Share

21. Ledakan Amarah

"Kamu ke mana aja kemarin?"

Suara itu terdengar datar, tapi aku tahu persis nada ketidaksabaranku merayap di setiap kata. Pertanyaan itu yang membuka pertemuan pertamaku dengan Mas Sandy setelah tiga hari dia absen dari rumah. Saat itu, dia baru saja membuka pintu depan, dan aku sudah menunggu di sofa, merapatkan kedua lututku. Koper besar yang masih digenggamnya tampak berat, seolah menyiratkan banyak rahasia yang dia bawa pulang.

Mas Sandy menatapku, jelas tidak menyangka akan disambut dengan interogasi. Tangan kirinya yang memegang gagang koper bergetar sedikit, mungkin karena kelelahan, tapi lebih mungkin karena gugup.

"Kamu itu kenapa, sih?! Aku kan udah bilang ada acara bareng rekan-rekan syuting di luar kota," jawabnya dengan nada ketus, alisnya merapat seakan aku telah mengganggu ruang pribadinya yang selama ini tak tersentuh.

Aku menahan napas sejenak, merasakan amarah yang mulai merembet ke dalam. "Hah!" tawa sinis lepas begitu saja dari bibirku. Sampai kapan dia akan memper
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status