Share

18. Tangan yang Terulur

Aku menarik napas dalam-dalam dan mengembuskannya dengan cukup kencang. Terus terpuruk di saat seperti ini tentu tidak baik. Aku memang merasa hancur, tetapi aku masih perlu memikirkan langkah untuk kehidupanku ke depannya. Tidak boleh aku terus-terusan meratap dan membuang-buang waktu tanpa tujuan.

Setelah beberapa kali mengatur napas dan mulai merasa sedikit lebih tenang, aku mengedarkan pandangan ke sekeliling, melewati kaca-kaca jendela mobil yang mulai berembun karena pendingin udara. Tempat kami berhenti saat ini cukup terang. Lampu-lampu jalan menerangi sekitar, memberi kesan aman di tengah malam yang sepi. Ada beberapa orang yang lalu lalang, sesekali mobil lewat, tetapi suasana tetap tenang.

Tidak ada tanda-tanda kecurigaan, meski aku masih menyimpan sedikit kekhawatiran. Tempat ini terlalu terbuka untuk sebuah skenario buruk, pikirku. Feri sepertinya tidak berniat melakukan hal yang aneh-aneh.

Tok! Tok!

Aku sedikit terperanjat oleh suara ketukan pada kaca jendela tep
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status