sekali asing.Kukumpulkan segenap kesadaranku dan aku masih tidak menemukan ingatan bagaimana aku bisa sampai di sini?Perlahan aku bangkit dan hendak menurunkan kakiku, namun rasanya sakit sekali. Kulihat lutut di kaki kiriku ada perbannya.Apa yang terjadi?Seketika aku ingat bahwa barusan ada mobil yang menabrakku. Setelahnya aku tidak tahu apa-apa lagi.‘Oh. Apa aku baik-baik saja?’Pintu kamar terbuka perlahan, lalu kulihat sebuah kepala kecil muncul memeriksa keadaan. Melihatku mata itu membulat dan segera menutup daun pintu itu lagi.“Maaa, Mbaknya yang di kamar sudah bangun!” teriaknya yang bisa kudengar dengan jelas.Tak berapa lama datanglah seorang wanita paruh baya tampak berjalan tergesa menghampiriku.“Mbak sudah bangun? Mbak tidak apa-apa ‘kan?” tanyanya memeriksa keadaanku.Aku yang tidak mengenalnya hanya menggeleng saja. Masih bingung sebenarny

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-08
  • Dicampakkan Calon Suami, Diratukan Suami Pengganti   Bab 85 : Hamil

    Diminta beristirahat, aku sudah mengusahakan untuk beristirahat. Tapi rasanya sangat tidak nyaman.Untungnya tidak begitu lama, seorang pria yang masih menggunakan jas dokternya itu datang dan memeriksaku. “Mila, ini suami saya. Panggil saja Dokter Hartono.”Kuulas senyum pada pria itu. Lalu dengan segera dia memeriksaku. “Padahal yang lecet kakinya, ini kok perutnya yang sakit, Pa. Mama jadi cemas kalau sampai dia kenapa-kenapa”Berkata begitu Bu Sania sambil melirik anak gadisnya yang sudah pucat pasi itu. Takut kena perkara kalau sampai aku yang ditabraknya ini akan mengalami luka serius. Dokter Hartono mengangguk dan segera memeriksaku.“Saya baru keluar dari rumah sakit, Dok. Dokter bilang kemarin saya menderita Anemia,” jawabku memberitahu riwayat sakitku sebelumnya. “Anemia?” tanya Dokter Hartono sedikit keheranan sambil memeriksa.“Tapi kau kesakitan di bagian ini?” Pria yang berprofesi dokter itu menyentuh tempatku kesakitan.Aku mengangguk tegang. Apalagi pria itu me

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-08
  • Dicampakkan Calon Suami, Diratukan Suami Pengganti   Bab 86 : Bed Rest

    “Sampai kapan aku harus bed rest?” tanyaku pada Bu Sania setelah beberapa hari hanya rebahan di klinik milik keluarga gadis yang menabrakku itu. Wanita itu setiap hari datang menengok untuk melihat kondisiku.“Papanya Lyra bilang kondisimu berangsur membaik, janin di kandunganmu pun menunjukan kemajuan yang baik. Asal kau rutin meminum obat yang diberikan, aku yakin dua tiga hari besok kau sudah bisa beraktifitas kembali,” tukas Bu Sania mengupaskan apel untukku.Kuperhatikan wanita itu yang beberapa hari ini sudah repot mengurusku. Padahal bukan siapa-siapaku juga. Aku seharusnya berterima kasih padanya.“Bu, terima kasih, ya? Ibu baik sekali merawatku.” ucapku.Bu Sania menatapku dan tersenyum. “Jangan menyindir begitu, aku baik padamu karena kau seperti ini juga sebab ulah anak perempuanku. Maafkan Lyra, ya?”“Namanya juga anak remaja, mudah-mudahan Lyra banyak belajar setelah ini.”“Benar. Papanya juga jadi tahu kalau terlalu memanjakan putrinya itu tidak baik. Aku juga berterima

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-08
  • Dicampakkan Calon Suami, Diratukan Suami Pengganti   Bab 87 : Kembali

    Aku sungguh tidak sabar agar Dokter Hartono menyampaikan bahwa kondisiku sudah sangat baik hingga aku bisa keluar dari kliniknya dan pergi menyelesaikan urusanku.Saat ini aku tidak bisa egois jika hendak melakukan sesuatu. Ada mahluk mungil di tubuhku. Au harus memastikan dia baik-baik saja dulu baru bisa memikirkan yang lain.“Kondisimu sudah baik, tapi kenapa terburu-buru?” ucap Dokter Hartono di chek up terakhirnya.“Ada urusan yang mendesak, Dokter. Saya sudah menunggu sejak dua hari yang lalu sampai Dokter benar-benar menyakatakan aku baik-baik saja.”“Hmm, baiklah. Asal kau jangan stres dan juga terlalu lelah. Ini baru trimester awal. Sangat rentan terjadi hal yang tdak diinginkan,” nasihat dokter itu padaku.“Terima kasih, Dokter. Semoga tuhan memberkati keluarga Dokter Hartono,” ujarku padanya yang sudah dengan baik hati mau merawatku.Walau semua itu juga karena ulah putrinya, tapi kalau memang bukan orang baik, mereka tidak akan sebegini pedulinya padaku. “Kalau ada apa-ap

