Share

Bab 62

"Ayo, Mas, kita tidur." Aku menarik lengan Mas Farzan yang sedari tadi sudah duduk di sampingku. Ia hanya melihat perdebatan kami tanpa mau ikut campur. 

Mas Farzan mengangguk. Ia bangkit bersamaku. seraya berlalu. 

"Ma, kalau nanti warisan Nenek udah dibagikan, Neni. jangan lupa dikasih bagian juga, ya? Kan selama ini Nenek dekatnya cuma sama Neni doang. Pasti Nenek lupa itu mencantumkan nama Neni. Atau kalau tidak, Nenek salah tulis nama. Mau buat Neni, malah jadi Sarah."

Aku menangkap suara Mbak Neni yang hampir terdengar seperti berbisik. Aku dan Mas Farzan hampir mancapai pintu. Tapi karena mendengar ucapan Mbak Neni, aku menghentikan langkah tepat di depan pintu. 

"Iya, iya. Sudah diam saja. Kamu pasti akan dapat bagian juga kok."  Bude Arum melirikku seraya menyenggol pelan lengan putrinya. 

Mbak Neni mengikuti arah pandangan Bude Arum. Dia menatapku sinis, lalu membuang pandang. 

***

Hari in

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status