Share

Bab 88 : Mendebat Ramzi

Kami sudah berada di dalam mobil karena Ramzi akan mengajakku ke suatu tempat agar kami bisa dengan leluasa berbicara.

Meski sambil menyetir, sepanjang jalan Ramzi tidak berhenti menceritakan keresahannya saat aku tiba-tiba meninggalkan rumah sakit.

“Ibu bilang kau ingin menenangkan diri, jadi aku percaya dan berharap kau hanya sedang butuh waktu sendiri dulu,” tukasnya sesekali melirikku yang hanya diam.

“Karenanya aku tidak mencarimu dulu dan rencananya hari ini kalau kau juga belum kembali aku akan mulai mengerahkan polisi untuk mencarimu,” tambahnya, seolah menegaskan bahwa dia bisa sangat berkuasa untuk melakukan apapun yang dia mau.

“Aku sungguh peduli padamu, Mila. Tidak seperti suamimu yang hanya bisa bersembunyi seperti pecundang karena takut ditangkap polisi. Dia tidak mungkin memikirkanmu. Karena memikirkan dirinya sendiri saja dia bingung.” Lagi Ramzi tidak berhenti membanggakan sikapnya.

Aku belum memutuskan untuk angkat suara. Kusimpan saja energiku untuk nanti ketika ha
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status