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-09
  • Dicampakkan Calon Suami, Diratukan Suami Pengganti   Bab 88 : Mendebat Ramzi

    Kami sudah berada di dalam mobil karena Ramzi akan mengajakku ke suatu tempat agar kami bisa dengan leluasa berbicara.Meski sambil menyetir, sepanjang jalan Ramzi tidak berhenti menceritakan keresahannya saat aku tiba-tiba meninggalkan rumah sakit.“Ibu bilang kau ingin menenangkan diri, jadi aku percaya dan berharap kau hanya sedang butuh waktu sendiri dulu,” tukasnya sesekali melirikku yang hanya diam.“Karenanya aku tidak mencarimu dulu dan rencananya hari ini kalau kau juga belum kembali aku akan mulai mengerahkan polisi untuk mencarimu,” tambahnya, seolah menegaskan bahwa dia bisa sangat berkuasa untuk melakukan apapun yang dia mau.“Aku sungguh peduli padamu, Mila. Tidak seperti suamimu yang hanya bisa bersembunyi seperti pecundang karena takut ditangkap polisi. Dia tidak mungkin memikirkanmu. Karena memikirkan dirinya sendiri saja dia bingung.” Lagi Ramzi tidak berhenti membanggakan sikapnya.Aku belum memutuskan untuk angkat suara. Kusimpan saja energiku untuk nanti ketika ha

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-09

Bab terbaru

  • Dicampakkan Calon Suami, Diratukan Suami Pengganti   Bab 443 : Nova dan Ceilo

    “Sayang kau dari mana?” tanyaku melihatnya datang bersama beberapa perawat.Padahal sudah ada tombol darurat yang bisa dipencet untuk memanggil mereka. Bagaimana pria ini malah keluar untuk memanggil mereka secara manual? Pasti saking paniknya tadi.Dan lagi sekarang dia malah terlihat memarahi perawat itu.“Harusnya kalian memberinya obat anti nyeri. Apa tidak tahu istri saya sampai kesakitan begitu?”“Pemberian injection anti nyeri juga harus sesuai perintah dokter, Tuan. Kami tidak berani memberikannya lagi pada Nyonya karena tadi sudah kami berikan. Nanti ada waktunya lagi,” jelas salah seorang perawat pada Ed. “Tapi istri saya kesakitan, lho!” Ed masih terlihat kukuh.Kutarik lengannya agar dia bersikap lebih santai.Ada apa dengannya? Biasanya dia cuek dan santai-santai saja. Melihatku sedikit meringis saja sudah panik begitu. “Ah maaf, Sus. Tadi hanya sensasi rasa perih di area jahitan. Tapi sekarang sudah tidak, kok. Maaf, ya? Suami saya sedikit berlebihan tadi.”***Dua har

  • Dicampakkan Calon Suami, Diratukan Suami Pengganti   Bab 442 : Newborn Gender

    “Sayang?” suara Ed kudengar dan aku membuka mataku menatapnya yang terlihat cemas.“Ed? Kapan selesai operasinya? Aku sudah tidak sabar ingin tahu anak-anakku,” tukasku menggenggam balik tangan yang menggenggamku itu. Ed tersenyum meski pias wajahnya tampak lelah sekali. Dia membelai rambutku dan mencium keningku.“Operasinya sudah selesai sejak tadi, Sayang. Dokter bilang kau hanya tidak tahan dengan efek obat bius yang disuntikkan padamu.”“Ya Allah, Ed. Kasihan anak-anakku tidak bisa inisiasi menyusu dini.” Aku mencoba bangkit tapi Ed menahanku.“Tenanglah, Mila. Kau baru saja dipindah dari ruang pemulihan. Jangan banyak bergerak dulu.”“Tapi bayi-bayiku?”“Kata dokter tidak apa-apa, kok. Yang penting pulihkan dulu keadaanmu.”“Iya, tapi bayi-bayiku mana, Sayang?”Aku tentu ingin melihat mereka.Bagaimana bisa aku terlelap dengan damainya, bahkan tidak bisa mendengar suara jeritan pertama buah hatiku?Padahal, bisa mendengar suara mereka pertama saat terlahir ke dunia ini adala

