Share

19. Satu Hari yang Panjang

"Ini penginapan milik teman yang paling dekat dari sini. Mungkin nggak semegah tempat kamu menginap biasanya, tapi saya jamin di sini aman dan nyaman."

Suara Feri terdengar mantap, namun suasana di sekitarku terasa dingin. Aku masih berdiri tegak di tengah ruangan sambil mengamati sekitar. Dinding penginapan ini didominasi cat putih gading yang mulai pudar di beberapa sudut, kontras dengan lampu-lampu kuning hangat yang dipasang rendah di langit-langit. Meja resepsionis di ujung lorong tampak sederhana, dengan dua pegawai yang berdiri berjaga. Mereka melirik kami sekilas sebelum kembali sibuk dengan catatan-catatan mereka.

Feri sudah berbalik menghampiri meja resepsionis dan melakukan transaksi. Tidak sampai lima menit kemudian, dia kembali menghampiriku dengan membawa sebuah kunci logam bergantungan nomor "102" yang terlihat sudah sedikit usang.

"Ayo," ajaknya sambil menyeret koperku. Rodanya bergemertak lembut di atas lantai keramik yang licin.

Aku mengikutinya di belakang. Sepa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status