Share

Bab 91 : Kabar Duka

“Maaf, kalau sudah tidak ada yang disampaikan saya izin menutup panggilan.” Ririn menggugah keterkejutanku.

Tekadku melorot hanya karena mendengar wanita yang biasanya sangat sopan dan ramah padaku itu kini bersikap asing.

Apa mereka sudah tahu permasalahan kami sehingga dalam pendangan mereka aku sudah bukan istri Ed lagi?

Ah. Bukan waktunya untuk memanjakan perasaan. Aku belum tahu di mana neneknya Ed akan dimakamkan.

“Maaf, Mbak Ririn. Apakah nenek akan di makamkan di New York?” tanyaku menahan wanita itu dalam panggilan.

“Tidak. Beliau akan dimakamkan di Jakarta bersanding dengan mendiang suaminya dan orang tua Tuan Edward.”

“Oh, jadi kapan itu dan di mana tempatnya?” kupaksakan bertanya hal itu karena sama sekali tidak tahu apa-apa tentang keluarga Ed.

Ririn tidak menyahut, lalu sebentar kemudian dia meminta maaf harus menutup panggilan karena ada panggilan lain yang mendesak.

Aku sedih tidak bisa mengetahui lebih banyak. Sedih juga karena tidak bisa tersambung pada Ed.

Walau
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status