  • Dicampakkan Calon Suami, Diratukan Suami Pengganti   Bab 441

    Aku terbangun dengan sedikit terkejut melihat sudah tidak berada di mobil lagi.Ed sudah menggendongku ke apartemennya.Ini adalah kamar pertama kali dia mengajakku ke tempatnya pasca kami menikah dulu. Saat itu aku terkejut dan sampai menendangnya hingga terjungkal ke lantai.“Kenapa senyum-senyum?” tanyanya sembari memelukku.Aku tidak tahu kalau Ed ternyata sejak tadi berbaring di sampingku dan memperhatikanku. “Aku hanya ingat saat pertama kau membawaku ke sini, Sayang.” Kumiringkan tubuhku untuk bisa menghadapnya.“Oh, benar. Apa yang membuatmu menarik senyum?”“Banyak. Tentang aku yang terkejut karena kau ternyata tinggal di tempat mewah ini sementara yang kutahu kau hanya seorang sopir truk. Juga tentang kau yang selalu curi-curi cium padaku.”Ed tertawa mendengar secuil ingatanku tentang saat-saat pertama kebersamaan kami sebagai suami istri. Tangannya sudah membelai pipiku dan menatapku dengan penuh binar cinta. Dia juga pasti berendezvous dengan masa-masa itu.“Saat itu pe

  • Dicampakkan Calon Suami, Diratukan Suami Pengganti   Bab 440 : Menerima Balasan

    “Tante?!” ujarku antara ragu dan terkejut.Wanita itu melototiku tanpa berkedip. Membuat Ed langsung merangkulku cemas kalau-kalau wanita itu malah akan menyakitiku.Seperti biasa, saat merasa ada sesuatu yang membahayakan kami seperti ini, dua orang datang untuk mengambil tindakan. “Mila... Kamila?!” wanita itu langsung bersimpuh dan menangis di kakiku.Ketika dua pria misterius itu hendak menyingkirkannya, aku menahannya.Ed memberi isyarat agar pria itu membiarkan dulu sembari mengawasinya.“Mila, maafkan aku, Mila. Maafkan tantemu yang jahat ini!” isak wanita itu yang kini aku seratus persen yakin kalau itu adalah Tante Desi.Kulepaskan rangkulan Ed agar aku bisa membantu tanteku itu bangkit dari posisi bersimpuhnya di kakiku. Sungguh aku tidak nyaman sekali dengan hal itu. Ed melepasku namun tetap waspada. Cemas saja kalau wanita itu tiba-tiba akan menyakitiku.Ed tahu bagaimana sepak terjang Tante Desi. Dia jugalah yang bertanggung jawab membuat kami terpisah dalam kesalahp

  • Dicampakkan Calon Suami, Diratukan Suami Pengganti   Bab 439 : Awal Bertemu(2)

    “Ed, beri aku alasan termanismu kenapa kau jatuh cinta padaku? Jangan bilang karena ukuran bra itu. Aku nanti malah merasa kau jatuh cinta padaku hanya karena otakmu sudah mesum, lho!” rengekku padanya.Ed langsung membelai wajahku dan menatapku serius, “Ya enggaklah, Sayangku. Becanda itu!”“Lalu?”“Saat pertama melihatmu, aku tidak mengerti kenapa begitu tertarik denganmu. Kau cantik, tapi ada banyak wanita cantik juga kan? Jadi aku pikir chemistrimu kuat sekali menarik pehatianku.”“Apalagi ketika tahu kau buru-buru menyesali dan dengan sopan meminta maaf padaku setelah menamparku, aku jadi semakin terkesan padamu.”Senyumku sudah terkembang saja mendengar cerita suamiku. Dan memintanya lanjut menceritakan lagi bagaimana kemudian jadi sering ada di kampusku?“Kau menjatuhkan kartu mahasiswamu dan dari sana aku tahu kau kuliah di universitas kota ini.”“Oh, yah? Aku ingat itu. Aku sampai pusing mencari KTM ku karena membutuhkannya untuk ujian semester.”“Benarkah? Apa karena itu t

  • Dicampakkan Calon Suami, Diratukan Suami Pengganti   Bab 438 : Awal Bertemu

    “Kebetulan suami saya ada urusan di kota ini, Bu. Jadi saya ikut sekalian,” tukasku membalas sapaannya saat wanita itu kebetulan keluar ketika aku menyiram bunga di halaman.“Makanya kemarin ada orang bersih-bersih, saya kira rumahnya jadi di jual. Ternyata Mbaknya yang datang.”“Oh, memangnya rumahnya sempat mau dijual?” tanyaku mengomentari perkataan wanita itu.“Banyak yang mau beli rumahnya, Mbak. Tapi kenapa tidak dijual? Dikontrak juga enggak boleh.”“Ahaha, mungkin suami saya mikirnya masih akan datang ke sini, jadi biar ada rumah buat sekedar mampir.”Kedatangan sebuah mobil membuat percakapan kami berakhir. Seorang pria berkulit gelap keluar dan mengulas senyumnya. Aku langsung ingat nama pria itu karena, dari sekian teman Ed nama pria itu yang paling menggemaskan. Apalagi pernah kami sampai bertengkar dan salah paham hanya karena ada panggilan dari pria itu.“Mas Manis, ya?” sapaku padanya.“Benar, suamimu bilang ingin menyewa mobilku, jadi aku antarkan ini pagi-pagi agar

  • Dicampakkan Calon Suami, Diratukan Suami Pengganti   Bab 437 : Hanya Istri Sopir Truk(2)

    Aku terkejut melihat Niko yang ada di tempat yang sama dengan kami. Dia tidak sendiri tapi bersama seorang wanita dan itu bukan Ceryl. Mereka duduk tidak jauh dari tempat duduk kami.Mau apa dia di sini? “Sopir truk? Kau yakin dia seorang sopir truk?” tanya wanita itu.Siapa juga yang percaya kalau suamiku yang tampan dan rapi dipanggil sopir truk oleh pria yang tidak tahu malu ini.Tidak tahu malu karena barusan sudah merencanakan hal buruk dengan mengirim perempuan ke suit pribadi kami dan berniat mengacaukan Ed.Untung aku yang lebih dulu sampai jadi mereka tidak punya kesempatan memanipulatif keadaan.Jangan-jangan dia di sini juga karena ingin memastikan rencananya berhasil.Sudah tahu atau belum kalau rencananya tidak berjalan dengan baik?Entahlah, dibawa ke mana dan diapakan dua wanita tadi oleh asisten suamiku.“Hallah, jaman sekarang apa yang tidak mungkin. Pemulung memakai baju mahal sudah banyak. Justru orang kaya yang sebenarnya malah berpenampilan apa adanya.” Niko me

  • Dicampakkan Calon Suami, Diratukan Suami Pengganti   Bab 436 : Hanya Istri Sopir Truk

    “Sam yang akan mengurusnya,” tukasnya setelah menelpon Sam beberapa saat yang lalu.“Aku tidak mengerti?” aku masih belum puas dengan jawaban Ed. Dia tidak menjelaskan banyak hal padaku.“Temanmu itu pasti kesal karena investornya banyak yang berpindah ke perusahaan kita. Jadi, mungkin dia marah dan ingin berbuat ulah denganku. Apalagi saat ini bisnisnya mulai tersudut dengan banyaknya korban investasi yang melapor penipuan investasi bodong itu,” jelas Ed.Dan aku memang baru mendengar hal itu setelah beberapa bulan ini sama sekali tidak memikirkan tentang kejadian itu. Pasti Ed sengaja meminta Sam membuat kacau bisnis Niko karena sudah mencoba melecehkanku. Tentang investor yang banyak berpindah ke perusahaan Lavidia aku pikir hanya trik saja dan bukannya sedang membutuhkannya.Kasihan sekali kalau benar itu terjadi. Dia baru saja bisa unjuk gigi dengan julukan crazy richnya. Istrinya yang matre itu pasti sekarang sangat kecewa padanya. Sayangnya aku sudah tidak lagi ada di group

  • Dicampakkan Calon Suami, Diratukan Suami Pengganti   Bab 435 : Kejutan(2)

    “Siapa kalian?” tanyaku pada dua wanita itu sembari berkacak pinggang. Napasku sudah naik turun dan untuk sesaat aku hampir ingin berteriak-teriak menyerang mereka. “Saya hanya disewa untuk melayani pemilik hotel ini, Anda siapa?” ujar wanita itu yang dengan berani malah bertanya balik padaku.Pria yang katanya asisten baru itu tidak berani menyela dan memilih keluar.Biarlah. Biar dia memanggil bosnya agar cepat datang ke tempat ini dan melihat bahwa aku ada di tempat di mana dia sedang menyewa dua wanita ini untuk menghiburnya.Keterlaluan dia!Apa sangat tidak tahannya hingga menyewa dua wanita ini untuk memenuhi napsunya?!“Pekerjaan kami hanya melayani pria yang sudah membayar kami. Kalaupun Anda adalah kekasih atau istrinya, tolong hargailah pekerjaan kami,” ujar wanita satunya yang malah membuat isi kepalaku bertambah semrawut.Eh. Apa dia kata?Sadar atau tidak dia ngomong seperti itu?“Mana ada seorang istri yang harus menghargai pekerjaan orang yang ingin melayani suamin

DMCA.com Protection Status